Ciuman di Puncak Pegunungan Cangsan
Ciuman di Puncak Pegunungan Cangsan
"Tidak akan," jawab Xuanyuan Pofan dengan agak melengkungkan sudut bibirnya. Jika dia tidak salah menebak, Ruirui Xiao, penjaga kedua yang terus disebut oleh para binatang sihir ini adalah pangeran dunia binatang buas setan yang telah hilang selama bertahun-tahun.
Yin Ni, kelinci cantik melambaikan cakarnya dan berkata dengan suara tidak senang, "Sudah sudah, kalian banyak omong kosong sekali sih! Aku pulang kali ini untuk pernikahan Raja kedua dan kakak ipar kedua. Untuk apa kalian bicara mengenai semua ini?! Tidak baik dan tidak membuat beruntung saja! Semuanya bubar!
"Baik!"
Yang mulia Yin Ni telah bicara. Tentu saja tidak ada binatang sihir manapun yang berani bicara lagi. Semuanya mengepalkan tangan ke depan dada dan mengiyakan perintahnya, lalu pergi.
Setelah semua binatang sihir pergi, tiga penjaga kelinci cantik langsung berlari mengelilingi Yin Ni. Kemudian, seekor ular piton bertubuh biru juga ikut mengelilinginya.
Cai Gua tampak melompat dari pundak Xiao Denglong ke kepala singa besar di samping harimau besar, lalu bertanya dengan tidak sabar, "Situlu! Di mana kakak Du Shengyu?"
Singa besar itu awalnya ingin melirik ke kelinci kecil, namun dia malah tertegun ketika mendengar pertanyaan Cai Gua, "Kakak ipar kedua, Yang mulia Du Shengyu, dia..."
Singa besar belum selesai menjawab, namun Liuli Guoguo sudah lebih dulu tersenyum. Dia melepaskan tangan kecilnya yang digenggam oleh telapak tangan besar Xuanyuan Pofan, lalu berjalan menghampiri chinchilla kecil imut berwarna cokelat di kepala singa besar.
Dia menepuk kepala gemuk chinchilla itu, lalu berkata, "Cai Gua, kamu besok menikah dengan Yang mulia Du Shengyu. Sebelum hari pernikahan berlangsung, calon pengantin jantan tidak boleh bertemu dengan calon pengantin betina. Kamu tidak perlu terburu-buru bertemu begini."
"Hah?" Wajah Cai Gua langsung terkulai lemas. "Padahal aku ingin tidur di sarang kakak Du Shengyu malam ini."
"Tidak boleh!" Liuli Guoguo lagi-lagi menepuk kepala Cai Gua.
Xiao Denglong pun melangkah maju sambil tersenyum dan berkata, "Iya, benar Cai Gua, besok kamu akan menikah. Kedepannya, kapan saja kamu boleh tidur di dekapan Du Shengyu kok. Kenapa harus terburu-buru begini? Hahahaha!"
Cai Gua memanyunkan bibirnya. "Baiklah baiklah, iya. Aku tidak akan menemui kakak Du Shengyu. Kalau begitu, malam ini aku tidur bersama Nyonya kecil!"
"Iya, silakan saja! Akhirnya punya hati nurani juga kamu ya!" kata Liuli Guoguo dengan dua lesung pipi cerahnya.
***
Sebelum rombongan Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan datang, A Duo, si harimau besar sudah menyuruh pelayan rubah untuk membersihkan dan menyiapkan beberapa gua. Serta menyuruhnya untuk melengkapi fasilitas dan barang apapun yang dibutuhkan.
Mereka juga telah menyiapkan gua yang sangat besar untuk Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan. Bahkan menyiapkan beberapa gua yang nyaman untuk para pengawal dan para pelayan.
Beberapa baju pernikahan Cai Gua telah dicoba oleh Cai Gua atas perintah Liuli Guoguo saat berada di kediaman Raja Huayou. Tapi Du Shengyu belum mencobanya.
Oleh karena itu, Liuli Guoguo menyuruh keempat pelayannya pergi dan mencobakan baju pernikahan untuk Du Shengyu. Selain itu juga sekalian memberikan hantaran kado pernikahan untuknya.
Karena besok adalah hari pernikahannya, jadi waktunya agak mendesak. Oleh karena itu, tidak ada pelayan yang melayani Liuli Guoguo melepaskan ikatan rambutnya dan membantunya ganti baju. Sebab, mereka semua sibuk untuk mengurusi pernikahan dua binatang sihir yang kecil dan imut itu.
Saat di perguruan Xing Yun, Liuli Guoguo hanya akan menyisir rambut dan mengikat rambut dengan model rambut yang sederhana. Tapi, setelah kembali ke kediaman Raja Huayou, setiap hari dia minta pelayannya untuk menyisir dan membuat berbagai macam model rambut yang indah dan rumit.
Liuli Guoguo pun duduk di depan meja rias yang telah disiapkan harimau besar untuknya. Dia mencoba melepaskan ikatan rambutnya cukup lama, tapi masih saja tidak berhasil untuk melepaskannya dan menguraikan rambutnya.
Xuanyuan Pofan menaruh buku di tangannya, lalu berjalan menghampiri Liuli Guoguo saat melihat pemandangan ini.
Liuli Guoguo hanya merasa tangan kecilnya terasa nyeri. Kemudian, tiba-tiba telapak tangan yang hangat menyingkirkan tangan kecilnya dari kepalanya, lalu mulai membantunya melepaskan ikatan rambutnya.