Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Malam Ini Boleh (2)



Kakak Po, Malam Ini Boleh (2)

0Xuanyuan Pofan menggendong gadis itu menuju ranjang. Dia menundukkan pandangannya untuk melihat gadis itu, dan menyadari kalau wajah cantik dan menggemaskan gadis itu sangat merah sekali. Tidak hanya wajah kecilnya, namun telinga dan lehernya juga memerah sekali.      

Alisnya langsung naik, dan Xuanyuan Pofan tampak mengerutkan keningnya. Dia melangkahkan kakinya lebih cepat menuju ranjang sambil menggendong gadis kecilnya. Setelah menurunkan gadis itu di ranjang, telapak tangan besarnya menyentuh kening gadis itu.     

Begitu selesai menyentuh kening Liuli Guoguo, dia menyentuh leher Liuli Guoguo. Xuanyuan Pofan terus mengerutkan kening, lalu berkata, "Keningmu tidak demam, tapi kenapa wajahmu sangat merah sekali?"     

Pundak Liuli Guoguo bergetar, tiba-tiba dia ingat apa yang baru saja dia baca. Kemudian dia mengedipkan matanya, lalu mengedipkan matanya lagi dan lagi. Setelah itu, buru-buru melepaskan tangan Xuanyuan Pofan dan dengan cepat masuk ke dalam selimut.      

Kemudian dia buru-buru mengambil buku yang ada di atas bantal Xuanyuan Pofan, dan melemparkannya masuk ke dalam ruang sihir gelangnya dengan sangat cepat sekali. Akhirnya, Liuli Guoguo bisa menghela napas lega.      

Huh huh huh! Bahaya sekali tadi! Jika tadi kakak Po menyelimutiku duluan dan tidak menyentuh keningku dulu untuk memeriksa apakah aku demam. Pasti aku tadi akan menghadapi jalan buntu! batin Liuli Guoguo.     

Xuanyuan Pofan mengerutkan keningnya. Dia tidak mengerti, kenapa si kucing kecil-nya tiba-tiba bereaksi seaneh ini. Dia pun duduk di tepi ranjang, lalu mencoba menepuk selimut di tubuh Liuli Guoguo dan berkata, "Liuli Guoguo, ada apa denganmu?"     

Wajah kecil Liuli Guoguo sangat merah, namun dia buru-buru menggelengkan kepalanya dengan cepat.     

Xuanyuan Pofan semakin mengerutkan keningnya saat melihat ekspresi dan sikap Liuli Guoguo yang tidak beres. "Saat aku tidak ada, apakah terjadi sesuatu?"     

Wajah di kepala kecil di dalam selimut itu pun kembali menggelengkan kepalanya dengan cepat.     

"Pengawal kedua belas!" Xuanyuan Pofan merasa kalau ada masalah yang tidak sesederhana itu. Jadi, dia langsung memanggil pengawal kedua belas untuk masuk ke dalam kamar, dan ingin bertanya apakah terjadi sesuatu saat dia tidak ada tadi. Lalu, detik berikutnya, hatinya tiba-tiba bergetar.     

"Kakak Po, aku suka padamu!"     

Liuli Guoguo yang berada di dalam selimut tiba-tiba berkata begitu. Lalu dia keluar dari selimut dan langsung melompat ke depan Xuanyuan Pofan. Memeluk leher pria itu, dan kemudian bibir merah mudanya mengecup bibir pria tipis pria itu.     

"Tuan, apa a..." Belum juga kata 'ada perintah' terlontar, namun pengawal kedua belas langsung tercengang ketika melihat pemandangan di atas ranjang. Dia mengedipkan matanya, lalu dengan secepat kilat, keluar dari kamar dan sekalian menutup pintu kamar.     

Huwaaaah! Tuan, hamba tidak melihat apapun. Hamba tidak melihat apapun! Hiks hiks hiks! Kenapa Tuan memanggil hamba masuk di saat begitu! batinnya. Wajah pengawal kedua belas sudah sangat merah sekali sekarang.     

"Pengawal kedua belas, kenapa wajahmu merah sekali?" tanya pengawal ketiga dengan bingung.     

"Bukan urusanmu!" jawab pengawal kedua belas sambil segera memalingkan wajahnya.     

***     

Liuli Guoguo mengecup bibir Xuanyuan Pofan. Setelah melihat pengawal kedua belas keluar dari kamar, dia pun langsung menghela napas lega dan melepaskan bibir tipis pria itu.     

Xuanyuan Pofan masih tercengang, bingung dan belum juga sadar dari keterkejutannya.     

Liuli Guoguo lalu menggigit bibirnya. Saat melihat Xuanyuan Pofan yang masih tercengang dan bingung, dia pun kembali masuk ke dalam dekapan pria itu sambil berkata dengan suara manisnya, "Kakak Po, jika… Jika kamu ingin. Aku… Aku sudah siap."     

Xuanyuan Pofan langsung tersadar kembali. Dia pun menaikkan alis indahnya yang tebal. Apa maksudnya? batinnya.     

Wajah kecil Liuli Guoguo merah sekali. Dia agak mengangkat wajah kecilnya, lalu melihat pria di atas kepalanya. Karena tidak juga mendapatkan jawaban, dia pun tidak bisa menahan diri untuk berkata lagi, "Kakak Po, ayo… Ayo... Ayo kita melakukan kamar bundar."      

Kalau tidak, tubuhmu akan sakit. Jika kamar bundar atau bersetubuh ini bisa membuat kesehatan tubuhmu lebih membaik, aku bersedia melakukannya, batin Liuli Guoguo.     

Napas Xuanyuan Pofan jadi berat. Dia pun semakin tercengang.     

"Kakak Po, malam ini boleh kok." Liuli Guoguo merasa kalau dirinya benar-benar malu sekali. Dia menggigit ibu jarinya sendiri, dan rasanya ingin segera masuk ke dalam lubang untuk mengubur dirinya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.