Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tidak Disangka, Ternyata Tidak Sakit Sama Sekali



Tidak Disangka, Ternyata Tidak Sakit Sama Sekali

0Liuli Guoguo mengedipkan matanya, lalu berkedip lagi dan lagi. Dia membuka sedikit kerah bajunya dan melihat ke dalam. Namun, kemudian langsung berteriak saat melihat ada beberapa stroberi kecil di si putihnya.     

Ding Xiang dan Xiao Denglong gemetar mendengarnya, mereka pun maju dengan cepat dan bertanya dengan sangat cemas, "Nyonya kecil, ada apa?"     

Liuli Guoguo buru-buru menutup mulutnya, dan wajahnya sudah sangat memerah sambil mata anggurnya yang besar berputar tak menentu. Dia lalu menggelengkan kepalanya kepada Ding Xiang dan Xiao Denglong. "Eh… Tidak apa-apa. Aku… Aku… Aku hanya ingin berteriak saja."     

Ding Xiang dan Xiao Denglong saling memandang dan menyeka keringat mereka. Oh, kami tahu apa yang terjadi, pasti teriakan ini sebagai bentuk ungkapan Nyonya kecil di hari terakhir di kediaman sebelum kembali ke perguruan tinggi, batin mereka.     

Liuli Guoguo yang tidak tahu apa yang sedang dipikirkan dua pelayannya sekarang, karena dia sedang sibuk meneteskan air mata di dalam hatinya. Hiks hiks hiks, kakak Po benar-benar melakukan itu padaku. Dan kapan, kapan, kapan aku tertidur? Kenapa aku tidak ingat apapun?      

Padahal aku ingin sekali tahu dan menikmati 'malam pertama' bersama kakak Po. Ditambah lagi, wakil kepala pelayan dulu juga bilang kalau 'malam pertama' untuk si wanita pasti akan sakit. Jadi wakil kepala pelayan memintaku untuk menyiapkan mental. Tidak disangka, ternyata tidak sakit sama sekali, batinnya.     

Liuli Guoguo pun kembali menghela napas berat. Ternyata benar, ucapan orang dewasa tidak semuanya benar! batinnya lagi. Kemudian dia memanyunkan bibirnya dan merasa sangat menyayangkan hal ini.     

***     

Kediaman Zhan,     

Wu Yunfu baru saja bangun dan keluar dari kamarnya. Dia hendak pulang ke kediaman guru besar untuk membereskan barang-barangnya, baru kemudian pergi ke perguruan tinggi Xing Yun untuk daftar ulang semester baru.      

Tapi, tiba-tiba Zhan Zihao yang kamarnya ada di sebelahnya membuka pintu kamar dan keluar dari kamar. Lalu, dia menghadap ke udara yang dingin, kemudian meregangkan pinggangnya di depan tumpukan salju di halaman.     

Luka Zhan Zihao belum sembuh sepenuhnya, dia tidak boleh latihan bela diri atau sihir. Karena dia terluka parah waktu itu, jadi Zhan Zishang, kakak perempuannya mengajukan izin tidak masuk selama tiga bulan untuknya kepada perguruan tinggi, dan liburnya sekarang masih tersisa satu setengah bulan lagi.     

Hari ini adalah hari pertama masuk kuliah untuk siswa kelas level merah paviliun Yao Guang. Wu Yunfu menaikkan alis heroiknya, lalu bertanya kepada Zhan Zihao, "Ada apa? Apa kamu bangun sepagi ini untuk mengantarkan calon istrimu yang gemuk itu ya?"     

Zhan Zihao melambaikan tangan kepada Wu Yunfu untuk menyapanya, lalu berkata dengan bangga dan agak pamer, "Salah, istriku itu mencemaskan lukaku ini. Aku sudah beberapa kali ingin mengantarnya, namun dia terus menolaknya. Dia malah menegurku dan menyuruhku untuk beristirahat dan fokus menyembuhkan lukaku. Baru dengan begitu bisa menikahinya dan membawanya pulang."     

Tentu saja, kalimat terakhir ini ditambahkan sendiri oleh Zhan Zihao. Tujuannya sangat sederhana, dia ingin membuat Wu Yunfu iri dengan keromantisan mereka. Karena bagaimanapun, sejak Wu Yunfu memasuki umur remaja, dia sudah mulai menggandeng tangan seorang gadis. Apalagi, setiap bulan akan menggandeng tangan gadis yang berbeda.     

Selama bertahun-tahun ini, dia sudah dibuat iri berkali-kali oleh Wu Yunfu dan gadis-gadisnya itu. Sekarang, dengan tidak mudahnya Wu Yunfu sedang jomblo. Sedangkan Zhan Zihao memiliki istri gemuk yang imut dan menggemaskan. Jadi, tentu saja dia harus bermesraan dan pamer kepada Wu Yunfu.     

Cih, melakukan ini seperti aku tidak punya gandengan saja. Gandenganku ini sahabat baik calon istrimu itu, tahu! batin Wu Yunfu. Dia hanya membalas Zhan Zihao di dalam hatinya. Tapi, tiba-tiba Zhan Zihao melontarkan kata-katanya lagi.     

"Istriku juga menyuruhku untuk banyak minum sup jahe di cuaca dingin ini. Dengan begitu, aku tidak akan kedinginan dan kena flu. Beberapa hari ini, setiap kali dia punya waktu luang, dia pasti akan datang ke sini sendiri untuk mengantarkan sup jahe untukku."      

"Sup jahe yang direbus olehnya sangat lezat sekali, lebih lezat daripada makanan segar dari gunung dan lautan. Belum lagi, istriku menyuapiku sup jahe itu sesendok demi sesendok."     

Wu Yunfu benar-benar tak bisa berkata apa-apa saat ini. Seberapa spesial cara merebus atau seberapa enaknya sup jahe, bukankah tetap saja hanya sebuah sup jahe. Memang bisa selezat apa? batinnya.     

Namun, Wu Yunfu sudah tidak ingin memedulikan Zhan Zihao lagi, jadi dia segera melangkah dan hendak pergi. Hanya saja, ketika baru saja menuruni satu anak tangga, dan kaki besarnya yang mengenakan sepatu bot panjang warna biru belum juga menapaki salju di halaman. Tiba-tiba dia melihat Zhan Zihao mengeluarkan dua batu besar dari ruang sihir gelangnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.