Pertemuan dengan Pangeran Kapak
Pertemuan dengan Pangeran Kapak
Liuli Guoguo berhenti, lalu menjawab Lie Nieduo, "Aku mau menumbuk rumput madu." Karena merasa menyenangkan bermain salju, dia pun berlari ke halaman dan menendang tumpukan salju di sana.
"Kalau begitu, aku akan membantumu." Lie Nieduo langsung berlari ke depan Liuli Guoguo dengan cepat sekali. Dia tidak tega saat melihat tangan Liuli Guoguo yang telah dirawat hingga putih dan lembut sekali itu, namun harus melakukan pekerjaan keras seperti menumbuk.
Hati Liuli Guoguo merasa hangat saat melihat tingkah Lie Nieduo yang menggemaskan, dia buru-buru melambaikan tangannya. "Aduh, tidak perlu, kamu sendiri juga masih latihan. Aku bisa kok sendiri."
Liuli Guoguo pun mendorong Lie Nieduo kembali ke tempatnya semula. Lie Nieduo hanya bisa kembali melanjutkan latihannya saat melihat Liuli Guoguo bersikeras untuk melakukannya sendiri. Sedangkan Liuli Guoguo, dia terus menendangi tumpukan salju dan berlari menuju dapur.
***
Setelah menumbuk rumput madu, air yang dimasak oleh Liuli Guoguo di atas batu api sihir juga sudah matang. Dia menuangkannya ke dalam ceret bunga plum, lalu mencampurnya dengan bubuk rumput madu, dan kemudian meminumnya. "Uh, pahit sekali."
Liuli Guoguo minum sambil bergumam tidak suka dengan minuman ini. Dia mengerutkan kening sambil terus menahan rasa pahit dan tidak enak ini cukup lama. Tapi dia masih saja meminum habis seluruh air rumput madu itu ke dalam perutnya dengan susah payah.
Wussh… Daaaakkk!
Tiba-tiba, baru saja Liuli Guoguo selesai meminum air rumput madu itu, sebuah anak panah meluncur dan masuk ke dapur. Anak panah itu melesat dengan dingin dan menancap ke sebuah pilar di dapur, lalu ada sebuah pesan surat yang ada di ujung anak panah itu.
Liuli Guoguo bereaksi dengan sangat cepat dan melihat keluar, namun tidak ada sesuatu mencurigakan. Akhirnya, dia berjalan menuju pesan kertas yang tertancap anak panah di pilar itu dengan hati-hati, lalu mengambil dan membacanya.
Ada kata 'pangeran kapak' yang sangat menarik perhatiannya di surat itu. Liuli Guoguo langsung berkeringat dingin. Cara pangeran kapak ini dalam mengirim surat semakin luar biasa arogan saja. Kemudian, hanya ada satu baris tulisan tangan kecil yang ada di pesan kertas itu.
Tidak akan pergi jika tidak bertemu denganmu? Apaan ini? Malas sekali aku pergi menemuinya! batin Liuli Guoguo saat membaca surat itu.
Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya dan ingin membuang pesan kertas itu. Tapi, tiba-tiba muncul pikiran lain di dalam kepalanya. Kenapa aku tidak pergi? Ini sudah hampir satu bulan, aku setiap hari selalu menerima pesan surat seperti ini, bahkan terkadang dalam tidak hanya satu kertas saja yang aku terima dalam satu hari.
Bahkan aku sampai sekarang saja tidak tahu siapa sebenarnya pangeran kapak ini. Pangeran kapak ini selalu saja memperhatikanku diam-diam. Kalau dipikir-pikir, hal seperti ini cukup menakutkan. Jika benar seperti apa yang dikatakan oleh Duo gemuk kalau pangeran kapak ini diam-diam menyukaiku dan menunjukkan rasa sukanya dengan mengirimiku pesan kertas seperti ini setiap hari.
Kelihatannya aku sudah seharusnya pergi bertemu dengan pangeran kapak ini, lalu memberitahunya kalau lebih baik hilangkan saja pikiran dan perasaan untuk suka padaku dan memintanya untuk tidak lagi menyukaiku! Karena kalau kakak Po tahu hal ini, pangeran kapak ini akan berakhir menyedihkan, begitu juga aku, batinnya.
Liuli Guoguo memegang dagunya dan berpikir dengan serius, dia sangat tidak mengerti. Padahal, dirinya yang sekarang ini adalah Liuli Guoguo yang berwajah penuh bopeng, dan bukanlah Liuli Guoguo yang cantik. Namun, entah bagaimana bisa pangeran kapak ini suka padanya, apakah jangan-jangan matanya bermasalah?
***
"Xiao Guo, biarkan aku menemanimu pergi ke sana. Aku khawatir kalau-kalau pangeran kapak ini punya pikiran jahat kepadamu." Lie Nieduo memakaikan mantel hangat untuk Liuli Guoguo, tampak rasa khawatir dan gugup yang memenuhi wajah gemuknya.
Liuli Guoguo tersenyum, lalu mencubit wajah gemuk Lie Nieduo dan berkata, "Aku saja bisa mengalahkan Wen Yiwen dan Wu Yunfu. Apa yang kamu khawatirkan? Apalagi pangeran kapak ini sepertinya anak dari kelas tingkat merah. Kekuatan sihirnya hampir sama dengan kita. Ditambah lagi, ada Tuantuan yang menjagaku. Pangeran kapak itu tidak akan berani berbuat macam-macam kepadaku."