Istri Kecilku Sudah Dewasa

Aku yang Telah Menyakitimu



Aku yang Telah Menyakitimu

3"Kalau begitu, apa dia murid dari perguruan tinggi Xing Yun? Atau guru di sini? Jika bukan keduanya, seharusnya dia tidak bisa masuk ke perguruan tinggi Xing Yun, kecuali dia adalah orang yang tak berani dilawan oleh kuda terbang Cangmo."     

Tangan gemuk Lie Nieduo terus menepuk punggung Liuli Guoguo untuk menenangkannya. Dia terus berusaha menenangkannya walaupun hatinya sangat khawatir.      

Xiao Guo Raja Huayou yang biasanya sangat berani, bahkan yang tidak takut dengan roh jiwa ataupun setan jiwa, sekarang bisa-bisanya ketakutan sampai semenyedihkan seperti ini. Entah seberapa menakutkan dan mengerikan orang yang ditemui oleh Xiao Guo malam ini! batinnya.     

Bahkan kuda terbang Cangmo tidak berani melawannya? batin Liuli Guoguo yang tiba-tiba teringat sesuatu. Dia langsung memejamkan mata anggurnya dan dengan cepat kesadarannya masuk ke dalam ruang sihir gelangnya.     

"Tuantuan?"     

Liuli Guoguo masuk ke dalam ruang sihirnya, namun dia tidak melihat sosok kelinci kecil cantik, dan dia pun langsung panik. Saat tadi dipeluk oleh pemuda bertopeng itu, dia menggunakan kesadarannya untuk memanggil kelinci kecil cantik berkali-kali. Tapi, kelinci kecil cantik masih saja tidak keluar dan membantunya untuk melawan pemuda itu.     

Saat dipikirkan baik-baik sekarang, tiba-tiba kepanikan yang besar menyeruak di dalam hati Liuli Guoguo. Apa jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi pada Tuantuan? batinnya.     

"Tuantuan!"     

Semakin memikirkan ini, Liuli Guoguo semakin ketakutan. Dia melingkarkan kedua tangannya ke depan mulutnya ke arah ruang sihir, lalu memanggil kelincinya dengan sangat keras. Namun, dia tidak juga menemukan dan tidak melihat sosok kelinci kecil cantik di dua ruangan besar di dalam ruang sihirnya. Dia pun semakin mengerutkan keningnya, dan keringat sudah bercucuran dari sana.     

Kemudian, saat hendak melompat masuk ke mata air sihir dan ladang sihir untuk mencari sosok kelinci kecil cantik. Tiba-tiba Liuli Guoguo melihat ada sesuatu di tumpukan pasir, seolah ada sesuatu yang menyemprotkan kerikil pasir dari tumpukan pasir itu.     

Mata anggur Liuli Guoguo langsung bersinar cerah, dia menyadari kalau ada gundukan yang lebih tinggi di sekitar tumpukan pasir itu. Dia pun langsung mengambil sekop kecil dan buru-buru berlari ke gundukan pasir itu untuk menggali tumpukan pasir di sana.     

Kerja kerasnya benar-benar terbayar. Liuli Guoguo menggali kira-kira sedalam satu meteran dengan sekop kecilnya, dan akhirnya dia melihat telinga hijau kelincinya. Hidungnya terasa masam, matanya langsung sembab, rasa takut dan tidak tenang langsung memenuhi hatinya.     

Liuli Guoguo bergegas semakin meningkatkan kekuatannya dalam menggali pasir itu. Tidak lama kemudian, dia melihat dua cakar berbulu kelincinya di pasir itu. Dia sangat khawatir, air mata pun menetes begitu saja dari matanya. Tapi dia tidak berani berhenti dan terus menggali. Namun, karena khawatir akan melukai kelinci kecil cantiknya, dia semakin mengendalikan kekuatan menggalinya.     

"Tuantuan!!!"     

Setelah pasir di sekitar kelinci kecil cantik dibersihkan olehnya, Liuli Guoguo memasukkan tangannya ke dalam tanah pasir itu, lalu dengan cepat mengambil kelinci kecil yang terkubur dalam-dalam di tanah pasir tersebut.      

Dia menepuk-nepuk bulu kelinci kecil cantik itu dari pasir lumpur dengan tangan gemetar. Lalu, dia menepuk kepala kelinci kecil cantik dengan hati yang penuh kekhawatiran. Namun, dirinya tak juga melihat kelinci itu siuman, bahkan tubuh kecilnya yang empuk terasa sedingin baja.     

Liuli Guoguo menggigit bibirnya dan menarik napas dalam-dalam. Dengan matanya yang sudah memerah sembab, dia mengulurkan ujung jari tangan kecil dan putihnya yang gemetaran, lalu mengecek napas di hidung kelinci kecil cantik.     

Setelah mengecek napasnya, jantung Liuli Guoguo rasanya hampir melompat keluar karena terkejut. Kedua lututnya langsung terduduk lemas di tanah, air mata sebesar kacang pun bercucuran jatuh dari mata merahnya. "Hiks hiks. Tuantuan, maafkan aku. Aku telah mencelakaimu. Kalau tahu begini, aku tidak akan mengikat perjanjian denganmu, hiks hiks hiks."     

"Hoek!!!" Butiran pasir tiba-tiba dimuntahkan oleh kelinci kecil cantik yang ada di dekapan Liuli Guoguo hingga muncrat ke wajah kecil Liuli Guoguo.      

Liuli Guoguo langsung tertegun. Mata anggurnya yang merah langsung membelalak dan memancarkan cahaya kebahagiaan, "Tuantuan!"     

"Uhuk uhuk uhuk!" Cakar kelinci kecil cantik memegang dadanya sendiri, lalu dia batuk beberapa kali. Akhirnya, dia siuman dan langsung menyandarkan kepala berbulunya yang sangat kotor ke perut Liuli Guoguo. "Nyonya kecil, tenang saja. Aku baik-baik saja."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.