Kamu Hanya Boleh Menjadi Milikku
Kamu Hanya Boleh Menjadi Milikku
Kata-kata terakhir dari pemuda itu diucapkannya dengan sangat sungguh-sungguh, sangat berbeda dengan kata-kata menggoda yang diucapkannya di awal tadi. Jari panjangnya lalu masuk dan membelai rambut panjang bak air terjun dan sangat halus dari gadis itu.
Pemuda itu seakan merubah jarinya menjadi sisir, yang kemudian menyisir sehelai demi helai rambut panjang gadis itu. Saat menyentuh rambut yang begitu lembut, halus dan bersinar itu, pemuda itu tampaknya sangat bersenang-senang dan dia sangat menyukainya.
Dia membayangkan, di masa depan saat membawa gadis itu ke dunia iblis, kelihatannya dia akan memeluk gadis itu ke dalam dekapannya dan bersenang-senang dengannya selama tiga hari tiga malam.
Dasar cabul! Mesum! Kurang ajar! batin Liuli Guoguo dalam hati. Entah sudah berapa kali dia memaki pemuda bertopeng giok putih itu di dalam hatinya.
Pemuda itu memeluknya dengan erat seperti ini, membuat seluruh napas tubuh pemuda itu menyeruak masuk ke ujung hidungnya. Jari panjangnya yang hangat terus membelai setiap inci kulit Liuli Guoguo, membuat seluruh bulu di tubuhnya bergidik dan merasa tidak nyaman.
Namun, semakin dia melawan, pemuda itu semakin mengencangkan pelukannya. Dia benar-benar semakin tak berdaya. Wajah kecilnya yang penuh bopeng sudah menggelap dan muram. Namun, karena masih takut, wajahnya itu lalu mengerut. Tidak tahu apakah mungkin pemuda itu kehabisan kesabaran menghadapinya, hingga akhirnya dia melepaskannya.
Dan yang tidak diduga oleh Liuli Guoguo adalah, pemuda itu semakin mengeratkan mantel hangat di tubuhnya, lalu menggendongnya menuju ranjang kecilnya. Pemuda itu terus menggendongnya tanpa memberikan kesempatan kepadanya untuk melawan sedikitpun.
Pemuda itu dengan mudah membuka selimut, lalu memindahkan para chinchilla yang tidur nyenyak seperti babi di bawah selimut itu agar agak menjauh dengan tenaga dalamnya. Baru kemudian menurunkan gadis itu.
Selanjutnya, pemuda itu membuka mantel hangat yang tebal di tubuh gadis itu, kemudian membungkusnya seperti bacang, lalu memasukkan gadis itu ke dalam selimut. Liuli Guoguo seolah hanya memiliki hak untuk menerima ini, dan tak punya hak untuk melawannya.
Namun saat masuk ke dalam selimut yang hangat, rasa takut dan ngeri yang berkumpul di dalam hatinya langsung berkurang cukup banyak. Namun, jantungnya masih was-was dan berdetak dengan kencang.
Setelah pemuda itu memasukkan gadis itu ke dalam selimut, dia seolah puas sekali melihat gadis itu begitu patuh dan tidak memaki atau memarahinya lagi. Bibirnya melengkung membentuk senyuman jahat, lalu menepuk wajah kecil Liuli Guoguo yang selembut tahu dan berkata, "Hei gadis jelek, tidak peduli siapa dirimu, tapi kamu hanya boleh menjadi milikku."
Liuli Guoguo langsung menimpali, "Cih!" Lalu dia memutar bola matanya dan memalingkan muka dengan cepat. Dia seolah merasa jijik sekali jika harus melihat pemuda itu lebih lama. Bagaimana mungkin aku ini milikmu! Aku ini milik kakak Po! batinnya.
Liuli Guoguo bukannya tidak pernah terpikir untuk mengungkapkan identitas Xuanyuan Pofan untuk menakuti pemuda bertopeng giok putih di depannya ini. Namun, saat dia melawan pemuda ini, dia menyadari sebuah kenyataan yang sangat menakutkan dan mengerikan.
Menurutnya, entah itu dari segi tenaga dalam, kekuatan sihir, bahkan tenaga di telapak tangannya itu. Namun kekuatan pemuda cabul ini tidak berada di bawah level Xuanyuan Pofan.
Liuli Guoguo awalnya mengira kalau kakak Po adalah orang terhebat dan paling luar biasa di dunia ini. Hanya dengan aura dan napasnya saja, dia bisa membuat orang ketakutan. Namun, pemuda bertopeng di depannya ini seolah lebih menakutkan darinya.
Saat Xuanyuan Pofan meluapkan kemarahannya, maka meja dan kursi di sekelilingnya akan hancur berkeping-keping. Tapi, pemuda bertopeng ini tadi, entah kenapa bisa hanya dengan perubahan suasana tidak senangnya yang tiba-tiba. Meja yang ada di bawah Liuli Guoguo tadi, dan juga lemari di dalam kamar.
Serta alat musik pipa yang dibeli Xuanyuan Pofan untuknya dengan mengabiskan lima ratus ribu koin emas. Bisa-bisanya dalam sekali hembusan napas dari pemuda yang kelihatannya marah namun tidak terlalu marah itu. Langsung berubah menjadi bubuk yang hampir tak terlihat dengan mata telanjang.