Diam Di Sini Ya
Diam Di Sini Ya
"Em… Kakak Po, aku tidak takut."
Seluruh tubuh Liuli Guoguo menggigil, dia berusaha keras untuk melupakan semua adegan hari itu. Tangan kecilnya dengan erat menggenggam sprei kasur di bawahnya, membiarkan dirinya tetap di bawah Xuanyuan Pofan. Dengan patuhnya, membiarkan kelopak bibir pria itu bergerak bebas bak melukis keindahan.
Entah sudah berlalu berapa lama, pria tampan berjubah hitam dan gadis berbaju merah muda itu merasakan suhu tubuh mereka masing-masing mulai meningkat. Kulit mereka yang saling bersentuhan pun mulai memanas.
Xuanyuan Pofan sudah tidak bisa mengendalikan diri. Dia melepaskan kancing piyama merah muda si kucing kecil yang ada di bawah tubuhnya. Bibirnya yang hangat mulai menyesap dan menjilati kulit lembut gadis itu, dia juga terus mencetak bunga-bunga kecil satu persatu di tubuhnya.
Liuli Guoguo masih begitu tenang di bawah dekapan pria itu agar membuat Xuanyuan Pofan lebih nyaman. Dia tidak bergerak, namun wajahnya telah berubah menjadi merah membara. Ujung kakinya telah menegang dan tubuhnya semakin lama semakin lemas.
"Uhuk uhuk uhuk..."
Tiba-tiba, terdengar suara batuk dari pengawal kedua belas. Membuat pria yang sedang berkelana di tubuh lembut gadis itu jadi membeku.
"Tu… Tuan, Jenderal Wu Yunlie telah tiba." Wajah pengawal kedua belas tersipu memerah, dia menundukkan kepalanya dan melaporkan kepada Tuannya yang ada di ranjang itu.
Awalnya, karena situasi mendesak, dan dia juga mengira mungkin Nyonya kecil hanya akan berada di samping ranjang Tuan. Sedang mengobrol atau perhatian kepada kondisi Tuan mereka. Jadi, pengawal kedua belas tidak berpikir panjang. Tanpa mengetuk pintu, dia pun langsung masuk ke dalam kamar.
Tapi, siapa juga yang tahu kalau dia malah melihat pemandangan yang begitu panas seperti itu. Untung saja, Tuan dan Nyonya kecil tertutup selimut dan hanya memperlihatkan dua kepala saja. Kalau tidak, pengawal kedua belas pasti akan bernasib menyedihkan.
Wu Yunlie berdiri di samping pengawal kedua belas. Jadi, ketika pengawal kedua belas baru saja masuk ke kamar, dan dia pun mengikutinya masuk juga ke dalam kamar.
Pada saat ini, Wu Yunlie melihat dua kepala yang tumpang tindih di atas ranjang. Membuat wajah kepahlawanannya langsung tampak terkejut. Dia langsung membalikkan tubuh dengan cepat untuk memecahkan kecanggungannya, namun pipinya sudah panas.
Jendral Wu Yunlie? Apa mungkin itu si Dewa perang Wu Yunlie? Bukannya Wu Yunlie ini kakak laki-laki Wu Yunfu, si Raja iblis itu ya? batin Liuli Guoguo.
Mata anggur Liuli Guoguo yang besar dan saat ini tampak kabur langsung dibangunkan oleh suara pengawal kedua belas. Kesepuluh jarinya mengait bersama, sambil dia menggigit bibirnya. Lalu, tiba-tiba muncul bayangan Wu Yunfu ke dalam pikirannya.
Xuanyuan Pofan mengerutkan kening, dan dengan cepat merapikan baju si kucing kecil yang berada di bawah tubuhnya. Dia lalu membuka sedikit selimutnya, serta dengan cepat keluar dari dalam selimut dan turun dari ranjang itu.
Karena takut orang lain melihat harta karun berharganya yang begitu lembut itu. Setelah turun dari ranjang, dia tidak lupa untuk menyelimuti lagi Liuli Guoguo, lalu menarik selimut itu sampai ke dagu putih dan lembut Liuli Guoguo.
Kemudian Xuanyuan Pofan mengecup kening Liuli Guoguo dan berkata, "Diam di sini ya. Aku akan segera kembali."
Liuli Guoguo mengangguk dengan patuh. Namun dia masih saja bingung dan akhirnya bertanya dengan suara yang lembut, "Kakak Po, apa kamu masih sakit? Kamu mau pergi ke;mana?"
"Wu Yunlie mau membantuku memulihkan tenaga dalam dan aliran darahku untuk menyembuhkanku. Kamu tenang saja." Xuanyuan Pofan menepuk selimut yang menutupi tubuh Liuli Guoguo.
Mata Liuli Guoguo bersinar cerah saat mendengar ini, dia pun mengangguk kepada Xuanyuan Pofan. "Kalau begitu, sana kakak Po, cepat pergilah sana!"
Xuanyuan Pofan mengecup lagi kening kecil Liuli Guoguo, baru kemudian mengibaskan jubah hitamnya, berbalik dan berjalan menghampiri Wu Yunlie, serta pengawal kedua belas yang ada di depan pintu.
Pengawal kedua belas melihat Xuanyuan Pofan yang berjalan menghampirinya dan Wu Yunlie. Lalu, saat melihat Wu Yunlie, tatapan mata Tuannya biasa saja. Tapi, saat berbalik menghadap kepadanya, langsung berubah jadi dingin. Hal itu membuat kedua kakinya pun langsung gemetaran.