Butiran Salju di Ujung Hidung
Butiran Salju di Ujung Hidung
"Hiks hiks hiks, kakak Du Shengyu, aku juga sangat merindukanmu!" Cai Gua juga tak bisa menahan dirinya lagi, air mata mengalir deras dari matanya. Dia pun hendak bersandar dengan nyaman di dekapan Du Shengyu.
Namun, dia menyadari kalau ada kerudung warna merah cerah yang menutupi kepalanya, tanpa sadar dia mau membuka kerudung merah cerah itu. Tapi, Du Shengyu sudah lebih dulu menghentikannya.
Du Shengyu lalu menepuk pantat kecil pengantin wanita dengan pelan sambil berkata dengan lembut, "Sayang, Nyonya kecil sudah bilang, nanti setelah kembali ke sarangku, lebih bagus jika aku yang melepaskannya untukmu."
Wajah Cai Gua memerah, dia pun mengangguk dan mengiyakan dengan patuh, "Oh."
Du Shengyu membungkuk pada Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan, Yin Ni, serta delapan chinchilla kecil lainnya yang ditaruh di atas nampan mahoni. Lalu, dia memeluk tubuh lembut di dekapannya dan terus duduk di tunggangan gajah, pergi kembali menuju gua Raja miliknya sendiri.
Liuli Guoguo berdiri di depan gua Raja Yin Ni dan memandang dua chinchilla kecil berpakaian pernikahan warna merah yang pergi menjauh. Senyuman cerah dan riang penuh rasa iri tergantung di wajahnya yang menggemaskan.
Dia berbalik dan masuk ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan, mengangkat kepala kecilnya, lalu berkata dengan suara manis, "Kakak Po, aku juga ingin sekali menikah denganmu! Aku juga ingin didandani dengan sangat cantik, lalu duduk di tandu kerajaan yang dihiasi banyak bunga!"
Muncul senyum kuat di sudut bibir Xuanyuan Pofan, dia memeluk pinggang lembut gadis kecilnya, lalu membelai kulitnya yang begitu lembut dan membatin, Aku juga sangat menginginkannya.
***
Perjalanan pulang ke ibu kota dari puncak pegunungan Cangsan. Butiran salju kecil turun perlahan bagai daun musim gugur. Entah siapa, di pinggir jalan ada yang berteriak 'Turun hujan', dan akhirnya membuat Liuli Guoguo yang sedang memegang teh susu panas terkejut bahagia.
Liuli Guoguo bergegas menaruh teh panas di tangannya, melepaskan diri dari dekapan Xuanyuan Pofan, lalu berpindah ke tepi jendela kereta kuda dengan cepat, dan membuka tirai jendela kereta kuda. Beberapa butiran salju pun berembus masuk ke dalam jendela kereta, dan jatuh tepat di ujung hidungnya.
Demi melihat butiran salju yang jatuh di hidungnya itu, dia sampai menjulingkan mata anggurnya yang besar. Lalu, bergegas pergi ke dekapan Xuanyuan Pofan dan menunjuk ujung hidungnya sendiri sambil berkata kepada Xuanyuan Pofan, "Kakak Po, cepat lihat, ada butiran salju yang jatuh di ujung hidungku!"
Karena ada pemanas di dalam kereta kuda, jadi butiran salju di ujung hidung Liuli Guguo mulai memperlihatkan tanda-tanda akan mencair.
Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya, kemudian mengecup ujung hidung Liuli Guoguo dan menyesap butiran salju yang hampir mencair di ujung hidung Liuli Guoguo itu untuk masuk ke dalam mulutnya.
Wajah Liuli Guoguo memerah, lalu dia meninju dada Xuanyuan Pofan, tersenyum riang dan bersandar di tepi jendela kereta kuda. Dia terus memandangi butiran-butiran salju yang turun dan berembus di luar jendela.
Xuanyuan Pofan menegakkan kerah bulu beludru di mantel Liuli Guoguo karena khawatir dia kedinginan. Kemudian tersenyum tak berdaya, membiarkan Liuli Guoguo terus bersandar di tepi jendela menikmati salju. Sedangkan dirinya melanjutkan membaca gulungan buku di tangannya.
Tidak lama kemudian, ada dua chinchilla yang muncul di pundak Liuli Guoguo. Mata mereka membelalak lebar dan bersinar, ikut melihat pemandangan di luar jendela dengan bahagianya. Tubuh mereka juga terbungkus mantel berlapis kapas tebal.
Xuanyuan Pofan tak bisa menahan dirinya untuk melirik lagi ke arah gadis yang ada di tepi jendela, dan juga dua chinchilla imut di pundaknya. Dia tersenyum setelah memandanginya sebentar, lalu kembali mengalihkan matanya ke gulungan buku yang ada di tangannya.
Di luar kereta kuda, salju yang berterbangan di hangatnya cahaya matahari musim dingin sangat indah sekali. Jika pemandangan ini dapat dilukis, itu akan sangat bagus.
***
Saat kembali ke kediaman Raja Huayou, baru saja Liuli Guoguo digandeng masuk ke paviliun Chiming oleh Xuanyuan Pofan. Tiba-tiba ada seorang pemuda berbaju kuning dengan rambut diurai asal-asalan dan memiliki kantung mata yang hitam sekali. Berjalan keluar dengan cepat dari paviliun Ji Wen yang ada di dalam paviliun Chiming. Pemuda itu sedang berlari menuju Xuanyuan Pofan.