Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tiga Benda Berharga (1)



Tiga Benda Berharga (1)

2Liuli Guoguo baru ingat tentang ini. Karena ini, banyak sekali hal yang telah terjadi. Entah apa yang sedang dipikirkan olehnya, namun dia hanya melamun sambil memandangi cincin ruang sihir di tangan Xuanyuan Pofan, dan tak juga mengambilnya.     

Mungkin karena melihat gadis kecilnya yang tidak juga mengambil cincin ruang sihir di tangannya. Xuanyuan Pofan pun menepuk kepala gadis kecilnya dengan telapak tangannya.     

Liuli Guoguo langsung tersadar dari lamunannya, dan bergegas mengambil cincin ruang sihir di tangan Xuanyuan Pofan, lalu membantah Xuanyuan Pofan. "Kakak Po, aku sudah mengatakan berapa kali padamu. Mereka ini bukan tikus, mereka ini chinchilla!"     

"Maaf..." Begitu ucapan Liuli Guoguo terlontar, terdengar suara berat dan rendah Xuanyuan Pofan.     

"Hah?" Liuli Guoguo agak terkejut. Dia tidak menyangka kalau Xuanyuan Pofan akan meminta maaf hanya karena dia mengatakan hal ini padanya. Saat Liuli Guoguo hendak berkata 'Tidak apa-apa, asalkan kedepannya jangan salah memanggil lagi'. Namun tiba-tiba, pria itu berkata lagi.     

"Seharusnya, aku memberikan cincin ruang sihir ini kepadamu dari awal. Aku yang salah."      

Jika bukan karena aku yang sejenak keberatan dan tidak bersedia langsung mengiyakan permintaanmu. Kamu juga tidak akan mungkin memberikan obat Shuangtie Shenghuan padaku.      

Dan setelah itu, aku juga tidak akan sampai membuatmu ketakutan dan membuatmu meneteskan begitu banyak air mata. Membuatmu sampai kabur dari rumah dan membuatmu jadi sedih, batin Xuanyuan Pofan.     

Ternyata minta maaf karena ini, batin Liuli Guoguo. Dia tertegun sejenak dan bergegas menggelengkan kepala, lalu masuk ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan.     

"Tidak apa-apa kakak Po. Aku yang seharusnya minta maaf. Aku seharusnya lebih lama bersikap manja kepadamu, dan seharusnya memikirkan lebih banyak cara yang lebih baik. Bukan malah memberimu obat. Ini salahku karena aku terlalu egois!"     

Xuanyuan Pofan merangkul tubuh empuk dan lembut gadis itu, lalu mengecup kepalanya dan tersenyum, "Tidak apa-apa."     

Liuli Guoguo tanpa sadar membungkuk dan menyamankan diri di dalam dekapan pria itu. Sungguh bahagia sekali.     

***     

Sehingga, setelah makan siang, Liuli Guoguo berlari kembali ke halaman Liuli Guoguo dengan membawa cincin ruang sihir Xuanyuan Pofan. Selain Tuan Bao dan Yuan Bao yang sedang berkelana di luar, serta Xi Gua yang paling muda dan Cai Gua yang telah menjadi binatang sihir.      

Liuli Guoguo menaruh kelima chinchilla kecil lainnya, untuk masuk satu persatu ke dalam ruang sihir cincin Xuanyuan Pofan. Alis indahnya terangkat setinggi mungkin dan dipenuhi dengan penantian.     

Lalu, keesokan harinya, begitu dia bangun, dia langsung memeriksa mereka. Namun, kelima chinchilla kecil itu masih saja seekor chinchilla biasa. Tidak ada jejak sedikitpun yang menunjukkan bahwa mereka menjadi binatang sihir. Hal itu membuat Liuli Guoguo langsung bingung dalam sekejap.     

Xuanyuan Pofan tersenyum, lalu menarik Liuli Guoguo ke dalam dekapannya, mengecup telinganya, lalu bibir tipisnya berkata, "Apa kamu tahu kenapa mereka tidak bisa menjadi binatang sihir, sedangkan Cai Gua bisa?"     

Liuli Guoguo masih tenggelam dalam kebingungan dan kekecewaan mengenai chinchillanya yang tidak berubah menjadi binatang sihir. Dia memanyunkan bibirnya, lalu menggelengkan kepala kepada Xuanyuan Pofan, sambil berkata dengan cemberut, "Tidak tahu."     

Xuanyuan Pofan melihat Liuli Guoguo bingung. Dia pun tersenyum, lalu melumat telinga lembut dan putih Liuli Guoguo beberapa saat. Baru kemudian berkata, "Saat di dalam ruang sihirku waktu itu, Cai Gua menjadikan ginseng berumur ribuan tahun ku menjadi kasur tidurnya.      

"Lalu menjadikan teratai salju Tianshan yang akan mekar setelah bertahun-tahun itu menjadi alas tidurnya. Kemudian dia memakan pil ajaib sampai tak tersisa satupun, memasukkannya ke dalam perutnya."     

Begitu Xuanyuan Pofan mengucapkan semua ini, suasana pun langsung jadi hening.     

Cai Gua yang saat ini sedang berbaring di meja sambil menikmati kacang-kacangan lezat pun tertegun. Hatinya bergetar, mata chinchillanya yang bulat membelalak lebar, lalu berkedip, kemudian berkedip lagi dan lagi. Dia bergegas menggerakkan tubuh gemuknya, menggerakkannya masuk ke dalam keranjang bunga.     

Lalu, dia masuk dan meringkuk, menggulungkan tubuhnya ke dalam selimut kecil di keranjang bunga. Cai Gua bahkan tidak berani menjulurkan kepalanya keluar, dan hanya meringkuk, menjadikan dirinya seperti dadar gulung. Dia pun berdoa dalam hati, Mereka tidak bisa melihatku, tidak bisa melihatku. Hiks hiks hiks. Tuan besar tidak bisa melihatku.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.