Istri Kecilku Sudah Dewasa

Wajah Kecilnya Sangat Cantik



Wajah Kecilnya Sangat Cantik

0Yan San tercengang. Dia sangat kesal sekali saat mendengar orang-orang di sekitarnya membuat teriakan sembarangan ini. Dia melihat ke gadis berbaju putih dan anak laki-laki yang sudah siuman di tanah itu, dan langsung berteriak dengan keras ke arah orang-orang yang berteriak dengan sembarangan itu sambil mengepalkan tinjunya dengan erat.      

"Mana yang menabrak orang sampai mati? Kalian jangan bicara sembarangan ya, apa mata kalian buta? Jelas-jelas anak laki-laki itu sendiri yang tadi berlari menuju kereta kuda. Gadis muda berbaju putih itu juga dengan cepat ikut berlari demi menyelamatkan anak laki-laki itu agar tidak sampai berada di bawah kuda. Karena inilah, terjadi pemandangan seperti ini tadi. Kalian semua jangan bicara sembarangan ya."     

Mendengar ini, orang-orang di sekelilingnya satu persatu terdiam dan tercengang. Saat mencoba mengingat kejadian tadi, sepertinya kejadiannya memang benar seperti itu.      

Tadi, anak laki-laki itu memang tiba-tiba saja berlari menuju kereta kuda, lalu gadis berbaju putih itu juga bergegas menyelamatkannya. Untung saja kereta kuda berhenti tepat waktu. Kalau tidak, gadis dan anak laki-laki itu pasti sudah mati terinjak kuda.     

Tapi pada saat ini, entah siapa dari orang-orang itu yang tiba-tiba berteriak lagi, "Tapi itu tetap saja menabrak orang kan? Pertandingan sudah akan dimulai, tapi terjadi hal seperti ini. Ini pertanda buruk."     

"Iya benar, iya benar sekali. Yang mulia pangeran mahkota menabrak orang."     

Yan San tercengang lagi.     

Ma Jinjiao memapah Su Muhuan untuk berdiri dari tanah, lalu menepuk debu di tubuhnya dan melihat luka berdarah di lengan dan pundaknya yang tak juga berhenti. Dia sangat khawatir, dan bergegas menoleh melihat ke Xuanyuan Poxi yang sedari tadi berdiri di sampingnya dan tampaknya tidak berniat untuk segera maju membantu mereka. Kemudian dia berkata, "Yang mulia pangeran mahkota, tolong cepat panggilkan tabib untuk Nona ini."     

Su Muhuan memegangi luka di pundaknya, melambaikan tangan dan berkata kepada Ma Jinjiao, "Aku baik-baik saja. Aku sendiri adalah ta..."     

Su Muhuan bicara, dan perlahan mengangkat kepalanya. Seketika, wajah tampan Xuanyuan Poxi perlahan juga ikut masuk di pandangan mata aprikotnya yang indah, dan membuat suaranya tiba-tiba langsung terhenti.     

Xuanyuan Poxi sama sekali tidak mengenali Su Muhuan. Dia hanya merasa gadis berbaju putih di depannya ini cukup familiar untuknya. Wajah kecil yang agak kotor itu cukup cantik, kulitnya putih dan lembut, matanya begitu hitam dan bersinar. Tapi...     

Saat Su Muhuan masih diam tercengang, Xuanyuan Poxi mengerutkan alis tebalnya dan tiba-tiba terdengar teriakan seorang gadis muda yang lain, "Tao Tao, Tao Tao, Tao Tao, kenapa kamu bisa ada di sini?"     

Segera setelah itu, anak laki-laki yang ada di depan Xuanyuan Poxi itu dipeluk erat oleh seorang gadis yang menerobos masuk dan melewati kerumunan.     

"Hiks hiks hiks, kakak. Kamu pergi ke mana, aku sudah lama sekali mencarimu ke mana-mana." Anak laki-laki ini juga langsung menenggelamkan dirinya ke perut gadis itu dan menangis dengan keras.     

"Maafkan aku Tao Tao. Aku salah, aku salah Tao Tao." Air mata tak juga berhenti mengalir dari pelupuk mata Yang Jin.     

Anak laki-laki itu melepaskan pelukan Yang Jin, lalu bergegas menyeka air matanya sendiri dan ingus yang keluar dari hidungnya. Dia menarik sudut lengan baju Yang Jin sambil menunjuk Su Muhuan, kemudian berkata pada Yang Jin, "Kakak Yang Jin, kakak cantik ini yang telah menyelamatkanku. Kalau tidak, aku pasti sudah mati terinjak kuda."     

Yang Jin langsung berlutut di tanah dan bersujud kepada Su Muhuan, "Nona, terima kasih, terima kasih kamu telah menyelamatkan adikku."     

Su Muhuan memegangi lukanya sambil melambaikan tangan, dia ingin membantu Yang Jin berdiri, tapi tubuhnya malah terhuyung dan hampir saja jatuh lagi.     

Xuanyuan Poxi yang masih agak curiga dengan ini, tanpa sadar langsung maju dan menangkap Su Muhuan ke dalam dekapannya.     

Saat masuk dan terjatuh dalam dekapan pria yang status dan identitasnya sangat berbeda dengan dirinya ini, Su Muhuan merasa dirinya seolah sedang bermimpi. Tubuhnya tanpa sadar gemetaran.     

Yang Jin dengan cepat berdiri, ingin bergegas ke samping Xuanyuan Poxi demi memeriksa keadaan Su Muhuan. Tapi, Yan San sudah lebih dulu maju dan menghentikannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.