Liuli Guoguo, Aku Hanya Menginginkanmu Seorang (2)
Liuli Guoguo, Aku Hanya Menginginkanmu Seorang (2)
Hati Liuli Guoguo bergetar, padahal dia merasa kalau telah bicara panjang lebar, namun Xuanyuan Pofan hanya menjawabnya dengan satu kalimat ini. Dia benar-benar tak berdaya sekali, dan tanpa sadar dia memalingkan wajahnya. Namun, ketika baru saja menoleh, tiba-tiba bibir kecilnya dicium oleh bibir tipis yang panas.
Lidah Xuanyuan Pofan masuk dan mengaduk ke dalam mulut gadis itu, menyesap manisnya aroma, serta rasa di dalam mulut gadis itu. Telapak tangan besarnya mulai masuk ke dalam pakaian gadis itu. Perlahan, lidah panas itu terus bergerak mulai dari dagu gadis itu, lalu ke pipinya, ke daun telinga, dan ke lehernya.
Kemudian, suaranya yang berat dan rendah terlontar, lalu melewati kulit bibirnya, "Liuli Guoguo tenang saja, aku hanya menginginkanmu seorang." Aku tidak akan mencari selir atau wanita lain. Di dunia ini, aku tidak menginginkan yang lain selain kamu, batinnya.
Ucapan hangat dan manis dari pria itu, masuk ke dalam gendang telinga gadis itu, merangsang sarafnya, ditambah dengan sentuhan panas tersebut. Membuat wajah Liuli Guoguo langsung memerah.
Liuli Guoguo hanya merasa kalau dirinya seolah-olah sedang mengambang di mata air kecil yang beruap hangat, dan kehangatan mata air tersebut menyentuh seluruh tubuhnya. Benar-benar sangat hangat dan membuatnya bahagia.
Setelah Xuanyuan Pofan melepaskan pakaian di tubuh Liuli Guoguo, dia khawatir kalau gadis kecilnya kedinginan. Jadi dia membuka jubah hangatnya dan menutupi seluruh tubuh lembut dan empuk Liuli Guoguo ke dalam jubah hangatnya. Lalu, menjatuhkan banyak kecupan kecil di tubuhnya.
Liuli Guoguo memejamkan matanya, sambil tangan kecilnya menarik jubah hitam di bagian dada Xuanyuan Pofan dengan agak takut dan malu. Dia hanya diam dengan patuhnya di dalam jubah hangat Xuanyuan Pofan, membiarkan Xuanyuan Pofan mencium dan menyesapinya.
Muncul rona merah di wajahnya dan tubuhnya semakin lama berubah semakin hangat. Entah sudah berlalu berapa lama, lalu pakaian di tubuhnya telah dilepas sepenuhnya oleh pria itu, dan hanya menyisakan satu kain yang berfungsi menutupi payudara dan perutnya. Bahkan tali merah dari kain itu telah digigit sampai lepas oleh pria itu.
Semakin lama, Liuli Guoguo merasakan sosis besar pria itu membuatnya jadi tidak nyaman. Namun dia hanya menahannya dan mendesah sebentar, lalu bibir kecilnya mengeluh, "Kakak Po, sosismu berubah jadi sosis besar. Kalau begitu, kamu..."
Seluruh tubuh Xuanyuan Pofan menegang.
"Kakak Po, bagaimana kalau kita sekarang juga..."
Liuli Guoguo menggigit bibirnya, wajah kecilnya semakin memerah seperti akan dapat segera meneteskan darah. Seketika muncul adegan-adegan yang dilihatnya di buku-buku itu, dan juga muncul ucapan-ucapan Xie Shuizhi serta Liu Qiulan yang pernah dikatakan padanya.
Xuanyuan Pofan akhirnya tidak berani meneruskan ini lagi saat mendengar suara manis dan sangat memikat ini. Dia menggertakkan giginya, menyesap lagi puting merah kecil di bakpao daging Liuli Guoguo yang begitu empuk seperti penuh air.
Kemudian Xuanyuan Pofan mengangkat kepalanya, lalu mengambil pakaian merah muda yang tadi telah dilepaskannya. Kembali memakaikan pakaian itu ke tubuh Liuli Guoguo.
Dengan wajah kecilnya yang sangat memerah, Liuli Guoguo lantas bertanya pada Xuanyuan Pofan, "Kakak Po, kamu... Em... Kamu yang terus menahannya seperti ini, bukannya itu tidak baik dan tidak nyaman untukmu, ya?"
Tenggorokan Xuanyuan Pofan tercekat. Setelah mengambil dan menutup pakaian Liuli Guoguo, dia mengeluarkan gadis kecilnya itu dari jubah hitamnya. Lalu mendudukkannya di bangku empuk lainnya, mengelus rambut Liuli Guoguo yang disanggul itu, dan berkata dengan suara yang terdengar agak menahan hasratnya, "Aku baik-baik saja."
Wajah kecil Liuli Guoguo memerah dan hanya menjawab singkat, karena dia tidak tahu sebaiknya harus berkata apa.
"Aku pergi cari angin dulu." Xuanyuan Pofan menepuk pelan kepala kecil Liuli Guoguo. Setelah selesai bicara dengannya, dia membuka tirai kereta kuda, lalu pergi keluar.
Liuli Guoguo merapatkan kelopak bibir merah mudanya dan hanya bisa menghela napas dengan tak berdaya. Dia merasa bosan sekali, lalu mengeluarkan para chinchilla kecil yang ada di dalam keranjang di dalam ruang sihir gelangnya.
Jika tidak dikeluarkan mungkin akan baik-baik saja. Namun, begitu dikeluarkan, Liuli Guoguo melihat dua chinchilla kecil di keranjang bunganya berkelahi. Jadi dia langsung maju dan melerai dua chinchilla itu.
Setelah mereka berdua melepas diri dari pengekangan. Lalu, tidak lama kemudian, mereka berdua kembali saling mengepalkan tinjunya lagi ke arah satu sama lain.