Istri Kecilku Sudah Dewasa

Aroma ‘Cinta’



Aroma ‘Cinta’

3Liuli Guoguo tersenyum, lalu mencubit wajah gemuk Lie Nieduo dan berkata, "Aku saja bisa mengalahkan Wen Yiwen dan Wu Yunfu. Apa yang kamu khawatirkan? Apalagi pangeran kapak ini sepertinya anak dari kelas tingkat merah. Kekuatan sihirnya hampir sama dengan kita. Ditambah lagi, ada Tuantuan yang menjagaku. Pangeran kapak itu tidak akan berani berbuat macam-macam kepadaku."      

Lie Nieduo memanyunkan bibirnya dan mengaitkan tali mantel hangat di tubuh Liuli Guoguo, lalu berkata, "Baiklah. Kalau begitu kamu harus hati-hati ya ke sana sendiri ya. Apalagi malam-malam begini. Tuantuan, kamu harus melindungi Xiao Guo dengan baik ya. Jika pangeran kapak itu berbuat macam-macam padanya, kamu harus bisa melindungi Xiao Guo dan menghajar pangeran kapak itu habis-habisan!"     

Lie Nieduo menasehati Liuli Guoguo, tak lupa dia juga memberi perintah kepada kelinci kecil warna-warni yang ada di dekapan Liuli Guoguo. Apa yang dikatakan oleh Xiao Guo memang benar. Jika aku yang bela dirinya sama sekali tidak jago ini benar-benar ikut dengan Xiao Guo pergi ke sana, lalu si pangeran kapak itu benar-benar punya pikiran jahat dan ingin berbuat macam-macam kepada Xiao Guo.     

Yang ada aku tidak akan membantu apapun di sana, lalu malah akan membebani dan membuat masalah untuk Xiao Guo. Jurus Qing Gong Xiao Guo sangat hebat, dia pasti bisa dengan mudah melarikan diri. Tapi, jika dia membawaku yang gemuk ini, dia pasti akan sulit melarikan diri, batinnya.     

Kelinci kecil cantik mengulurkan cakar berbulunya, lalu menepuk dada kecilnya dan berjanji kepada Lie Nieduo yang sangat mengkhawatirkan Liuli Guoguo. "Duo gemuk, kamu tenang saja. Selama ada aku, tidak akan ada siapapun yang berani berbuat macam-macam kepada nyonya kecil. Kalau tidak, aku pasti akan menggigitnya sampai mati!"     

Lie Nieduo pun mengangguk dengan lega. Setelah memakaikan mantel hangat untuk Liuli Guoguo, dia berlari ke arah meja, lalu mengambil alat penghangat tangan di sana. "Xiao Guo masukkan tanganmu ke alat ini, tubuhmu ini agak lemah, ditambah lagi cuaca malam di luar sana pasti sangat dingin."     

Liuli Guoguo memang cukup takut dingin. Sepanjang awal musim dingin, dia selalu mengenakan berlapis-lapis baju sampai membuatnya seperti bakcang. Dia pun kemudian segera memakai penghangat tangan yang diberikan oleh Lie Nieduo.     

Yin Ni, kelinci kecil cantik melihat Liuli Guoguo yang mengambil penghangat tangan itu, dia berpikir kalau Nyonya kecilnya pasti tidak akan leluasa memeluk dirinya. Jadi, dia yang peka ini pun langsung masuk ke dalam ruang sihir.      

Karena ini jugalah, cahaya yang bersinar di mata bulat beberapa chinchilla jantan yang berada di atas meja saat memandangi kecantikan kelinci kecil pun berkurang dalam sekejap. Dong Gua, Huang Gua dan Nan Gua merasa tidak senang melihat ini.     

Sudut bibir Xiang Gua, adik mereka bertiga ini langsung berkedut ketika melihat pemandangan tersebut. Dia benar-benar tak bisa berkata apa-apa. Huh, kecantikan hanya membuat bencana saja! batinnya.     

Sejak ketiga kakak laki-lakinya ini keluar dari ruang sihir gelang Nyonya kecil, mereka bertiga seperti dimabuk kepayang oleh rasa cinta. Mereka juga terus menciumi cakar mereka, seolah sedang mengingat-ingat sebuah aroma manis. Ini benar-benar membuatnya tidak paham.     

"Kakak kelima, aku ingin main petak umpet. Ayo temani aku main ya? Nyonya kecil sedang keluar, jadi kita boleh diam-diam bermalas-malasan. Ayo ayo ayo, kita main bersama."     

Saat Xiang Gua masih bingung, tiba-tiba tubuh Xi Gua si kecil yang sangat lembut dan sangat menggemaskan itu bersandar ke perutnya. Dia juga terus mengedipkan matanya kepadanya.     

"Aku tidak mau main, aku mau membaca buku!" Namun, Xiang Gua si kutu buku ini, masih saja menolak permintaan adik ketujuhnya itu dengan kejam.     

Xiang Gua memang juga suka bermain petak umpet, tapi buku yang akan dia baca malam ini lebih menarik daripada bermain petak umpet.     

Kumis kecil Xi Gua langsung berdiri saat mendengar ini. Dia memanyunkan bibirnya, lalu melemparkan tatapan mata bulatnya yang penuh amarah kepada Xiang Gua. Tapi, dia pun berpikir, dia tidak hanya memiliki Xiang Gua saja sebagai kakaknya. Dia masih memiliki tiga kakak laki-laki dan satu kakak perempuan lain, yaitu Mu Gua.     

Oleh karena itu, Xi Gua pun berjalan menuju ketiga kakak laki-lakinya yang sedang dimabuk kepayang. Lalu, belum juga tubuhnya berada dekat dengan ketiga kakaknya itu, tiba-tiba Xi Gua mencium aroma aneh yang masam yang dinamai dengan aroma 'cinta'.     

Aroma ini terlalu menyengat dan tak enak dicium. Xi Gua pun berhenti berjalan ke sana, lalu memutuskan untuk menjauhi ketiga kakak laki-lakinya itu agar aroma tersebut tidak mencemari tubuhnya yang masih polos.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.