Nyonya Kecil!!
Nyonya Kecil!!
"Kakak Po, jarumnya tidak berubah jadi hitam! Roti panggang itu tidak beracun! Kalau begitu, aku..."
Liuli Guoguo memegang perutnya dengan bingung.
Xuanyuan Pofan pun menaikkan alisnya dan mengerutkan keningnya. Bahkan dia merasa menjadi semakin cemas. "Ada beberapa racun yang tidak terdeteksi oleh jarum perak."
Liuli Guoguo mengerutkan kening lagi setelah mendengar ini. Dia tidak bisa menahan diri untuk bersandar semakin dekat di dalam dekapan Xuanyuan Pofan.
"Jangan khawatir, mungkin hanya karena memasak roti panggangnya tidak terlalu higienis, sehingga mengakibatkan perutmu sakit," kata Xuanyuan Pofan yang mencoba menenangkan Liuli Guoguo sambil memeluk pundaknya. Padahal di dalam hatinya, dia bahkan lebih cemas dari siapapun.
Jika roti panggang itu dimasak dengan tidak terlalu higienis, akibat terburuknya hanya akan diare. Tapi, si kucing kecilnya bilang kalau dia tidak ada gejala seperti ini, hanya merasa perutnya sakit.
Selain itu, jika roti panggangnya tidak higienis, reaksi yang diberikan tidak mungkin secepat ini. Roti panggangnya saja belum habis dimakan, tapi reaksinya sudah terjadi. Kemungkinan besar, ini telah diracuni oleh penjahat.
"Nyonya kecil!"
Xiao Denglong tiba-tiba masuk. Matanya memerah saat melihat wajah kecil Liuli Guoguo yang pucat. "Nyonya kecil, maaf. Hamba bersalah, hamba tidak menyangka kalau ada orang yang akan meracuni roti panggang Nyonya kecil. Hiks hiks hiks. Ini semua salah hamba. Hamba..."
Mata Xuanyuan Pofan menajam, kemudian dia berkata dengan dingin, "Keluar!"
Begitu tahu kalau suara itu dingin sekali, hal itu juga membuat Liuli Guoguo yang ada di dalam dekapan pria itu bergidik. Seluruh tubuh Xiao Denglong pun gemetaran, dia tahu tidak ada gunanya jika mengatakan apapun dan tubuhnya hanya bisa melemas.
Beberapa pelayan yang melihat situasi ini, langsung maju dan menarik Xiao Denglong keluar. Ding Xiang, Cui Le dan Mo Li juga ingin masuk untuk melihat kondisi Nyonya kecil. Tapi, mereka khawatir kalau mereka masuk, malah akan mengacaukan kondisi Nyonya kecil. Jadi, mereka terpaksa hanya berjaga di luar pintu.
Ding Xiang menangis sampai pundaknya gemetaran. Cui Le yang melihat ini hanya mengerutkan kening dan berkata, "Kenapa kamu menangis sih? Nyonya kecil pasti akan baik-baik saja. Jangan menangis lagi."
Pada saat ini, Xiao Denglong yang dari dulu paling benci menangis, sekarang malah ikut menangis terisak bersama Ding Xiang. "Hiks hiks hiks, semua ini salahku. Semua salahku karena membelikan roti panggang secara sembarangan untuk Nyonya kecil."
***
"Kakak Po, untuk apa kamu bersikap begitu galak kepada Xiao Denglong? Dia itu berniat baik. Dia juga tidak tahu kalau ternyata ada orang yang memanfaatkan kesempatan untuk menaruh racun. Kamu tidak boleh menyalahkannya," kata Liuli Guoguo sambil menarik jubah bagian dada Xuanyuan Pofan, sambil mengerutkan kening dengan kesal.
Namun, Xuanyuan Pofan tidak bicara dan hanya memeluk Liuli Guoguo dengan mata elangnya yang tampak sangat dingin.
Di sisi lain, pengawal ketiga, pengawal kedua dan pengawal kedua belas sangat cepat dalam melaksanakan tugasnya. Tidak lama kemudian, pengawal ketiga telah membawa beberapa tabib. Pengawal kedua dan pengawal kedua belas juga sudah menangkap semua orang yang bekerja di dalam toko roti panggang itu.
Total orang yang bekerja di toko roti panggang itu ada enam orang, dan bosnya adalah seorang gadis muda berumur tiga belas tahun. Lima orang lainnya adalah orang-orang yang bekerja padanya. Bahkan ada yang berumur tiga tahun di antara mereka semua.
"Pengawal ketiga, bawa masuk tabibnya dulu," kata pengawal kesembilan memberi isyarat kepada pengawal ketiga.
"Em!" Pengawal ketiga mengangguk dan dengan cepat menyuruh beberapa tabib yang dibawanya, pergi satu persatu menuju kamar.
Xuanyuan Pofan melepaskan Liuli Guoguo setelah melihat ini. Lalu, dengan cepat mengeluarkan benang merah dari ruang sihirnya, dan mengikatnya di pergelangan tangan Liuli Guoguo. Detik berikutnya, ujung lain dari benang merah itu diserahkan ke depan seorang tabib di kamar itu.
Tabib yang melihat ada sebuah ujung benang yang tiba-tiba muncul pun menjadi sangat terkejut.
Xuanyuan Pofan melihat tabib yang masih tercengang, dia pun segera berkata dengan suara cemas dan tidak senang, "Cepat periksa nadinya!"
Tabib itu awalnya kesal, padahal tadi dia sedang memilah bahan obat di dalam ruang obat dengan santai.