Istri Kecilku Sudah Dewasa

Si Bayi Kecil yang Susah Ditenangkan



Si Bayi Kecil yang Susah Ditenangkan

3Mereka naik kereta kuda hingga di depan tangga panjang Luo Ri, kuil Tao Qing Feng. Namun, tiba-tiba turun gerimis di langit yang cerah.     

Xuanyuan Pofan mengambil payung kertas minyak yang diberikan oleh pengawal, membukanya dan kemudian menggandeng tangan kecil Liuli Guoguo. Kemudian dia memasukkan gadis kecilnya ke dalam jubah hangatnya. Lalu, bersama-sama menaiki seratus delapan puluh anak tangga dari tangga panjang Luo Ri ini.     

Liuli Guoguo memandangi langit cerah yang meneteskan gerimis. Dia pun tidak bisa menahan diri untuk mengangkat kepalanya, dan menjulurkan kepalanya untuk menghindari payung kertas minyak dari pandangannya.      

Lalu, Liuli Guoguo melihat ke arah langit dan bertanya dengan bingung kepada Xuanyuan Pofan, "Kakak Po, kenapa bisa hujan padahal tidak ada awan gelap?"     

Xuanyuan Pofan hanya tersenyum, terus memayunginya sambil menggandeng tangan kecil Liuli Guoguo dan menaiki tangga Luo Ri dengannya, tanpa menjawab pertanyaan Liuli Guoguo itu.     

Liuli Guoguo berpikir sejenak, lalu dia pun mendapat jawabannya sendiri. Dia menggoyangkan tangannya yang digandeng oleh Xuanyuan Pofan, kemudian tersenyum dengan lesung pipinya yang cerah bak bunga persik. "Kakak Po, aku tahu. Bukan hanya awan gelap saja yang menyukai hujan, tapi awan cerah pun juga menyukai hujan."     

Xuanyuan Pofan langsung tertawa. Dia melepaskan tangan kecil Liuli Guoguo, lalu menepuk pelan kepala kecilnya yang dihiasi dengan jepit plum blossom. Setelah itu, menggandeng kembali tangan kecil Liuli Guoguo, dan terus berjalan menaiki tangga Luo Ri.     

Di bawah gerimis yang turun sambil memegang kertas minyak, sosok berbaju merah muda dan sosok berjubah hitam semakin lama menjadi semakin kecil di tangga panjang Luo Ri.      

Semoga selalu ada hari seperti ini di setiap tahun yang akan datang. Selama delapan tahun ini, entah sudah berapa kali sosok berbaju merah muda dan sosok berjubah hitam ini selalu seperti ini di tangga panjang Luo Ri.     

***     

Liuli Guoguo yang dipimpin oleh Xuanyuan Pofan baru saja sampai di depan pintu kuil Su Lin. Saat belum juga menaiki tangga di depannya, dia mendengar suara tangisan yang berasal dari kuil Su Lin.     

Seketika, muncul tanda tanya di kepalanya. Liuli Guoguo menatap Xuanyuan Pofan, lalu dengan tidak sabar menarik Xuanyuan Pofan berlari dengan cepat, untuk masuk ke dalam kuil Su Lin.     

***     

"Bayi besarku, bayi besarku, sudah jangan menangis ya. Nenek di sini, nenek di sini. Jangan menangis lagi ya." Liu Qiulan menggendong seorang bayi dalam dekapannya dan dengan susah payah berusaha membujuknya. Namun, bagaimanapun menenangkan dan membujuknya, dia tetap saja tidak berhenti menangis.     

"Bayi kecilku, kenapa kamu jadi ikut menangis keras begini! Hanya tahu belajar hal buruk dari kakakmu itu saja. Tidak boleh menangis! Jika menangis lagi, aku tidak akan menggendongmu lagi loh!"     

"Huwaaaaahhhh!!!"     

Masih bagus jika Xuanyuan Mingxin tidak mencoba membujuk bayinya. Tapi, begitu dibujuk olehnya, bayi kecil di dalam dekapannya malah menangis semakin keras.     

Liuli Tian melihat Xuanyuan Mingxin yang hampir emosi sekali saat mencoba menenangkan anaknya. Dia takut sifat istrinya yang tidak sabaran dan emosian akan muncul lagi. Jadi, dia buru-buru menggendong bayi kecil yang ada di dekapan Xuanyuan Mingxin.     

Xuanyuan Mingxin memanyunkan bibirnya karena kesal. Dia benar-benar sudah tidak sabar untuk terus membujuk mereka. Jadi, dia pun membiarkan bayinya digendong oleh Liuli Tian, lalu menatap langit dengan tak berdaya, sambil bergumam.      

"Huh, dengan susah payahnya hamil, tidak disangka begitu melahirkan, malah melahirkan dua bayi yang suka sekali menangis. Setiap hari selalu saja menyiksaku!" Selesai Xuanyuan Mingxin bicara, dia lalu menatap dua bayinya yang tak berhenti menangis. Mentalnya sungguh sudah lelah.     

"Huwaaaaaaahhhhhh!!! Huwaaaaaaaaahhhhhhh!!!"     

Siapa juga yang tahu, begitu ucapannya ini terlontar, bayi kecil yang digendong oleh Liu Qiulan dan juga bayi yang digendong oleh Liuli Tian langsung membuka mulutnya, bahkan menangis semakin keras dan menjadi-jadi.     

Xuanyuan Mingxin pun langsung tercengang.     

Liu Qiulan melihat Xuanyuan Mingxin yang tak berdaya dan kesal, lalu dia melihat lagi ke bayi kecil imut yang menangis di dekapannya. Dia pun tidak bisa menahan diri untuk bercanda.      

"Putri, mereka masih kecil, baru berusia beberapa bulan. Ini hal yang sangat wajar jika mereka suka menangis. Mengasuh anak memang butuh kesabaran. Saat Liuli Tian seumuran mereka, dia juga sama saja, suka sekali menangis tidak karuan sampai wajahnya merah dan ingusan. Hahahaha!"     

Sebenarnya, mengasuh bayi juga cukup menyenangkan baginya. Sebab, tangisan cucu-cucunya ini adalah suara paling merdu dan paling indah di dunia, untuk setiap nenek.     

Xuanyuan Mingxin melihat ibu mertuanya tersenyum begitu bahagia. Membuat suasana hatinya yang kesal pun tiba-tiba membaik dalam sekejap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.