Istri Kecilku Sudah Dewasa

Istri Paman Keenammu Punya Seekor Kelinci Warna-Warni



Istri Paman Keenammu Punya Seekor Kelinci Warna-Warni

3"Bukan, ibu Ratu, dapatkah..."     

Ratu melihat Xuanyuan Poxi yang sepertinya masih tidak memahami keseriusan masalah ini, dia pun berkata dengan tegas, "Cepat, sana pergi!"     

"Baiklah! Aku sekarang juga akan pergi ke sana. Iya aku akan ke sana. Ibu Ratu, kamu jangan terlalu cemas."      

Xuanyuan Poxi melihat Ratu yang sangat cemas sekali. Dia pun terpaksa menutup jangkrik yang ada di samping pengawalnya, lalu berdiri. Lagi pula, dia juga sangat merindukan si persik madu dan kakak keenamnya. Jadi, bagus juga untuk pergi dan bersenang-senang di kediaman Raja Huayou.     

"Yang mulia, aku akan ikut denganmu." Selir pangeran mahkota juga berdiri dan mengikuti Xuanyuan Poxi.     

Xuanyuan Poxi mengerutkan kening, "Untuk apa kamu ikut denganku? Kamu temani ibu Ratu bermain catur saja. Aku pergi sebentar, lalu langsung pulang."     

Ma Jinjiao merasa ini juga masuk akal. Ratu saat ini sangat mencemaskan kakak ipar. Jadi, sudah seharusnya dia tetap di sini, menemani dan menenangkan Ratu. Dia pun segera membungkuk kepada Xuanyuan Poxi dengan sikap wanita baik-baik yang penuh hormat sambil berkata, "Baiklah."     

Ratu melambaikan tangannya ke Ma Jinjiao. "Ma Jinjiao, kamu ikut Xuanyuan Poxi saja. Aku tidak perlu ditemani olehmu kok. Aku mau pergi ke bangunan Gan Qing untuk menemui Raja."     

Begitu ucapan Ratu ini terucap, dia mengalihkan matanya ke Xuanyuan Poxi, lalu berkata, "Lagi pula, Xuanyuan Poxi, jika Liuli Guoguo memang baik-baik saja, maka baguslah. Dan jika kamu ingin menginap semalam di tempat Xuanyuan Pofan, bagus juga kan ditemani oleh Ma Jinjiao."     

Xuanyuan Poxi tercengang, dia pun berkata dengan bingung kepada Ratu, "Ibu Ratu, tempat kakak keenamku itu juga bukanlah dunia iblis. Di sana tidak akan ada setan jiwa yang memakanku. Lalu, untuk apa harus ada Ma Jinjiao yang menemaniku menginap di sana?"     

Ratu memutar bola matanya dengan kesal kepada putranya itu. "Kamu ini bodoh sekali sih. Ya demi cucuku lah. Tentu saja satu malam pun tidak boleh ditunda!"     

Ma Jinjiao dan Xuanyuan Poxi langsung tercengang mendengar ini. Astagaaaa, Ibu Ratu benar-benar tidak bisa sedikitpun lepas dari cucu! batinnya.     

***     

Di gerbang selatan ibu kota,     

"Kamu pernah bilang kalau istri paman keenammu punya seekor kelinci warna-warni?"     

Saat Wen Yiwen terus mengomel di samping Wu Yunfu, dia juga menceritakan mengenai dirinya yang dulu pernah bertengkar dengan Liuli Guoguo.      

Awalnya Wu Yunfu malas dan tidak serius mendengarkan. Namun, saat Wen Yiwen menceritakan mengenai kelinci warna-warni istri paman keenamnya yang dimasukkan ke dalam kandang selama beberapa hari, entah kenapa dia jadi tertarik.     

Namun, itu hanya sekedar rasa penasaran sesaat, dan dia tidak memikirkannya lebih jauh lagi. Karena dia merasa hal ini mirip sekali dengan gadis jelek itu. Sebab, gadis jelek itu juga punya kelinci warna-warni yang cantik. Tapi kelinci gadis jelek itu adalah binatang sihir tingkat terhormat di puncak pegunungan Cangsan.     

"Iya benar, istri paman keenamku terus mengomel dan berteriak minta kelincinya dikembalikan padanya. Pada saat itu, aku masih sangat nakal, aku tidak mau mengembalikannya. Lalu, kami pun akhirnya berkelahi."      

"Setelah berkelahi tidak lama, ibuku dan nenek Ratuku datang, lalu paman keenam dan paman ke... Eh, bukan bukan, yang benar paman keenam dan paman kedelapanku datang dulu, baru kemudian ibu dan nenek Ratu. Saat itu nenek Ratu marah sekali."      

"Dia bahkan memarahi istri paman keenam, dan bilang kalau dia itu tidak tahu aturan dan tidak tahu sopan santun. Tidak ada sikap dan tutur kata selayaknya seorang istri Raja."      

"Tapi tebak, apa yang terjadi selanjutnya? Istri paman keenamku itu benar-benar dimanjakan dan terlalu disayangi oleh paman keenamku. Jadi istri paman keenamku malah membantah nenek Ratuku! Dia bahkan..."     

Wu Yunfu menggaruk rambutnya, dan terus diliputi oleh suara ocehan dari Wen Yiwen lagi. Dia tidak tertarik sama sekali dengan cerita Wen Yiwen selanjutnya. Bahkan hanya memejamkan mata, dan tidak peduli dengan apa yang diceritakan oleh Wen Yiwen.     

"Kakak Wu Yunfu, kenapa kamu malah tidur lagi? Aku belum selesai cerita." Wen Yiwen menggoyangkan lengan Wu Yunfu.     

"Aku mengantuk."     

"Kakak Wu Yunfu, kamu temani aku ngobrol dong! Kalau tidak, aku bisa bosan sekali di sini. Kakak Wu Yunfu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.