Si Domba Kecil yang Malang
Si Domba Kecil yang Malang
Tapi siapa juga yang tahu, dia malah melihat Xuanyuan Pofan tidak hanya tidak menghindar. Malah membiarkan pemuda berambut panjang dan bermata panda itu masuk ke dalam dekapannya, dan bahkan mengelus kepala pemuda berambut panjang serta bermata panda itu.
Mata anggur Liuli Guoguo pun berkedip, lalu berkedip lagi. Kemudian, saat dia sedang tercengang dengan ini semua, dia mendengar pemuda berambut panjang dan bermata panda itu menangis dengan keras.
"Hiks hiks hiks, kakak keenam, akhirnya kamu pulang juga. Jika kamu tidak pulang juga, aku akan pergi ke makam kakek Raja dan menangis di sana."
Liuli Guoguo tercengang, lalu memandangi lagi pemuda berambut panjang dan bermata panda itu dari atas ke bawah. Dia merasa sangat familiar dengan baju berwarna kuning muda pemuda itu, dan membuat sudut bibirnya langsung naik.
Oalah, ternyata kakak Xuanyuan Poxi kurus. Kenapa kakak Xuanyuan Poxi kurus jadi seperti ini? Siapa yang telah menindasnya? batin Liuli Guoguo.
Xuanyuan Pofan menepuk kepala Xuanyuan Poxi dengan lembut, melengkungkan bibirnya dan berkata, "Tugas dan dokumen negara yang aku serahkan kepadamu, kamu tidak malas mengerjakannya kan?"
Kalimat ini kelihatannya saja seperti kalimat pertanyaan, Tapi, begitu Xuanyuan Pofan yang mengucapkannya, kalimat ini seolah menjadi seperti kalimat berita.
Betapa beraninya Xuanyuan Poxi, dia tetap tidak akan berani untuk bermalas-malasan untuk mengerjakan tugas karena ada pengawal kelima dan pengawal keenam yang mengawasinya.
Pengawal kelima adalah pengawal yang paling sederhana dan paling patuh. Tidak peduli apa perintah dari Tuannya, dan tidak peduli siapa yang harus ditanganinya sesuai perintah. Dia hanya akan langsung melaksanakan perintah itu tanpa ragu sedikitpun.
Si domba kecil begitu takut kepada Xuanyuan Pofan, tapi dia tetap saja langsung meluapkan rasa sedihnya begitu saja dengan menangis keras dan berlinangan air mata.
"Hiks hiks hiks, kakak keenam, kamu jahat sekali, kamu jahat. Bagaimana bisa kamu meninggalkanku sendiri di paviliun Chiming yang begitu dingin dan suram ini? Memintaku sendirian di depan meja, membaca dan memeriksa dokumen sebanyak itu, lalu pergi keluar bersenang-senang bersama si persik madu. Hiks hiks hiks, ini tidak adil."
Liuli Guoguo dan para pengawal di sekeliling mereka menelan ludah saat melihat ini, sudut bibir mereka bahkan juga berkedut.
"Dingin? Tidak adil?" Xuanyuan Pofan menundukkan matanya. Dia menatap pemuda di dalam dekapannya itu dan menunjukkan kebingungannya dengan ekspresi jahatnya.
Xuanyuan Poxi gemetaran, dia bergegas melepaskan semua keberaniannya tadi, dan buru-buru mundur dari dekapan Xuanyuan Pofan. Lalu menyeka air mata yang memenuhi wajahnya.
"Hehe, kakak keenam, bukan, bukan itu maksudku kok. Setiap hari kan ada penghangat ruangan di sini. Tidak... Tidak ingin kok. Apa yang aku nikmati ini sangat adil, sangat... Sangat... Sangat adil. Kakak keenam mengajariku dengan begitu ketat seperti ini kan agar aku bisa belajar banyak dan meningkatkan kemampuanku."
Begitu selesai bicara, Xuanyuan Poxi mengelus rambutnya yang berantakan itu, dan langsung tercengang saat melihat ke Liuli Guoguo yang berdiri di samping Xuanyuan Pofan. Lalu, dia bergegas mundur menjauh.
"Kakak keenam, kamu sudah kembali. Kalau begitu, aku boleh kembali ke tempatku sendiri kan? Aku merindukan ibu Ratu, aku ingin bertemu dengannya."
Xuanyuan Pofan melengkungkan mulutnya, mengibaskan lengan bajunya dan berkata, "Pergilah. Pengawal kedua belas, pengawal ketiga, antarkan putra mahkota."
"Laksanakan!" Pengawal kedua belas dan pengawal ketiga tersenyum sambil mengiyakan perintah.
"Eh, itu… Kakak Xuanyuan Poxi kurus, makanlah dulu baru pergi."
Liuli Guoguo melihat Xuanyuan Poxi yang melihatnya. Namun, Xuanyuan Poxi tidak seperti biasanya yang akan sangat bersemangat saat melihatnya setelah tidak lama bertemu dengannya. Tapi malah sebaliknya, dia tampak agak menghindar.
Liuli Guoguo ingin memanggilnya untuk menghentikannya, lalu bertanya padanya apa yang dialaminya selama beberapa hari ini sampai jadi seperti itu. Namun, Xuanyuan Poxi seperti tidak mendengar suaranya. Sebab, setelah mendapat izin pergi dari Xuanyuan Pofan, dia langsung pergi dengan sangat cepat.
Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, hanya bisa merangkul lengan Xuanyuan Pofan dan bertanya, "Kakak Po, apakah kakak Xuanyuan Poxi kurus kamu kurung di kediaman Raja Huayou selama beberapa hari ini?"