Istri Kecilku Sudah Dewasa

Merindukanku, Kan?



Merindukanku, Kan?

0Saat melangkah lagi masuk ke pintu gerbang utama perguruan tinggi Xing Yun, Liuli Guoguo masih dengan wajahnya yang penuh bopeng dan beberapa tahi lalat yang menggantung di sana. Ditambah lagi, mulut kecilnya itu juga sangat merah dan sangat bengkak.     

Karena kali ini, sama seperti yang terakhir kali dulu, Liuli Guoguo ditindih dan diciumi oleh Xuanyuan Pofan di gua batu di bawah gunung Xing Yun selama dua jam lebih. Sebenarnya dia sangat marah, tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya mampu melemparkan pukulan kepada Xuanyuan Pofan dengan keras di dalam hati.     

Lalu, ketika baru masuk ke halaman perguruan, Liuli Guoguo melihat dua gadis yang sedang menggosipkannya.     

"Eh? Dia sepertinya si bopeng yang beruntung itu deh?"     

"Iya! Benar sekali! Itu memang dia, berbaju merah muda, berwajah penuh bopeng, tubuhnya pendek dan kecil. Sudah benar, memang dia! Dia pasti adalah si lucky bopeng!"     

"Rasanya aku benar-benar ingin membawanya ke tempat pelukis, lalu melukis wajahnya itu dan memasukkan lukisan wajahnya di bawah meja. Dengan begini, mungkin saja suatu hari nanti aku juga bisa mengikat perjanjian dengan seekor binatang sihir tingkat terhormat!"     

"Husshh, jangan keras-keras bicaranya!"     

"Kenapa?"     

"Aduh, kamu bodoh sekali sih! Mungkin saja sekarang ini, binatang sihir tingkat terhormat itu ada di gelang ruang sihirnya. Jika dia mendengarmu, mungkin dia akan menyuruh binatang sihir tingkat terhormatnya untuk keluar dan menamparmu!"      

"Aku dengar, saat hari berakhirnya ujian pengalaman lapangan itu, gadis yang sekelas dengan dia tidak terima karena dia mendapatkan juara pertama, dan akhirnya dia mengungkapkan kekesalannya."      

"Lalu, dia malah ditampar berkali-kali oleh cakar binatang sihir tingkat terhormat! Wajahnya jadi merah sekali dan sungguh menyeramkan. Selain itu, katanya binatang sihir tingkat terhormat itu adalah seekor kelinci!"     

"Ya Tuhan! Ayo ayo, cepat kita pergi! Jangan bicara lagi!"     

Dua gadis yang sedang bergosip tentang Liuli Guoguo itu seolah takut kepada Liuli Guoguo. Mereka tiba-tiba berhenti bicara dan kemudian berjalan dengan cepat menuju jalan yang lain.     

Liuli Guoguo tercengang melihat ini. Si bopeng yang beruntung? Si lucky bopeng? Wow, julukan ini cukup menggambarkanku sekali, batinnya.     

Liuli Guoguo hanya bisa memanyunkan bibirnya dan tak menganggap gosip-gosip ini hal penting. Karena bagaimanapun, dia yang kekuatan sihirnya baru memasuki tingkat dasar, lalu tiba-tiba mengikat perjanjian dengan seekor binatang sihir tingkat terhormat.      

Jadi, bukan hal yang mengherankan jika murid-murid lainnya sangat terkejut dengan ini. Julukan 'si bopeng beruntung' dan 'si lucky bopeng', lebih tidak berat disanding daripada panggilan 'istri kecil Raja Huayou'. Karena bagaimanapun, dua julukan ini diperoleh karena usahanya sendiri. Sedangkan panggilan 'istri kecil Raja Huayou' ini berkat kakak Po, dan itu cukup berat untuk disanding.     

Karena koper dan tas bawaan dimasukkan ke dalam ruang sihir, jadi tangan Liuli Guoguo dan juga para murid lainnya yang sudah kembali ke kampus, kosong seperti sedang tidak membawa apa-apa. Maka dari itu, mereka bisa berjalan dengan santai.     

Saat Liuli Guoguo baru saja melangkahkan kakinya ke gunung Kun Yue, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil dari belakangnya.     

"Li Guo!" Liuli Guoguo menoleh dan ternyata itu adalah Bai Yue yang memanggilnya.     

Ada Wu Yunfu di samping Bai Yue. Lalu seperti biasa, ada segerombol gengnya yang mengikuti di belakang Bai Yue dengan berbondong-bondong seperti orang mau tawuran.     

"Nyonya kecil, siapa mereka?" tanya Nan Gua yang berada di pundak Liuli Guoguo dengan bahasa chinchilla. Sebelum datang ke perguruan tinggi, Liuli Guoguo telah memerintahkan para chinchilla untuk jangan bicara menggunakan bahasa manusia, kecuali jika bicara dengannya atau Lie Nieduo. Kalau tidak, itu pasti akan menarik perhatian orang-orang.     

"Mereka semua teman-teman sekelasku," jawab Liuli Guoguo sambil menjentikkan jarinya ke kepala berbulu Nan Gua. Lalu dia melambaikan tangan kepada sekelompok orang yang berjalan menghampirinya.     

Setelah Bai Yue, Wu Yunfu dan sekelompok orang itu sudah berada dekat dengan Liuli Guoguo. Liuli Guoguo pun maju, lalu bertanya kepada Wu Yunfu sambil menggantungkan senyum cerah di wajahnya yang penuh bopeng, "Wu Yunfu, apa luka di pundakmu sudah membaik?"     

Senyumannya ini hanyalah reaksi yang sudah biasa dilakukan Liuli Guoguo sehari-hari. Tapi sayangnya, begitu ditangkap oleh mata Wu Yunfu, senyuman ini malah ditafsirkan sebagai makna yang berbeda olehnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.