Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tiga Benda Berharga (2)



Tiga Benda Berharga (2)

0Pundak Liuli Guoguo bergetar, dia buru-buru mengeluarkan satu persatu kelima chinchilla kecilnya dari ruang sihir Xuanyuan Pofan. Lalu memasukkan mereka semua ke dalam keranjang bunga, menutupi seluruh tubuh mereka dengan selimut. Kemudian tersenyum cerah dan kembali ke dekapan Xuanyuan Pofan.      

"Hehehe. Kakak Po, ternyata begitu ceritanya. Kalau begitu, tetap melewati jalan yang memang harus dilewati saja deh. Biarkan mereka mengandalkan kemampuan mereka sendiri dan kerja keras mereka sendiri saja. Suatu hari nanti, mereka pasti bisa menjadi binatang sihir. Tidak perlu sampai merepotkan lagi menggunakan ruang sihir cincin kakak Po."     

Xuanyuan Pofan mengelus belakang kepala Liuli Guoguo, lalu berkata dengan penuh kasih sayang, "Tidak apa-apa."     

Liuli Guoguo tertegun, tanpa sadar dia mengangkat kepalanya dan melihat Xuanyuan Pofan. Detik berikutnya, dia yang tertegun ini, hatinya langsung dipenuhi dengan emosi tersentuh.     

"Pengawal kedelapan."     

Setelah mendengar Tuannya memanggilnya, sosok berbaju putih melangkah masuk ke dalam ruangan sambil membawa nampan berwarna biru laut di tangannya. Ada satu kotak brokat warna kuning, satu kotak brokat warna perak keputihan, dan satu piring giok yang ada tutupnya.     

Pengawal kedelapan melaksanakan perintah, dan kemudian menaruh nampan di tangannya ke atas meja kayu pir di depan Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo. Dia lalu membungkuk memberi hormat kepada Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo. Kemudian keluar tanpa mengatakan apapun.     

"Kakak Po, apa ini?"     

Liuli Guoguo memandangi nampan kayu berwarna biru laut di depannya, serta melihat tiga benda di nampan kayu itu, yang sepertinya berisi benda langka dan berharga.      

Dia tidak bisa menahan diri untuk berdiri dari dekapan Xuanyuan Pofan dan mendekat ke depan meja. Mata anggur Liuli Guoguo bersinar, dan dipenuhi dengan rasa ingin tahu.     

Xuanyuan Pofan seolah tidak suka ketika tubuh lembut dan empuk di dekapannya itu pergi dari dekapannya. Dia pun langsung mengerutkan kening. Namun, dia memindahkan kursinya agak ke depan, lalu memeluk kembali perut gadis itu, dan membuat gadis itu menempel lagi pada dirinya.      

Dagunya lalu disandarkan ke pundak gadis itu, dan kemudian Xuanyuan Pofan berkata dengan suara serak yang penuh kasih sayang, "Buka dan lihatlah."     

Siapa juga yang tahu, begitu ucapan ini terlontar, gadis di depannya malah tertawa pelan.     

"Ada apa?" Kening Xuanyuan Pofan yang baru saja rileks kembali berkerut, tanpa sadar dia mengangkat dagunya dari pundak gadis itu.     

Liuli Guoguo menggosok pundaknya dan buru-buru menggelengkan kepala, "Tidak ada apa-apa, aku hanya bersemangat saja."     

Xuanyuan Pofan tak sempat ragu atau curiga apapun karena langsung tertawa dengan ucapan gadis itu. "Bersemangat kenapa? Sebenarnya ketiga benda ini bukan apa-apa bagiku. Karena kamulah yang paling berharga untukku."     

Liuli Guoguo merapatkan bibirnya, dan tiba-tiba dia punya gambaran apa tiga benda yang ada di nampan berwarna biru laut tersebut. Namun, wajah kecilnya langsung memerah saat mendengar ucapan Xuanyuan Pofan ini. Uh, kakak Po semakin pintar menggombalnya. tapi… Tapi... Tapi aku suka mendengarnya, batinnya.     

"Kenapa diam? Cepat bukalah, kalau tidak para chinchilla mu itu sudah tidak sabar menunggu lagi."     

Xuanyuan Pofan memeluk erat tubuh Liuli Guoguo, kemudian mencium leher Liuli Guoguo yang lembut.     

"Iya." Liuli Guoguo mengangguk dengan patuh, lalu mengangkat tangannya ke arah ketiga benda di atas nampan berwarna biru laut itu. Tapi kemudian, dia tiba-tiba merasa dilema. "Kakak Po, membuka benda yang mana dulu?"     

Xuanyuan Pofan tertegun, "Yang tengah saja dulu." Dia tahu kebiasaan si kucing kecilnya yang selalu bingung memilih sesuatu ini akan kembali kambuh. Jadi, dia pun segera memberi saran untuk membantunya menyelesaikan kebingungannya.     

"Em em!" Liuli Guoguo langsung mengangguk dan membuka kotak brokat berwarna perak keputihan yang ada di tengah itu.     

Saat tutup kotak brokat itu dibuka oleh tangan kecil Liuli Guoguo, sebuah cahaya perak keluar dan bersinar dari dalam kotak brokat itu. Lalu, saat kotak brokat benar-benar terbuka sepenuhnya, hanya ada sebuah cahaya perak yang muncul.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.