Istri Kecilku Sudah Dewasa

Liuli Guoguo, Pejamkan Matamu



Liuli Guoguo, Pejamkan Matamu

1Udara jadi hening, Liuli Guoguo pun juga ikut tenang. Dia kembali tenang dari kemarahan pria itu kepadanya barusan. Sebab, dia tahu kenapa Xuanyuan Pofan marah. Kakak Po-ku ini begitu baik kepadaku, mana mungkin dia tidak suka padaku, apalagi ini juga bukan salahku. Pemuda bertopeng giok putih itu saja yang terlalu jahat, batinnya.     

Liuli Guoguo berusaha menenangkan hatinya, lalu berinisiatif memeluk leher Xuanyuan Pofan dengan hati-hati, "Kakak Po, jangan marah ya. Aku itu khawatir kalau nantinya kamu akan marah berlebihan seperti ini. Karena itu baru sekarang aku memberitahumu ini. Aku… Aku sangat takut." Aku takut pemuda bertopeng giok putih itu datang lagi, aku takut cincin di tanganku ini bermasalah, batinnya.     

Hati Xuanyuan Pofan langsung melembut saat mendengar suara permohonan Liuli Guoguo yang begitu lembut dan lemah itu. Kemudian, seperti ada rasa bersalah yang begitu kuat menyeruak ke dalam lubuk hatinya. Tidak peduli seberapa marah dirinya, dia tidak seharusnya sampai tak bisa mengendalikan suasana hatinya sendiri hingga menakuti gadis di dekapannya ini.      

Ini salahnya. Jadi Xuanyuan Pofan berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa amarah yang berkumpul di dalam hatinya, lalu memeluk Liuli Guoguo semakin erat. Sambil menenggelamkan kepalanya ke leher Liuli Guoguo dan berkata, "Maaf."     

Aura mengerikan di dalam kamar langsung menghilang dalam sekejap. Hanya terdengar suara berat dan rendah Xuanyuan Pofan yang agak serak.     

Rasa sedih memenuhi lubuk hati Liuli Guoguo. Saat mengingat kembali malam itu, dia yang berusaha keras memanggil Xuanyuan Pofan di dalam hatinya, tapi Xuanyuan Pofan tidak juga muncul. Walaupun dia tahu kalau Xuanyuan Pofan ada urusan waktu itu, tapi malam itu, pemuda bertopeng giok putih itu benar-benar sangat keterlaluan dengan mengganggunya.     

Air mata di mata Liuli Guoguo langsung tak bisa dibendung lagi dan mengalir begitu saja. Dia pun bergegas mengusap air matanya. Namun sayangnya, air mata itu terus mengalir tak terkendali.     

Setengah bulan ini, setiap hari dilaluinya dalam kekhawatiran dan kerinduan kepada Xuanyuan Pofan. Tiba-tiba Liuli Guoguo merasa semakin sedih ketika mengingat ini, dan air matanya terus bermunculan di matanya yang sembab.     

Xuanyuan Pofan jadi sangat khawatir dan gelisah saat melihat gadis kecilnya yang seperti ini. Dia panik dan tidak tahu harus berbuat apa. "Liuli Guoguo, jangan menangis. Maaf, tadi aku yang salah. Ya, aku yang salah."     

Liuli Guoguo juga tidak ingin menangis, namun dia tidak bisa mengendalikan ini. Kemudian dia menyedot ingus di hidungnya, dan berusaha berhenti menangis, "Kakak Po, pemuda bertopeng giok putih itu benar-benar sangat menakutkan."     

Xuanyuan Pofan menggenggam tangan kecil Liuli Guoguo. Dia tak sanggup melihat gadis kecilnya menangis, jadi dia berusaha mengalihkan perhatian gadis itu. "Kamu tadi bilang kalau dia juga memasangkan cincin padamu."     

Liuli Guoguo menyedot ingus di hidungnya sambil mengangguk. Setelah itu dia melepaskan baju Xuanyuan Pofan yang ditariknya, lalu mengangkat tangan kirinya. "Iya. Kakak Po, coba sentuhlah. Ada di jari telunjuk ini."     

Mata elang Xuanyuan Pofan mencekat, lalu dia menyentuh telunjuk tangan kiri si kucing kecilnya. Setelah itu, dia memang merasakan sesuatu yang keras dan dingin di sana. Saat merabanya untuk merasakan bentuknya, sepertinya memang sebuah cincin.     

Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya. "Tapi, dia menggunakan teknik kamuflase. Aku tak bisa melihatnya sama sekali. Kakak Po, apa kamu bisa melihatnya?" Mungkin kakak Po yang memiliki kekuatan sihir level tinggi ini bisa melihatnya, batinnya.     

Dasar mata Xuanyuan Pofan semakin muram, kemudian dia menggelengkan kepala kepada Liuli Guoguo. Sebab, dia juga tidak bisa melihat cincin itu. Saat memikirkan ini, dia merasa pemuda bertopeng giok putih yang diceritakan oleh Liuli Guoguo bukanlah makhluk dari dunia manusia.      

Karena jika tidak begitu, tidak peduli teknik kamuflase siapapun, Xuanyuan Pofan merasa dirinya pasti bisa memecahkan teknik kamuflase ini dengan mudah. Tapi saat dia menyentuh benda di jari telunjuk itu, dia tak bisa menghancurkannya. Dia juga tak bisa menghancurkan teknik kamuflase di benda kecil yang dipasang oleh pemuda bertopeng giok putih itu.     

Namun, siapa yang suruh dia dulunya adalah pangeran dari negeri dewa. Walaupun kekuatan sihir dan juga kemampuan lainnya telah disegel. Namun kenangan dan juga kesadaran dewanya masih ada. Jadi saat berada di waktu genting seperti ini, dia bisa memaksakan diri untuk menggunakannya.     

"Liuli Guoguo, pejamkan matamu." Xuanyuan Pofan menekan kepala kecil Liuli Guoguo ke dalam dekapannya dan menyuruhnya menurutinya.     

Liuli Guoguo pun mengiyakan dan menurutinya, "Oh." Lalu dia memejamkan matanya, sambil tangan kecilnya menggenggam baju Xuanyuan Pofan karena gugup.     

Setelah gadis itu memejamkan matanya, mata Xuanyuan Pofan yang hitam dan gelap langsung berubah warna menjadi ungu gelap. Setelah itu, dia langsung terkejut saat matanya menatap tajam ke arah jari telunjuk di tangan Liuli Guoguo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.