Kenapa Perutku Tidak Buncit
Kenapa Perutku Tidak Buncit
Mendengar pengawal kedua belas berbicara terbata-bata seperti ini, seketika muncul firasat buruk di dalam hati Liuli Guoguo. Tanpa peduli apapun, dia langsung membuka tirai kereta kuda dan bertanya kepada pengawal kedua belas, "Ada apa dengannya?"
Meskipun belum bicara apapun, namun Nyonya kecil sudah langsung panik. Pengawal kedua belas pun sebisa mungkin menelan lagi kata-kata yang tersimpan di dalam hatinya, lalu berusaha tersenyum kepada Liuli Guoguo ketika menjawabnya.
"Semua baik-baik saja Nyonya kecil, Tuan sedang memburu roh dan setan jiwa di negeri Lie Hun. Karena itu, Tuan tidak bisa menjemput Nyonya kecil untuk pulang ke kediaman Raja Huayou. Tapi tenang saja, tidak butuh waktu lama, Tuan pasti pulang ke kediaman Raja Huayou dan berkumpul lagi bersama Nyonya kecil."
Liuli Guoguo sangat kecewa, tapi dia juga merasa yang paling penting Xuanyuan Pofan bisa kembali dengan selamat. Tidak masalah bisa menjemputnya atau tidak, namun dia tetap bertanya dengan bingung dan agak cemas, "Pengawal kedua belas, apa kamu yakin kamu tidak menipuku? Tidak ada hal buruk yang terjadi pada kakak Po, kan?!"
Pengawal kedua belas tersenyum dan menjawab, "Mana mungkin tidak yakin. Nyonya kecil, anda terlalu banyak berpikir. Lihatlah, siapa Tuan? Jika ada hal buruk yang terjadi padanya, maka kedamaian Dong Xuan tidak akan mungkin terjamin. Tolong tenang saja, tidak ada hal buruk yang akan terjadi kepada Tuan."
"Sungguh?"
"Sungguh!"
"Apa kamu yakin?"
"Yakin!"
Liuli Guoguo mengusap perut kecilnya. Kemudian dia kembali masuk ke dalam kereta kuda dengan hati yang agak tenang. Tapi, cahaya di mata anggurnya yang besar masih saja terlihat redup.
***
Setengah bulan kemudian,
Liuli Guoguo berjalan ke depan cermin panjang untuk bercermin, dan dia menyadari kalau dirinya bertambah gemuk. Double chin-nya bahkan sampai muncul, dan wajah kecilnya dipenuhi dengan daging, serta pinggangnya sampai terlihat seperti tong air.
Tapi, kenapa perutku hari demi hari tidak tambah buncit? Huh, kan aku baru hamil tiga bulan. Wajar kalau tidak terlihat buncit, batin Liuli Guoguo. Dia bergegas menghibur dirinya sendiri dan menggelengkan kepalanya.
Walaupun sudah kembali di kediaman Raja Huayou, tapi Liuli Guoguo masih belum menyampaikan berita bagus ini kepada siapapun. Xuanyuan Pofan sampai sekarang belum kembali ke kediaman, karena dia masih memburu roh dan setan jiwa di luar sana. Bahkan, nasib hidup dan matinya saja masih belum pasti.
Liuli Guoguo menghabiskan setiap harinya dalam kekhawatiran dan kecemasan. Karena posisi sedang hamil, dia tidak bisa pergi dengan gegabah untuk mencari Xuanyuan Pofan. Jadi dia ingin menunggu Xuanyuan Pofan kembali dan menjadikan Xuanyuan Pofan orang pertama yang mengetahui kabar bagus ini. Lalu, dia akan memeriksakan nadinya kepada tabib dengan ditemani oleh Xuanyuan Pofan.
Xiao Denglong membawa kotak makan cendana ke dalam ruangan, lalu meletakkan kotak makan itu di atas meja sambil berkata, "Nyonya kecil, hidangan pentol daging asam yang dimasak oleh bagian dapur sudah siap." Huh, tengah malam begini, Nyonya kecil lagi-lagi lapar dan minta makan, batinnya.
"Di mana pudingnya?" Liuli Guoguo melihat hidangan yang diantar hanya satu macam, dia pun jadi agak tidak senang.
Cui Le langsung maju saat melihat ini, lalu dia berkata, "Nyonya kecil, sekarang sudah larut malam. Kita makan satu macam hidangan saja, ya? Takutnya sulit untuk dicerna."
Beberapa pelayan melihat porsi makan Liuli Guoguo yang bertambah setelah pulang. Mereka mengira kalau ini karena Nyonya kecil merindukan Tuan mereka. Jadi, terpaksa melampiaskan kerinduannya dengan makan. Namun, setelah membujuknya beberapa kali, mereka selalu gagal dan terpaksa membiarkannya makan banyak sekali setiap hari.
Tapi sekarang sudah hampir tengah malam. Makan makanan yang sangat banyak di tengah malam akan buruk untuk kesehatan perut Nyonya kecil.
"Cui Le, kamu tenang saja. Pasti bisa dicerna dengan baik kok. Aku harus makan banyak. Xiao Denglong, cepat panggil pelayan dapur dan minta mereka membuat pudingnya malam ini untukku, cepat sana." Bagaimana jika bayi di perutku kelaparan? batinnya.
Begitu selesai bicara dengan Cui Le, Liuli Guoguo lalu mendesak Xiao Denglong dengan tidak sabar. Namun tidak ada yang menyangka, begitu ucapannya ini terlontar, tiba-tiba terdengar suara guntur yang sangat menakutkan di luar sana.