Darah Itu Bukan Darah Palsu
Darah Itu Bukan Darah Palsu
Lalu, pisau tajam di tangannya tiba-tiba langsung ditusukkan tepat ke posisi jantung pria kekar dan gemuk itu. Kemudian, darah pun langsung muncrat dalam sekejap. Bahkan, Liuli Guoguo sampai tidak sempat terkejut dengan ini.
Setelah gadis toko pakaian itu menusuk suaminya sendiri, matanya yang jernih dan lembut dalam sekejap meneteskan air mata deras, lalu dia berteriak dengan keras.
"Huwaaah! Kakak pertama, kakak kedua, kakak ketiga, kakak keempat! Cepat kalian keluarlah! San Gouzi dibunuh oleh pemuda kaya ini! Cepat kalian keluar dan bantu memberikan keadilan. Hiks hiks hiks!"
Liuli Guoguo tercengang.
Tidak lama setelah suara gadis toko pakaian itu terdengar, empat pria kekar dan lebih gemuk daripada pria yang sebelumnya membuka tirai kain, lalu keluar dari ruangan kecil.
Karena badan mereka semua terlalu besar dan gemuk. Jadi saat mereka berempat keluar secara bersamaan dari ruang kecil itu, lemak di tubuh mereka pun bertabrakan bersama hingga terdengar suara 'boom'.
Gadis toko pakaian itu masih saja menangis, "Hiks hiks, Tuan, suamiku tidak ada dendam atau masalah denganmu. Tapi kenapa kamu bisa melakukan hal setega ini?"
"Bukannya hanya sekedar didorong tanpa sengaja olehnya? Tapi kenapa kamu memanggil kelincimu itu dan menyiksanya sampai seperti itu? Bahkan membunuhnya dengan pisau? Hiks hiks hiks. Ya Tuhan, apa masih ada keadilan langit di dunia ini?!"
Liuli Guoguo mengerutkan kening. Dia selalu merasa kalau gadis ini hanya pura-pura menangis saja. Air matanya itu seolah diciptakan dari bawang putih.
Liuli Guoguo pun mengalihkan pandangan matanya ke arah pria kekar yang ditusuk oleh gadis toko pakaian itu dengan pisau tajam. Dengan masih terlihat darah yang muncrat dari dadanya, yang terlihat sangat aneh sekali.
Pada saat ini, gadis toko pakaian sudah menyeka air matanya. Dia bangkit dari lantai dan setelah menoleh ke Liuli Guoguo, dia melengkungkan bibirnya dan mengeluarkan sapu tangan dari saku lengannya.
Menyeka tangannya dan berkata kepada Liuli Guoguo dengan tatapan tajam, "Tuan, kamu ini pangeran kaya raya dari keluarga terpandang ya? Jika aku melaporkanmu ke polisi, reputasi dan nama baik keluargamu pasti akan hancur. Jika kamu tidak berani diadili, kita juga bisa melakukan kesepakatan lain."
Keempat pria kekar dan besar yang baru saja dipanggil oleh gadis toko pakaian itu, saat ini berada tepat di belakang gadis toko pakaian itu. Menatap Liuli Guoguo seperti menatap daging lezat.
Ekspresi mereka seolah berkata kalau kamu tidak mengeluarkan uang makanmu, jangan berpikir bisa pergi dari sini. Namun, jika pun kamu mengeluarkan uangmu, kamu tetap saja akan rugi.
Liuli Guoguo langsung mengerti saat melihat semua ini. Karena dia datang ke sebuah toko penipu. Ternyata, dari awal sampai akhir, gadis ini dan suaminya itu terus berusaha menjebaknya. Tidak heran kalau gadis itu tadi terus memandanginya penuh arti, dan memujinya tampan. Padahal jelas-jelas dia berwajah sejelek ini.
Awalnya, Liuli Guoguo mengira kalau gadis ini menggodanya karena melihatnya yang punya banyak uang. Ternyata tidak disangka, gadis ini sebenarnya hanya ingin merayunya, lalu membuat suaminya agar berkelahi dengannya. Dan kemudian...
Walaupun Liuli Guoguo tidak terlalu sering terlibat dengan masyarakat dan dunia seperti ini. Tapi hal ini sudah terpampang jelas di depannya, dan tentu sulit sekali untuknya, jika tidak mengerti apa yang sedang terjadi sekarang.
Keningnya langsung berkeringat, bibir merah mudanya terbuka, lalu Liuli Guoguo berkata, "Kalian kalau ingin merampok kekayaan, tinggal lakukan saja langsung. Kenapa juga harus membuat drama sebesar ini? Bahkan sampai membuat darah palsu begini!"
Gadis toko pakaian itu terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Liuli Guoguo bisa melihat jelas kekurangan dari semua jebakannya ini dengan begitu cepat. Tapi, gadis ini masih saja berpura-pura tidak mengerti apa yang dikatakan Liuli Guoguo. Dia pun melengkungkan bibirnya.
"Apa yang kamu katakan Tuan? Suamiku dibunuh olehmu, tapi kamu masih mau menyangkalnya? Karena kamu tidak ingin menyelesaikan ini secara pribadi, maka mari kita pergi ke pengadilan saja." Tuan, darah ini bukan darah palsu, batinnya.
Setelah selesai bicara dengan Liuli Guoguo, gadis toko pakaian itu buru-buru berteriak dengan keras ke arah pintu yang telah ditutup oleh pemilik toko pakaian tadi. "Ayah, cepat laporkan ke polisi!"
"Siap!" jawab pemilik toko pakaian yang sedari tadi berjaga di luar pintu.