Istri Kecilku Sudah Dewasa

Membantu Mengoleskan Lipstik untuk Si Kucing Kecil (2)



Membantu Mengoleskan Lipstik untuk Si Kucing Kecil (2)

3Setelah Liuli Guoguo melontarkan ucapan yang meremehkan Xuanyuan Pofan, dia membuka kembali kotak lipstiknya. Lalu, belum juga kelingkingnya menyentuh lipstik warna merah mawar itu, tiba-tiba kotak di tangannya direbut kembali oleh pria di sampingnya.     

Mata elang Xuanyuan Pofan bersinar penuh ketertarikan. Dia menatap bibir di wajah Liuli Guoguo yang sebenarnya sudah lembab dan berwarna merah ceri walaupun tidak diolesi dengan lipstik. Dia menaikkan alis tebalnya, lalu berkata kepada Liuli Guoguo, "Aku coba dulu."     

Liuli Guoguo menepuk keningnya dengan tak berdaya, hanya bisa membiarkan paman besarnya, eh bukan, kakak besar di sampingnya yang sifat kekanak-kanakannya sulit dihadapi itu, melakukan apa yang dia inginkan. Jadi, dia pun berkata dengan agak terpaksa, "Baiklah."     

Xuanyuan Pofan menarik kursi yang diduduki Liuli Guoguo agar lebih dekat ke dirinya. Lalu melihat dengan cermat bibir kecil Liuli Guoguo, membuka tutup kotak lipstiknya, dan kemudian mengoleskan ibu jarinya ke tengah kotak lipstik mawar itu.     

Liuli Guoguo pun mengedipkan matanya, dan buru-buru menghentikan ibu jari Xuanyuan Pofan. "Kakak Po, langkah pertamamu saja sudah salah. Yang benar itu menggunakan jari kelingking, bukan ibu jari."     

Liuli Guoguo bicara sambil menekan ibu jari Xuanyuan Pofan kembali ke kepalan telapak tangannya, lalu menarik jari kelingking Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan hanya tercengang. Sedangkan Liuli Guoguo langsung tertawa.     

Entah kenapa, Liuli Guoguo merasa kalau pose ini bertentangan dengan wajah tampan Xuanyuan Pofan yang sedingin es, dan terlihat sangat lucu saat melihat jari-jarinya yang lain berada di kepalan tangannya. Setelahnya hanya mengulurkan jari kelingking yang kecil, putih dan kurus itu. Membuat Liuli Guoguo langsung tertawa.     

Wajah Xuanyuan Pofan menggelap, dia pun memutuskan untuk menggenggam jari kelingkingnya lagi dan mengulurkan ibu jarinya. "Ini saja?" tanyanya.     

"Em, baiklah." Setelah Liuli Guoguo bergegas menutup mulutnya, namun pundaknya yang masih gemetar seolah mengkhianatinya.     

Xuanyuan Pofan memandang gadis kecil yang menertawainya ini. Bibir tipisnya agak melengkung dan muncul niat jahat yang memenuhi dasar matanya. Ibu jarinya juga sudah diusapkan ke lipstik warna merah mawar itu. Lalu dia berkata kepada Liuli Guoguo, "Jangan tertawa lagi." Sambil mengisyaratkan untuk menurunkan tangannya yang menutupi bibirnya itu.     

"Oh oh." Liuli Guoguo bergegas menurunkan tangan kecilnya dari mulutnya, lalu mencondongkan kepala kecilnya agak mendekat kepada Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan mulai mengoleskan lipstik itu ke bibir merah muda Liuli Guoguo. Proses mengoleskan ini membuat detak jantung Liuli Guoguo berdetak dengan kencang. Wajah tampan Xuanyuan Pofan ada di depan matanya, dan ibu jarinya yang kasar dan hangat mengusap bibir kecilnya.     

Mata tampan pria itu masih menatap bibirnya dengan sangat serius. Liuli Guoguo lalu melirik wajah tampan di depannya, yang mungkin terlihat lebih tampan dari para dewa.      

Dengan melirik sekilas ini, dua rona merah langsung mewarnai pipi merah mudanya yang lembab. Bulu di hati Liuli Guoguo bergetar, dan jantungnya sudah berdetak kencang seperti kuda yang sedang berlari kencang.     

Hanya saja, setelah pekerjaan yang dilakukan Xuanyuan Pofan selesai.     

"Sudah."     

Xuanyuan Pofan melihat Liuli Guoguo yang masih menatapnya dengan tatapan kosong, lalu menepuk kepalanya. Sudut bibirnya tampak dipenuhi dengan senyuman penuh arti. "Lagi-lagi mabuk dan terpikat dengan ketampananku, em?"     

Liuli Guoguo langsung tersadar setelah ditepuk. Dia pun segera menggembungkan pipinya kepada Xuanyuan Pofan, lalu berteriak, "Huwaaah!"     

Xuanyuan Pofan kemudian menaruh lipstik yang ada di telapak tangannya.     

"Kakak Po, kenapa bibirku yang kamu oleskan lipstik ini jadi seperti roti panggang besar, jelek sekali!" kata Liuli Guoguo dengan kesal.     

Di cermin, bibir kecil gadis berbaju merah muda itu terlihat sangat mengerikan dengan warna merah yang mencolok. Ujung bibir dan garis bibirnya sampai tidak terlihat, dan bibirnya malah jadi seperti roti panggang merah yang bulat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.