Ciuman Ada Gunanya
Ciuman Ada Gunanya
"Kakak Po, bagaimana kalau aku menciummu saja, atau… Em… Aku yang menciummu. Apakah efek dari obat Shuangtie Shenghuan itu masih belum sepenuhnya hilang dari tubuhmu? Semua ini salahku. Kakak Po, maaf, kakak Po cepat cium aku."
Malam itu adalah mimpi buruk bagi Liuli Guoguo. Tapi, demi Xuanyuan Pofan, dia berusaha keras untuk mengingat kembali mimpi buruk itu. Dia mengingat kembali adegan setelah Xuanyuan Pofan makan obat itu. Ketika Xuanyuan Pofan yang ingin menciumnya dengan lebih menggila dari sebelumnya.
Liuli Guoguo menggertakkan giginya, karena dia takut kalau efek dari obat itu belum hilang dari Xuanyuan Pofan. Sehingga dia mengatakan semua itu kepada Xuanyuan Pofan.
Dia juga tidak tahu apakah sudah benar atau tidak melakukan hal seperti ini. Tapi, dia ingin mencoba ini. Karena Liuli Guoguo juga merasa sakit jika melihat Xuanyuan Pofan sakit.
Dia tidak pernah melihat Xuanyuan Pofan yang sakit seperti ini selama bertahun-tahun. Kakak Po-nya ini adalah Raja Huayou yang terkenal di seluruh negeri, jadi mana boleh sakit parah seperti ini. Apalagi, ini semua karena dirinya.
"Tidak, aku sekarang panas. Tidak boleh… Em..." Belum juga Xuanyuan Pofan selesai bicara, namun kepala kecil di dekapannya sudah berusaha keras untuk maju mencondongkan diri ke bibirnya. Lalu, kelopak bibir kecil di kepala kecil itu sudah menempel di bibir tipis Xuanyuan Pofan.
Wajah Liuli Guoguo memerah. Dia juga berusaha menjulurkan ujung lidahnya yang hangat, dan mencoba menjilat bibir tipis Xuanyuan Pofan yang tipis. Hal itu bertujuan untuk membuat Xuanyuan Pofan merasa lebih nyaman.
Tangan kecil yang berada di atas pundak pria itu, tanpa sadar menarik jubah di pundaknya. Lalu, dia ingin mencoba membuka bibir pria itu dengan lidahnya. Tapi, wajah kecilnya malah didorong menjauh oleh Xuanyuan Pofan.
Setelah wajah kecilnya didorong menjauh oleh telapak tangan besar Xuanyuan Pofan, Liuli Guoguo pun menggigit bibirnya dan berkata kepada Xuanyuan Pofan dengan wajah memerah sekali. "Kakak Po, apa kamu merasa lebih baik?"
"Aku..." Xuanyuan Pofan melihat wajah kecil Liuli Guoguo yang imut dan menggemaskan itu. Pupil matanya yang terlihat polos dan penuh perhatian, serta sangat menawan. Membuat tenggorokan Xuanyuan Pofan pun tercekat, dan jakunnya naik turun.
Dia adalah seorang pria, pria biasa yang sangat energik. Walaupun dia sekarang demam tinggi dan tubuhnya lemah. Tapi karena gadis yang sangat dicintainya yang ada di dekapannya menciumnya. Pikirannya yang berat dan pusing itu pun seolah dibangunkan. Kembang api di kepalanya seolah sedang menyala dengan indah.
Liuli Guoguo menatap Xuanyuan Pofan yang terdiam. Dia mengangkat tangan kecilnya yang seputih salju dari pundak Xuanyuan Pofan, lalu menyentuh keningnya.
Setelah cukup lama menyentuhnya, keningnya yang mengkerut akhirnya mengendur. Lesung pipi yang cerah pun muncul. "Kakak Po, demammu turun sekali! Kakak Po, ciuman ternyata ada gunanya!"
Xuanyuan Pofan mencubit wajah kecil Liuli Guoguo, dia benar-benar tak berdaya menghadapinya. "Mana ada seajaib itu? Ini seharusnya efek obat dari sup obat itu yang mulai bekerja."
"Tidak, ini karena ciuman ada gunanya!" Liuli Guoguo berubah menjadi kelinci kecil yang bahagia sekali. Dia kembali menyentuh kening Xuanyuan Pofan.
Kemudian Xuanyuan Pofan menutupi tangan kecil Liuli Guoguo, mengambil tangan kecil itu ke telapak tangannya, dan memegangnya menaruhnya ke samping mulutnya. Lalu, menciumnya dan memperlakukannya seperti barang yang sangat berharga sekali.
Liuli Guoguo menggigit bibirnya, dan membiarkan sentuhan hangat dan lembab itu dirasakan di tangan kecilnya. Setelah beberapa lama, dia melihat bibir tipis Xuanyuan Pofan yang pucat sudah kembali berwarna merah. Dia pun bahagia sekali.
Dengan kepercayaannya yang aneh itu, Liuli Guoguo kembali mencondongkan wajah kecilnya ke atas, dan kembali mencium kelopak bibir Xuanyuan Pofan lagi. Demi membuat Xuanyuan Pofan lebih cepat membaik.
Napas Xuanyuan Pofan tercekat. Dia ingin mendorong gadis itu menjauh, namun dirinya tidak tega. Lalu, butiran keringat kecil muncul di keningnya.
Saat ujung lidah gadis itu terulur dan masuk ke dalam mulutnya, saraf Xuanyuan Pofan terbangun lagi. Dia tidak bisa menahan diri lagi, jadi melingkarkan lengannya di pinggang gadis itu. Lalu, membalikkan tubuh gadis itu hingga berada di bawah tubuhnya.