Hanya Sebuah Mimpiku?
Hanya Sebuah Mimpiku?
***
Keesokan harinya,
Wen Yiwen, Liuli Guoguo, Lie Nieduo, Wu Yunfu dan Bai Yue hampir saja terlambat. Karena kemarin malam Wen Yiwen dan Liuli Guoguo dihukum menyalin sampai malam, mereka pun tidur sangat larut sehingga tanpa sengaja bangun kesiangan.
Sedangkan Lie Nieduo, dia ingin membiarkan Liuli Guoguo tidur lebih lama, jadi tidak membangunkannya. Ditambah lagi, dia juga tidur larut malam karena menunggu Liuli Guoguo sangat lama sekali kemarin.
Wu Yunfu dan Bai Yue, mereka berdua tidak kesiangan. Hanya saja, karena menunggu untuk bisa bertemu dengan Liuli Guoguo dan Lie Nieduo, jadi mereka pun juga hampir ikut terlambat.
"Cih, kalian ini ya cepat masuk. Tidur dan malas-malasan di musim dingin seperti ini mana ada baiknya? Dengan berdiri di sana, kalian itu telah menggangguku memberi pelajaran. Cepat masuk!"
Niu Siguang mengangkat tangannya dan melambaikannya kepada beberapa murid yang hampir terlambat, yang saat ini berdiri di koridor depan pintu kelas. Walaupun dia terlihat kesal dan tidak senang, tapi matanya yang sebulat kacang itu memandang wajah kecil Liuli Guoguo yang berwajah penuh bopeng itu dengan rasa sedih dan tidak tega.
Dia sungguh tidak tega sekali saat melihat wajah bopeng Liuli Guoguo yang tampak sangat lelah. Namun, hukuman yang diberikan oleh kepala sekolah kali ini benar-benar telah membuatnya lega. Awalnya dia mengira kalau kepala sekolah akan memberikan hukuman yang berat kepada Liuli Guoguo. Bahkan mungkin bisa menurunkan Liuli Guoguo ke kelas yang berbintang rendah.
Tapi tak disangka, kepala sekolah hanya menghukum Liuli Guoguo dengan menyalin teks etika berbuat kebaikan sebanyak seratus kali. Ini benar-benar keberuntungan besar. Saat memikirkan ini, wajah tua Niu Siguang yang tidak tega pun kembali membaik.
"Iya!" Beberapa murid itu pun langsung mengiyakan. Mereka buru-buru masuk ke dalam kelas dan dengan cepat duduk ke bangkunya masing-masing. Lalu mengeluarkan gulungan buku dari ruang sihir gelangnya.
Wen Yiwen mengeluarkan gulungan bukunya, lalu membalik halamannya, setelah itu memelototi sosok berbaju merah muda yang duduk jauh di depannya. Hanya agar tidak terlambat, Li Guo tadi berlari sangat cepat dan lincah sekali, bahkan tidak terlihat ada cacat dan luka sedikitpun padanya.
Bahkan ucapannya masih begitu tajam dan pedas. Apa jangan-jangan, paman keenam kemarin malam saat dia bilang akan menghukum si jelek bopeng ini, itu hanya… Hanya sebuah mimpiku saja? batinnya.
Wen Yiwen menggelengkan kepalanya, Tidak! Tidak mungkin. Bagaimana ada mimpi yang begitu nyata seperti itu! Tapi, jika itu bukan mimpi, ini malah lebih aneh lagi! batinnya lagi.
Wen Yiwen memikirkan hal ini dalam waktu yang sangat lama. Dia benar-benar fokus memikirkan hal ini sampai tidak menyadari kalau pemuda yang duduk di sampingnya sudah menulis sesuatu di kertas, lalu melemparkan kertas itu.
***
Liuli Guoguo sangat mengantuk sekali, dia merasa kalau belum cukup tidur. Kelopak matanya masih terus berjuang untuk tetap terbuka, dia menguap berkali-kali dan mata anggurnya yang besar serta jernih itu terus-terusan digerakkan memutar.
Karena sudah benar-benar tidak tahan lagi, Liuli Guoguo pun menegakkan bukunya untuk menutupi kepalanya. Lalu menyandarkan kepalanya di meja dan langsung tidur dengan pulas.
Lie Nieduo berkedip lagi dan lagi saat melihat ini. Dia melirik ke arah Niu Siguang yang terus menjelaskan pelajaran. Lalu, melirik ke Liuli Guoguo yang tengah tidur dengan sangat pulas.
Sebenarnya dia ingin sekali membangunkan Liuli Guoguo, namun dia tidak tega. Tapi, jika dia tidak membangunkannya, dan jika nanti ketahuan oleh Niu Siguang, yang ada Liuli Guoguo akan dihukum lagi.
Setelah dilema beberapa saat, dia pun mengawasi mata tua Niu Siguang dengan tajam, dan bersiap siaga jika Niu Siguang melihat ke arah mereka. Maka, dia akan segera membangunkan Liuli Guoguo.
Namun, hal ajaib yang terjadi adalah, bahkan sampai kuda terbang akan segera meraung menandakan berakhirnya kelas. Mata tua Niu Siguang jarang sekali melihat ke arah Liuli Guoguo.
Bahkan hanya beberapa kali saja dia melihat ke arah mereka, dan Lie Nieduo pun hampir saja membangunkan Liuli Guoguo dengan menggoyangkan tubuhnya. Tapi, anehnya Niu Siguang yang malah mengalihkan pandangannya dengan cepat. Seolah, jikapun tengah melihat ke arah mereka, dia sama sekali tidak akan melihat Liuli Guoguo yang sedang tidur dengan pulas.
Lie Nieduo berpikir, pasti karena Niu Siguang sudah tua. Jadi matanya bermasalah sehingga tidak melihat jelas kalau Liuli Guoguo sedang tidur pulas. Dia pun benar-benar merasa lega karenanya.