Istri Kecilku Sudah Dewasa

Rumput Madu



Rumput Madu

0Nan Gua dan Xi Gua pun akhirnya berhasil dipisahkan dengan tangan gemuk Lie Nieduo. Xi Gua memanyunkan bibirnya, lalu air mata sebesar kacang pun langsung berjatuhan, dia menangis dengan keras hingga tubuh gemuknya bergetar.     

Nan Gua meliriknya dengan agak meremehkan dan keringat bercucuran di keningnya. "Kan kamu dulu yang mulai memukulku, cih."     

Sudut bibir Lie Nieduo berkedut. Huh, kelinci kecil ini ternyata juga bisa menangis. Eh bukan bukan, tapi chinchilla. Kenapa aku jadi salah menyebut mereka, huh, batinnya.     

Liuli Guoguo yang sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini hanya meliriknya saja, lalu meneruskan mengambil sayuran dan daging lezat di panci. Kemudian satu tangannya yang lain terulur di keranjang bunga dan mengambil botol susu Xi Gua.      

Setelah itu, Liuli Guoguo langsung menjejalkan botol susu itu ke mulut Xi Gua yang menangis dengan keras. Xi Gua pun langsung memegang botol susu itu dengan kedua tangannya, dan meringkuk menjadi bola, menyesap susu tersebut dengan patuhnya.     

Begitu Liuli Guoguo sudah mengambil sayuran dari panci, dia mengelus perutnya yang sudah buncit, lalu tersenyum dan berkata kepada Lie Nieduo, "Duo gemuk, aku punya sesuatu untukmu."     

"Apa?" Baru saja bertanya, Lie Nieduo melihat Liuli Guoguo yang terlihat begitu misterius, dan jiwa Liuli Guoguo masuk ke dalam ruang sihirnya sendiri.      

Karena kekuatan sihirnya belum cukup hebat, jadi dia tidak bisa memasukkan seluruh tubuh fisiknya ke dalam ruang sihir. Namun, itu tidak menghalangi Liuli Guoguo untuk melakukan apa yang dia inginkan.     

Ruang sihirnya dirawat dan dirapikan dengan sangat baik oleh kelinci cantik, khususnya ladang sihir yang ada di dalam. Rumput madu yang ditanam di ladang sihir berwarna kuning cerah, dan setiap helai rumputnya juga sangat kuat dibandingkan dengan tanaman yang lain.     

Liuli Guoguo melihat si kelinci cantik yang sedang bermeditasi menutup panca inderanya untuk mengendalikan energi dan kekuatan sihirnya. Dia pun tak ingin mengganggunya, hanya langsung berjalan dengan santai ke tepi ladang sihir.      

Setelah melihat ke sekelilingnya, Liuli Guoguo pun memilih beberapa helai rumput yang paling bagus. Lalu mengulurkan tangannya dan memetik beberapa helai rumput madu yang telah dipilihnya. Setelah itu, jiwanya keluar dari ruang sihir dan kembali ke tubuhnya.      

Beberapa rumput madu pun telah berada di tangan Liuli Guoguo yang kecil dan lembut. Kemudian dia menyerahkan beberapa rumput madu itu kepada Lie Nieduo, "Duo gemuk, ini untukmu."     

"Hah? Lebah?"     

Lie Nieduo baru saja mencuci piring dan mangkuk, dia pun mengangkat matanya saat mendengar suara Liuli Guoguo. Lalu, saat dia melihat rumput madu yang berbentuk 'lebah' itu, dia langsung melompat ketakutan sampai menjatuhkan mangkuk di tangannya.     

Saat masih kecil, Lie Nieduo pernah disengat lebah ketika mengambil sarang lebah, karena itu dia agak trauma.     

Liuli Guoguo tersenyum dan buru-buru menjelaskan kepada Lie Nieduo dengan berkata, "Ini bukan lebah, tapi rumput madu. Ini sangat berguna untuk melatih kekuatan fisik dan sihir. Tuantuan yang menanam ini. Ambillah dan tumbuklah jadi bubuk, lalu rebus dengan air hangat dan masukkan ke dalam makanan. Maka, kemudian itu akan melatih dan meningkatkan tenaga dalammu."     

"Ohhhh begitu." Lie Nieduo menelan ludahnya, baru kemudian berani mengambil 'rumput madu' itu dari tangan Liuli Guoguo.     

"Xiao Guo, kenapa tanganmu?"     

Pada saat ini, Lie Nieduo baru memperhatikan ujung kelingking tangan kiri Liuli Guoguo yang diperban dengan kain merah muda. Dia pun langsung mengerutkan keningnya.     

Namun, Liuli Guoguo hanya melambaikan tangannya dan menjawab, "Tidak apa-apa. Tidak sengaja tergores saja."     

"Kenapa kamu bisa begitu ceroboh? Sini, biar aku lihat, aku olesi obat dulu."     

Meskipun dia tahu kalau rumput madu di tangannya bukan lebah, tapi Lie Nieduo masih agak takut. Jadi dia langsung melemparkan rumput madu itu dengan cepat ke ruang sihirnya. Lalu, berjalan melewati meja sampai ke depan Liuli Guoguo, dan meraih tangan kecil Liuli Guoguo.     

Setelah makan hot pot dengan nikmat, Liuli Guoguo dan Lie Nieduo pun kembali ke kamar mereka masing-masing untuk merapikan koper dan tas mereka.     

Liuli Guoguo mengeluarkan satu persatu tas dan koper dari ruang sihirnya, lalu meletakkan baju-bajunya ke dalam lemari baju. Dia juga mengeluarkan setumpuk aksesoris miliknya dan merapikannya satu persatu di meja rias.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.