Pelukan yang Aman dan Hangat
Pelukan yang Aman dan Hangat
Dia mengerutkan kening, lalu berkata dengan cemas, "Tuan muda, walaupun Xuanyuan Pofan hanyalah seorang manusia. Tapi dia memiliki pedang Ling Tian di tangannya. Dia juga merupakan master penangkap jiwa level ungu. Dia juga memiliki partner yang selevel dengannya, yang bukan lain adalah Du Heng, master penangkap jiwa level ungu, yang juga memiliki pedang Qi Lin di tangannya."
"Pasukan tengkorak yang telah dibina oleh Xuanyuan Pofan, saat ini telah mengelilingi setiap sudut negeri Lie Hun dan membunuh setan jiwa yang dipelihara oleh pangeran Ye Jiu dari empat sisi. Aku khawatir, peperangan ini tidak sesederhana yang Tuan muda bayangkan. Tolong Tuan muda… Aduh, Su Li, kenapa kamu mendorongku sih?!"
Salah satu rakyat iblis berjubah hitam bermata merah belum selesai mengatakan kegelisahan di dalam hatinya. Namun, tiba-tiba rakyat iblis berjubah hitam bermata merah yang lain yang masih berlutut di sampingnya menyenggolnya dengan keras beberapa kali.
Awalnya dia masih belum puas karena belum selesai mengutarakan kegelisahan di dalam hatinya. Hingga akhirnya ketika rakyat iblis di sampingnya mendorongnya semakin keras, barulah dia mengerutkan kening, menoleh dan menatapnya dengan kesal dan marah.
Siapa juga yang tahu, saat rakyat iblis berjubah hitam bermata merah yang bernama Su Li itu melihat ke sosok berpakaian putih yang berangsur-angsur menghilang di kejauhan, lalu Su Li menjawab rakyat iblis lain di sampingnya dengan penuh rasa simpati. "Dasar bodoh, jangan bicara apapun lagi. Tidak peduli apapun yang kamu katakan, Tuan muda juga tidak akan bisa mendengarnya."
Mendengar ini, rakyat iblis berjubah hitam bermata merah menoleh dan melihat di depannya kosong, hanya tersisa udara saja. Dia diam sejenak saat melihat tidak ada sosok Tuan muda di depannya. Lalu, memukulkan tinjunya ke tanah bersalju sambil bergumam, "Cih, Tuan muda benar-benar egois!"
Su Li meliriknya. "Masalahnya sudah sampai sini. Tidak ada gunanya kamu banyak bicara. Saat Tuan muda tadi ada di sini, kenapa kamu tidak mengatakannya saja?"
Rakyat iblis berjubah hitam bermata merah itu langsung membalas tatapan mata Su Li dengan kesal.
"Menurutku ya, kekhawatiranmu ini terlalu berlebihan. Seberapa hebatnya Xuanyuan Pofan, tetap saja dia itu hanya manusia biasa. Memangnya kenapa kalau dia seorang master penangkap jiwa? Aku sangat percaya pada Tuan muda," kata Su Li kepada temannya dengan tatapan kosong.
Aku sudah dari dulu tidak suka dengan manusia yang kejam itu! Dia telah membunuh begitu banyak rakyat dunia iblis kita. Jika Tuan muda dapat menangkap manusia itu, itu sungguh hal yang luar biasa bagus, batinnya.
Rakyat iblis berjubah hitam bermata merah itu mengerutkan kening dan berkata dengan menatap Su Li yang ada di sampingnya, dengan tatapan kesal. "Apa sih maksud ucapanmu ini? Aku bukannya tidak percaya Tuan muda. Aku hanya mengkhawatirkannya!"
Su Li berdiri, menepuk serpihan salju di lututnya, lalu berkata, "Sudahlah, jika kamu benar-benar mengkhawatirkannya. Mari kita segera pergi ke negeri Lie Hun. Tuan muda sudah bertekad dan telah memutuskan untuk melawan manusia itu. Kita memang tidak bisa membujuknya, tapi kita juga tidak boleh menjadi beban Tuan muda dan memengaruhi rencana yang dibuat Tuan muda!"
Saat rakyat iblis berjubah hitam bermata merah itu mendengar ini, dia seperti disadarkan oleh suara bel besar, jadi dia langsung berdiri. "Baiklah, ayo kita segera pergi ke negeri Lie Hun!"
"Em!"
***
Setelah menemukan kelinci kecil cantik, Liuli Guoguo yang telah dipeluk cukup lama oleh Lie Nieduo melihat langit yang sudah gelap. Dia pun tidak ingin mengganggu Lie Nieduo lagi dan menyuruhnya untuk segera kembali ke kamarnya dan tidur. Lalu, dia sendiri pergi naik ke ranjang sambil membawa para chinchillanya.
Liuli Guoguo benar-benar berharap, begitu dia tidur dan bangun nantinya, apa yang terjadi hari ini hanyalah sebuah mimpi. Pemuda bertopeng giok putih itu sangat menakutkan dan aneh. Ditambah lagi, sekarang Xuanyuan Pofan sedang pergi memburu setan jiwa dan roh jiwa.
Sehingga, Liuli Guoguo tidak bisa merasakan pelukan yang aman dan hangat dari pria itu. Dia hanya bisa masuk ke dalam selimutnya yang hangat untuk mencari kenyamanan dan ketenangan. Mungkin saja keesokan paginya, semua yang terjadi malam ini benar-benar hanya sebuah mimpi, batinnya.
Namun sayangnya, Liuli Guoguo terlalu polos, sangat sangat terlalu polos.