Ingin Dibelai
Ingin Dibelai
"Aku juga berharap, setiap bulan akan ada burung bangau yang terbang ke sini untuk menemani Nyonya dan membawa Nyonya berkeliling di danau Yao."
"Tertawa bisa membuat orang jadi lebih muda. Aku berharap semoga Nyonya bisa terus tertawa setiap hari. Semoga selalu bisa tertawa riang dan bahagia seperti saat ini di setiap musim. Mulai dari musim semi, panas, gugur dan dingin di setiap tahunnya!"
Begitu ucapan Xiang Gua ini terlontar, Liu Qiulan benar-benar tertawa. Wajahnya yang sudah memiliki kerutan samar itu, terlihat bak karangan bunga yang berwarna-warni.
"Hahaha. Liuli Guoguo, chinchilla kecil ini benar-benar pandai sekali berbicara. Dia bahkan bisa membuat puisi sendiri, dan puisinya ini sangat bagus sekali. Padahal, mungkin kamu saja tidak dapat membuat puisi sebagus ini."
"Rambut panjang tergulung yang begitu indah bagai ombak lautan? Wah, aku suka sekali dengan kalimat ini! Aku benar-benar sangat menyukai puisi yang kamu buat. Terima kasih banyak ya si imut," kata Liu Qiulan sambil tak bisa menahan dirinya untuk mengulurkan tangan, dan mengelus kepala berbulu Xiang Gua.
Bulu di tubuh Xiang Gua langsung melembut begitu disentuh oleh Liu Qiulan. Dia menyipitkan matanya seolah menikmati belaian dan sentuhan dari Liu Qiulan.
"Nyonya, aku juga mau dibelai! Tarian nunchaku ku tadi juga bagus sekali, kan?!" kata Nan Gua ketika merasa dirinya yang sudah bersusah payah menarikan tongkat nunchaku tadi, tapi tidak mendapatkan belaian Liu Qiulan.
Sedangkan adik kelimanya ini hanya menggunakan mulutnya saja, bahkan tidak meneteskan setetes keringat pun, namun dia begitu saja mendapatkan belaian. Di dalam hati Nan Gua, dia sangat tidak terima akan hal ini.
Jadi dia mengangkat mulut kecilnya, dan minta dibelai oleh Liu Qiulan. Nan Gua juga bergegas berlari ke depan Liu Qiulan, mengangkat kepala gemuknya ke arah Liu Qiulan, dan menunjukkan sikap kalau tidak dibelai, dia tidak mau kembali.
Xuanyuan Mingxin tertawa terbahak-bahak melihat ini, "Astaga, chinchilla kecil ini ternyata bisa cemburu juga. Benar-benar lucu sekali."
Mata kecil Nan Gua yang awalnya tidak senang, berubah jadi bersinar senang lagi begitu dipuji oleh Xuanyuan Mingxin. Dia pun tidak bisa menahan diri untuk beralih ke Xuanyuan Mingxin dan menggoyangkan pantat gemuknya itu padanya.
"Hahahaha!" Liu Qiulan lagi-lagi tertawa dengan riang.
Liuli Guoguo juga tertawa, tapi mulutnya malah bicara seperti ini, "Kakak Xuanyuan Mingxin, jangan memujinya lagi. Nan Gua adalah yang paling nakal dari mereka semua, tak baik memujinya."
Namun, Liuli Guoguo juga tidak bisa menahan diri untuk memujinya juga, "Tapi, Nan Gua, pertunjukan tarian tongkat nunchaku mu tadi itu benar-benar bagus kok. Hebat sekali. Sini, biar aku belai kamu."
Liuli Guoguo khawatir para chinchilla yang lainnya iri. Jadi, dia memberikan belaiannya kepada setiap chinchilla yang sudah tampil.
Liuli Guoguo kemudian berdiri dan berjalan ke samping Liu Qiulan, lalu menepuk pundaknya dan berkata, "Ibu, masih ada pertunjukan berikutnya. Mari kita terus menyaksikannya!"
Setelah itu, Liuli Guoguo berkata kepada para chinchilla kecilnya, "Yang belum tampil jangan khawatir ya. Kalian nanti pasti juga akan dapat belaian kok."
"Em em em!!" Beberapa chinchilla yang ada di dalam barisan, tepatnya yang belum tampil, mengangguk secara bersamaan dengan ekspresi yang sangat bersemangat.
Setelah Xiang Gua dan Nan Gua kembali ke barisan. Cai Gua sebagai peserta yang akan tampil selanjutnya, dengan cepat telah melompat ke depan sambil berseru dengan keras.
Dia berbalik menghadap Liu Qiulan, ibu Liuli Guoguo. Setelah itu, dia mengeluarkan beberapa kacang-kacangan dari ketiaknya. Ada kacang tanah, kacang mete, kacang almond, dan kacang chestnut.
Segera, Cai Gua melemparkan berbagai jenis kacang-kacangan itu ke udara, lalu tubuh gemuknya melompat. Kemudian dia menangkap satu persatu kacang-kacangan itu ke dalam cakarnya, dan kembali melemparkan kacang-kacangan itu lagi ke udara.
Pada akhirnya, cakar belakangnya langsung berhenti stabil di tempatnya. Dua cakar depannya terus melemparkan kacang-kacangan itu ke udara, lalu lagi-lagi menangkap kacang-kacangan itu, dan terus seperti ini.
Semakin lama, gerakannya ini semakin cepat sekali. Membuat mata Liuli Guoguo, ibu Liuli Guoguo dan yang lainnya, sampai agak kabur ketika melihat pemandangan ini. Termasuk dua bayi kecil yang sedang digendong, mereka juga membelalakkan mata kecil dan bulat mereka ketika melihat ini.