Istri Kecilku Sudah Dewasa

Siapa Sebenarnya Dia!



Siapa Sebenarnya Dia!

3"Siapa sebenarnya kamu?"     

Pemuda bertopeng giok putih itu mengulurkan lengannya. Setelah merangkul pinggang ramping gadis itu, dia merasa ada rasa sakit di dalam hatinya saat melihat ada rasa takut yang besar di diri gadis itu padanya. Dia pun menyesal karena tadi langsung berbuat kasar pada gadis itu.      

Tapi, bukannya kamu menyukaiku? Apakah kamu tidak bisa mengenali sedikit saja napas dan aroma dari tubuhku? Apa kamu sedikit saja tidak merasa familiar dengan mataku, bibirku, suaraku dan jari hangatku?      

Atau kamu masih perlu aku untuk mengatakan kepadamu siapa aku sebenarnya? Memberitahumu kalau aku adalah pemuda yang kamu sukai. Tapi, aku juga ingin kamu perlahan menerimaku dengan identitas lain, batinnya.     

"Bukannya, seharusnya aku yang tanya ini padamu! Siapa kamu sebenarnya?! Tengah malam begini bertindak kurang ajar dan memalukan seperti ini kepada seorang wanita. Aku benci padamu! Cepat lepaskan aku!"     

Wajah bopeng Liuli Guoguo dipenuhi rasa kesal. Dia terus berteriak cukup lama kepada pemuda bertopeng giok putih itu. Dia benar-benar sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah dirinya tidak berhasil mendorong pemuda itu ataupun melepaskan diri darinya.     

Liuli Guoguo benar-benar tidak menyangka kalau kemampuan bela diri menarik seseorang dengan seenaknya ke dekapan seperti ini. Selain Xuanyuan Pofan yang melakukannya, ternyata dia menemukan satu orang lagi di perguruan tinggi Xing Yun ini. Apalagi, dia tidak kenal sama sekali dengan orang ini. Siapa sebenarnya dia! batinnya.     

"Aku adalah orang yang kamu sukai." Pemuda bertopeng giok putih itu menjawab dengan begitu yakin kepada Liul Guoguo dengan suara lembutnya. Dia seolah tidak berniat untuk menyembunyikan hal ini dari gadis itu.      

Dia ingin memiliki gadis ini secara terang-terangan. Walaupun identitas sebenarnya darinya mungkin akan mengejutkan dan menakuti gadis ini. Tapi, ada yang tidak diketahui pemuda itu kalau orang yang benar-benar disukai oleh gadis ini, sebenarnya adalah bukan dirinya.     

"Brengsek! Apa, kamu orang yang aku sukai? Kamu sudah gila ya!" Liuli Guoguo terus berjuang untuk melepaskan diri. Dia terus melemparkan tinjunya kepada pemuda bertopeng giok putih ini. Namun, dia benar-benar tak berdaya.     

Pemuda bertopeng giok putih ini langsung tercengang mendengar ini. Gadis jelek ini bukankah hanya seorang rakyat biasa yang berasal dari Penglaizhou? Tapi kenapa ada orang yang memasang simbol segel yang begitu arogan dan dominan pada bibir gadis ini, batinnya.     

Pemuda bertopeng giok putih itu masih tidak percaya. Dia tidak peduli dengan kata-kata marah yang dilontarkan gadis itu padanya dalam keadaan ketika tidak tahu identitas aslinya. Jadi, dia pun memeluk lagi tubuh Liuli Guoguo dan kembali mencengkram dagu yang selembut tahu itu.      

Lalu, dia mendekat menuju bibir merah Liuli Guoguo yang lembab dan sangat memikat bak buah ceri itu. Namun, sama saja seperti tadi. Saat dia berjarak satu inci dari bibir gadis itu, dia merasakan lagi lapisan panas yang menggulung dan tak terlihat di dalam diafragmanya.     

Mata phoenixnya jadi kosong. Pemuda itu terpaksa melepaskan wajah kecil Liuli Guoguo. Dia menggertakkan giginya, lalu perlahan mengalihkan pandangannya ke daun telinga kecil Liuli Guoguo yang lembut dan agak merah itu. Sepertinya jika menyentuh daun telinga itu, rasanya pasti lumayan enak, batinnya.     

Saat memikirkan ini, pemuda bertopeng giok putih ini masih tidak mau percaya dan tidak ingin menyerah. Jakun di tenggorokannya mulai naik turun lagi. Lalu, dia pun mendekat ke daun telinga Liuli Guoguo. Dia berpikir, tidak masalah jika bibir gadis ini dipasangi simbol segel. Namun, daun telinga tidak mungkin dipasangi simbol segel.     

Pemuda bertopeng giok putih itu sudah tak sanggup menunggu lagi. Dia dari awal sudah ingin mencium setiap bagian tubuh gadis itu. Dia pun mengangkat lengan panjangnya, lalu mendekatkan tubuh gadis itu ke dirinya. Kemudian, mulut merahnya yang indah dan lembab itu mendekat menuju daun telinga gadis itu.     

Tapi, siapa yang menyangka, saat hampir menyentuh daun telinga itu, tiba-tiba melintas aliran panas lain yang datang begitu saja. Cahaya api yang dalam dan sangat berapi-api itu langsung membuatnya terpental. Pemuda bertopeng giok putih itu pun segera mengumpat kata 'anjing' di dalam hatinya.      

Setelah pemuda ini sudah dua kali melawan dua simbol segel yang dipasang oleh Xuanyuan Pofan. Kali ini, pemuda itu tidak bisa lagi menahan dampak dari sisa api panas di tubuhnya. Tubuhnya tak stabil, hingga akhirnya dia terpental dan menabrak pilar di paviliun bunga dengan sangat keras.     

Paviliun bunga itu bergetar selama beberapa menit. Sebab, nana mungkin pilar itu bisa menanggung tabrakan keras tadi, dan akibatnya paviliun itu pun langsung ambruk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.