Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Malam Ini Boleh (1)



Kakak Po, Malam Ini Boleh (1)

1Xi Gua merasa kalau dirinya sangat pengertian. Kemudian, dia pun kembali bersandar dengan nyamannya di tangan kecil Liuli Guoguo yang seputih salju sambil berkata begitu.     

Liuli Guoguo menaikkan sudut bibirnya dan tersenyum, lalu merapikan sapu tangan merah muda yang menyelimuti tubuh Xi Gua. "Hehehe, tidak perlu Xi Gua. Kamu, kamu, kamu cepat tidurlah. Aku tidak perlu kamu menemaniku."     

"Tidak apa-apa Nyonya kecil. Aku hari ini minum banyak sekali ASI. Sekarang perutku masih kembung. Aku benar-benar tidak terlalu ingin tidur dan masih bisa untuk menemani..."     

"Cepat tidurlah!"     

Belum juga suara Xi Gua yang pelafalannya belum lancar itu selesai bicara. Namun tiba-tiba Liuli Guoguo sudah berteriak lebih dulu, hingga membuat chinchilla di dalam selimut itu bergetar hebat.     

"Nyonya kecil, kamu, kamu, kamu tadi kenapa galak padaku. Aku, aku, aku takut." Begitu Xi Gua diteriaki oleh Liuli Guoguo. Wajah kecilnya terlihat sangat tidak senang, dia pun terus memanyunkan bibirnya.     

Liuli Guoguo menepuk keningnya sendiri, lalu bergegas tersenyum lembut dan menggendong Xi Gua yang masih berselimut sapu tangan merah muda itu. Kemudian menepuk-nepuk pelan kepala kecilnya.      

"Tidurlah. Tidurlah Xi Gua-ku sayang. Aku tadi tidak berniat galak padamu. Hanya saja… Hanya saja aku ingin segera menidurkanmu, lalu, lalu, lalu aku baru bisa belajar dengan tenang. Em, aku ingin belajar dengan tenang. Tidurlah, tidurlah Xi Gua-ku sayang."     

Liuli Guoguo mengelus chinchilla kecil yang ada di telapak tangannya, yang sedang berselimut sapu tangan merah muda sambil mendendangkan lagu nina bobo. Membuat rasa tidak senang di wajah Xi Gua langsung menghilang setelah dibujuk olehnya. Malah sebaliknya, ekspresinya berubah menjadi sangat menikmati ini.     

Dia terus bersandar dengan nyamannya di lengan Liuli Guoguo, lalu berkata dengan suara cemprengnya, "Nyonya kecil, nyanyianmu merdu… Merdu se…"      

Saat kata 'sekali' belum sampai terlontar, keempat cakar Xi Gua yang gemuk kembali rileks. Kemudian dia berhasil tertidur dengan lagu nina bobo yang liriknya telah diganti oleh Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo melihat chinchilla gemuk di telapak tangannya yang akhirnya tidur juga dan tak lagi menyiksanya. Dia pun meletakkannya di ujung bantal, lalu merapikan sapu tangan merah muda yang menyelimutinya. Kemudian lanjut berbaring di ranjang dan masuk ke dalam selimut. Setelah itu mengeluarkan buku tadi dan lanjut membacanya.     

Saat Liuli Guoguo mulai membuka buku itu, dia terus menggigit bibirnya dan juga menautkan kedua tangannya setiap kali membuka halaman selanjutnya, disertai dengan menahan rasa malu yang sangat besar. Namun, pada akhirnya, dia semakin bersemangat untuk melihatnya. Membuat mata anggurnya berubah jadi bersinar cerah.     

Entah sudah berlalu berapa lama Liuli Guoguo yang menggunakan sikap dan kecepatan mempelajari buku dengan sangat serius itu, dengan cepat telah membaca seperenam dari isi buku. Lalu, tiba-tiba terdengar suara pria yang begitu berat dan rendah, "Liuli Guoguo."     

"Kakak Po!" Saat mendengar suara ini, Liuli Guoguo sangat senang sekali. Dia langsung melemparkan buku di tangannya, dan keluar dari selimut itu. Lalu, tanpa peduli mengenakan sepatu atau tidak, dia langsung berlari dan melompat ke dekapan pria itu.     

Tubuh kecil Liuli Guoguo yang mengenakan baju merah muda, masuk ke dalam dekapan pria itu. Kedua tangannya memeluk pinggang pria itu dengan erat, mendongakkan wajah kecilnya, dan matanya terlihat senang sekali. "Kakak Po, akhirnya kamu kembali juga! Kakak Po, bagaimana? Apakah kamu sudah membaik?"     

Liuli Guoguo bicara sambil mendongakkan kepalanya. Mata anggurnya yang jernih terus memandangi wajah pria itu. Setelah selesai bicara, dia menjinjit dan menyentuh kening pria itu.      

Setelah merasakan suhu tubuh di kening pria itu, Liuli Guoguo tidak bisa menahan diri untuk berseru, "Em! Kakak Po, demammu sudah turun. Wajah dan lehermu juga sudah tidak merah. Hanya matamu saja yang masih agak merah!"     

Xuanyuan Pofan mengerutkan kening dan langsung menggendong gadis kecilnya saat melihat gadis kecilnya turun dari ranjang tanpa mengenakan sepatu. Dia menggigit bibir gadis kecil itu untuk menghukumnya, lalu memarahinya dengan suara serius, "Liuli Guoguo, tidak boleh turun ranjang tanpa mengenakan sepatu!"     

Liuli Guoguo menggantungkan kepalanya ke leher Xuanyuan Pofan, lalu kepala kecilnya bersandar dengan nyaman di dada pria itu. Kemudian dia berkata dengan suaranya yang lembut, "Aduh Kakak Po, iya iya, aku tahu. Aku begini tadi kan karena terlalu senang dan bersemangat ingin melihatmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.