Apakah Perutmu Masih Sakit?
Apakah Perutmu Masih Sakit?
Xuanyuan Pofan tak berdaya, dia menyeka air mata di wajah kecil Liuli Guoguo, menggendongnya dan berjalan melewati partisi dinding angin untuk kembali menuju ranjang.
***
Setelah pengawal kedua mengantarkan Yang Jin dan anak berumur tiga tahun, serta keempat pekerja di toko roti panggang itu kembali ke toko roti panggang di samping penginapan. Dia pun mengepalkan tangan dan meminta maaf kepada Yang Jin. "Nona Yang Jin, kami tidak sopan tadi. Maaf atas itu."
Yang Jin tidak memedulikannya, hanya menggandeng tangan adiknya dan langsung berjalan masuk ke dalam toko roti panggang.
Pengawal kedua menggaruk kepalanya karena merasa canggung. Dia buru-buru mengeluarkan beberapa kristal kabut dari dalam ruang sihir cincinnya, lalu mengejar Yang Jin dan menyerahkannya padanya, "Tolong Nona, terimalah ini."
Keempat pekerja di toko roti panggang di belakangnya membelalakkan mata mereka, sampai rasanya sudah hampir jatuh saja.
Kemudian, anak berumur tiga tahun itu mengangkat wajah kecilnya yang menggemaskan, lalu bertanya kepada pengawal kedua dengan rasa penasaran, "Paman besar, apa itu?"
"Ini..."
"Tidak perlu, pergilah." Saat pengawal kedua belum selesai menjawab pertanyaan anak berumur tiga tahun itu, Yang Jin sudah lebih dulu bicara.
Angin sepoi-sepoi berembus dan menerbangkan rambut panjang di belakang pundaknya itu. Membuat pengawal kedua yang melihat ini, langsung diam karena terpikat.
Pengawal kedua buru-buru sadar dari lamunannya, dan terus mengejar Yang Jin, "Nona, tolong terimalah. Kalau tidak, aku tidak tahu harus bagaimana melaporkan tugasku ini kepada Tuan."
"Paman, kamu mau menyelesaikan tugasmu atau tidak, itu semua tidak ada hubungannya denganku! Cepat pergilah, ini sudah malam. Tokoku sudah mau tutup! Paman Li, Bibi Zhou, waktunya tutup, ayo cepat beres-beres!"
"Iya, iya!" jawab beberapa pekerja di toko roti panggang itu, yang berada di belakangnya. Mereka pun buru-buru melangkah maju.
Paman, paman besar?
Dipanggil seperti ini lagi oleh Yang Jin. Membuat pengawal kedua tidak bisa menahan diri untuk menaikkan sudut bibirnya, dan berusaha menelan ludahnya.
Sedangkan Yang Jin, dia mulai membereskan barang-barang di dalam toko, mengabaikan pengawal kedua yang berdiri di depan pintu toko, seolah tidak ada siapapun yang berdiri di sana.
Pengawal kedua melihat Yang Jin yang begitu keras kepala, dia pun tidak lagi membujuknya, hanya mengeluarkan sebuah kotak brokat dari ruang sihir cincinnya, lalu memasukkan beberapa kristal kabut di tangannya itu ke dalam kotak brokat tersebut.
Kemudian, pengawal kedua menaruh kotak brokat itu di depan pintu masuk toko roti panggang milik Yang Jin. Dia pun melihat lagi ke arah Yang Jin yang ada di dalam toko, lalu berbalik dan pergi.
Setelah sosok pengawal kedua menghilang, tangan Yang Jin yang sedang bersih-bersih kompor tiba-tiba berhenti. Dua aliran air mata pun kemudian menetes jatuh dari matanya.
Anak berumur tiga tahun itu merasakan ada air yang menetes di atas kepalanya. Dia mengangkat tangan kecilnya dan mengusap kepalanya, lalu mengerutkan keningnya.
***
Langit sudah gelap dan angin musim dingin mulai menggulung dedaunan yang layu serta kuning di jalanan, yang dinginnya agak menusuk ke tulang.
Di penginapan, melewati partisi dinding angin, di bawah kelambu ranjang warna biru muda. Seorang gadis kecil yang kurus mengenakan baju merah muda, tampak meringkuk ke dalam dekapan pria berjubah hitam. Kepala kecilnya terlihat bersandar di dada pria itu.
Xuanyuan Pofan mencium daun telinga Liuli Guoguo, telapak tangannya yang hangat mengelus perut gadis itu, yang kecil dan datar. Lalu dia bertanya, "Apakah masih sakit?"
Liuli Guoguo menjawab singkat dengan suaranya yang lembut dan lemah. "Masih agak sakit, perutku terasa sangat tidak nyaman."
Xuanyuan Pofan terus mengelus perut Liuli Guoguo dengan lembut, tersenyum dan berkata, "Setiap kali ini datang padamu, kamu pasti selalu merasa tidak nyaman. Setelah dua hari berlalu, pasti akan membaik."
Liuli Guoguo hanya memanyunkan bibirnya, dan menyandarkan dirinya ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan.
Xuanyuan Pofan menatap Liuli Guoguo yang masih terus mengerutkan kening. Sehingga, dia pun mengeluarkan permen rasa delima dari ruang sihir cincinnya, membuka bungkus permen itu, lalu memasukkannya ke dalam mulut Liuli Guoguo.
"Kakak Po, menurutmu, apakah Yang Jin benar-benar bukan Lin cantik?"