Istri Kecilku Sudah Dewasa

Gadis Kecil yang Bodoh



Gadis Kecil yang Bodoh

3"Tuan."     

Beberapa pengawal mendengar suara, jadi mereka langsung masuk ke dalam. Alis Xuanyuan Pofan langsung menajam, dan tanpa sadar menarik selimut di sampingnya untuk membungkus Liuli Guoguo ke dalam selimut itu.     

Liuli Guoguo membuka sabuk pinggangnya untuk memintanya menyentuh perut kecilnya. Karena itu, bajunya sekarang sedang terbuka.     

"Tuan, luka anda cukup parah dan sangat perlu diobati. Tolong Tuan…"     

"Keluar!"     

Beberapa pengawal belum juga selesai bicara, namun Xuanyuan Pofan sudah berkata dengan suara yang sangat dingin. Dia lalu mengeluarkan sapu tangan hitam dari saku lengan bajunya dengan tenang, dan kemudian membersihkan darah di ujung bibirnya.     

"Tapi Tuan…"     

Pengawal ketiga maju dan masih bersikeras membujuk tuannya, namun pengawal kesembilan menariknya. Sebelum Xuanyuan Pofan bicara dengan dingin lagi, pengawal kesatu dan pengawal kesembilan sudah membawa seluruh pengawal keluar dari sana.     

"Luka Tuan sudah seperti itu, tapi masih saja mengobrol dengan Nyonya kecil. Aku… Aku…" Setelah semua pengawal keluar, pengawal ketiga tak bisa menahan diri untuk langsung meninju pilar di koridor halaman.     

"Iya benar, apa Tuan tidak mau hidup lagi?" Pengawal kedua belas juga tak bisa menahan diri berkomentar hingga menggertakkan giginya. Mereka tidak pernah menyangka Tuan muda dunia iblis tiba-tiba ikut bergabung dalam perburuan roh dan setan jiwa kali ini hingga membuat mereka jadi sangat kelabakan.     

Pengawal kesembilan dan pengawal kesatu mengerutkan kening. Tapi mereka juga tahu, begitu Tuan mereka memutuskan melakukan sesuatu, maka tidak ada satupun orang yang bisa menghentikannya. Tuan sudah lama sekali tidak bertemu dengan Nyonya kecil, karena itu dia pasti tak akan bisa menahan dirinya lagi.     

Liuli Guoguo yang dibungkus di dalam selimut, menjulurkan kepalanya dan berkata kepada Xuanyuan Pofan dengan cemas dan panik, "Kakak Po, kenapa kamu malah menyuruh mereka pergi? Minta mereka untuk memanggil tabib! Lihatlah, kamu sudah muntah darah begini!"     

Setelah muntah darah, raut wajah Xuanyuan Pofan menjadi pucat sekali. Darah yang telah ditahannya di tenggorokan pun kembali dimuntahkannya. Dia melirik ke wajah mungil Liuli Guoguo yang begitu polos dan bodoh namun juga sangat imut dan lucu, yang membuatnya tak berdaya.      

Kepala kecil itu sedang bersandar di jubahnya, dan dia masih berusaha untuk turun dari ranjang. Xuanyuan Pofan pun akhirnya berkata dengan suara lembut dan penuh kasih sayang, "Pakailah dulu bajumu dengan benar." Gadis kecilku yang bodoh ini, bagaimana bisa dia mengira dirinya hamil? batinnya.     

Oh karena ini, kakak Po meminta dua belas pengawalnya keluar dari kamar, batin Liuli Guoguo. Setelah memikirkan ini, bulu kecil di dalam lubuk hati Liuli Guoguo bergetar lagi dengan bodohnya, dan hatinya jadi merasa hangat.     

Melihat ada jejak darah yang mengotori tepi ranjang, Xuanyuan Pofan khawatir darah itu akan mengotori si kucing kecilnya. Jadi, dia tidak menunggu Liuli Guoguo keluar dari selimut, dan langsung meraih tubuhnya, lalu menggendong Liuli Guoguo beserta selimut yang membungkusnya, kemudian menaruhnya ke pundaknya.     

"Kakak Po, kamu sudah gila ya! Kamu baru saja muntah darah, tapi malah menggendongku di pundakmu. Bagaimana kalau kamu muntah darah lagi?" Liuli Guoguo benar-benar panik dan cemas. Dia benar-benar ingin tabib langsung datang ke depannya untuk mengobati Xuanyuan Pofan.      

Setelah baru saja berusaha keras untuk merangkak keluar dari selimut, siapa juga yang tahu, lagi-lagi Liuli Guoguo telah digendong oleh Xuanyuan Pofan di pundaknya seperti sedang menggendong meja.     

Sekarang, dia hanya melihat karpet merah muda. Dia benar-benar khawatir dirinya akan membuat Xuanyuan Pofan yang baru saja muntah darah jadi semakin sakit karena menggendongnya. Sebab, terlihat jelas sekali kalau Xuanyuan Pofan terluka parah saat berburu setan dan roh jiwa.     

Namun Xuanyuan Pofan mengabaikannya, dia terus berjalan keluar sambil menggendong Liuli Guoguo. Setelah keluar, dia menatap pengawal kedua belas dan berkata, "Pengawal kedua belas, panggilkan tabib."     

"Laksanakan." Pengawal kedua belas langsung mengepalkan tangan ke depan dadanya. Hatinya senang sekali karena akhirnya Tuan mereka mau memperhatikan lukanya.     

Di perburuan kali ini, Xuanyuan Pofan dan Du Heng sama-sama terluka parah. Bahkan Du Heng hampir saja kehilangan nyawanya. Karena itulah, saat perjalanan pulang, Dong Misong mengajak para tabib yang sangat terkenal dan punya kemampuan tinggi di Dong Xuan untuk menemaninya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.