Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kedua Kaki Pendekmu Tidak Akan Bisa Mengejarku



Kedua Kaki Pendekmu Tidak Akan Bisa Mengejarku

3Setelah pengawal kedua belas menghentikan Xiao Denglong, dia sengaja bertanya pada Xiao Denglong dengan suara keras, dengan sorot mata tertuju pada pintu kamar Xuanyuan Pofan. Sambil mondar-mandir di depan kamar Xuanyuan Pofan bersama Xiao Denglong.     

Namun, Xiao Denglong tak mengerti. Dia sama sekali tidak memahami apa maksud yang tersembunyi di dalam tindakan pengawal kedua belas. Saat dia berpikir mereka ini pengawal pribadi Tuan mereka yang berdarah dingin dan tak berperasaan itu, dia pun menghela napas kesal, "Cih!" Lalu melewatinya dan berlari keluar.     

Pengawal kedua belas tercengang. Kakak Xiao Denglong, kamu ini bodoh sekali sih. Huh, batinnya.     

Pengawal kedua belas menggaruk kepalanya dan menghela napas berat di dalam hati. Dia hanya merasa, sejak kemarin malam sampai pagi ini, dia seperti lebih tua seratus tahun. Melihat Tuan dan Nyonya kecil mereka perang dingin seperti ini. Dia ikut khawatir dan cemas melihatnya, tapi dia juga tidak bisa membantu apa-apa.     

***     

Di halaman Liuli Guoguo,     

Pengawal ketiga sangat cepat sekali. Saat Mo Li dan yang lain masih memanggil tabib, dia sudah langsung menemui tabib dan memintanya memeriksa kesehatan Liuli Guoguo, lalu meresepkan obat.     

Tabib menyerahkan resep obat itu ke Cui Le, lalu menarik benang merah yang digunakan untuk memeriksa denyut nadi Liuli Guoguo, dan memasukkannya kembali ke dalam kotak obat.      

Dia memandangi gorden tenda merah muda yang menutupi ranjang kecil Liuli Guoguo, lalu berkata kepada beberapa pelayan yang ada di samping, "Demam Nyonya kecil cukup tinggi dan parah."      

"Namun, gunakan obat sesuai dengan resep obat ini. Tetap jaga ruangan ini agar tetap hangat, perbanyak minum sup jahe dan sup Hongzao. Jangan menyentuh air dingin dulu, dan selimuti dengan baik. Nanti demamnya pasti perlahan akan turun."     

"Em." Ding Xiang dan Mo Li mengangguk.     

Pengawal ketiga yang berjaga di pintu juga mendengar apa yang dikatakan oleh tabib. Dia pun berkata kepada Cui Le, "Cui Le, berikan resep obatnya padaku. Aku akan mengambil obat-obat itu di ruang obat."     

Tubuh Liuli Guoguo kecil dan lemah. Setiap musim dingin tiba, dan begitu dia asyik bermain sampai lupa waktu, dia mungkin sering sekali masuk angin.      

Jadi, Xuanyuan Pofan menyuruh orang untuk menyiapkan sebuah ruangan obat di kediaman Raja Huayou. Dengan begini, setelah tabib meresepkan obat, maka mereka bisa dengan mudah langsung mengambil obatnya, dan langsung merebus obat.     

Setelah pindah dari Penglaizhou ke ibu kota, ruangan obat kecil itu juga ada di rumah lama ibu kota. Tidak bisa bilang kalau semua obat ada di ruang obat ini. Tapi, setidaknya obat-obat untuk sakit biasa dan ringan seperti masuk angin, flu atau demam seperti ini, semuanya tersedia lengkap.     

Walaupun di dalam ruang sihir di cincin Xuanyuan Pofan penuh dengan obat-obat ajaib dan mujarab seperti obat penghilang dingin. Yang begitu diminum satu butir oleh Liuli Guoguo, dia akan langsung membaik.      

Tapi, semua obat ajaib itu juga memiliki efek samping tertentu. Kekuatan sihir dan tenaga dalam Liuli Guoguo baru saja masuk ke tahap awal. Jadi, jika sakit masuk angin biasa, tidak boleh langsung diberi minum obat-obat ajaib ini. Jika dalam kondisi yang sangat tidak baik, baru boleh diberikan. Tapi, terlalu banyak menggunakannya akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuhnya.     

"Iya." Cui Le bergegas berjalan ke depan pintu kamar dan menyerahkan resep obat di tangannya kepada pengawal ketiga.     

Xiao Denglong buru-buru berlari ke depan, "Pengawal ketiga, aku akan ikut bersamamu."     

"Tidak perlu, kedua kaki pendekmu itu tidak akan bisa mengejarku." Pengawal ketiga menerima resep obat dari Cui Le, dan hanya melontarkan kata-kata ejekan ini pada Xiao Denglong. Lalu, dia sudah berbalik dan pergi dengan cepat.     

Xiao Denglong tercengang.     

Liuli Guoguo sangat patuh sekali. Bersikap sangat patuh dan baik sampai mengejutkan yang lainnya. Setelah pelayan dapur menyajikan sup jahe, tanpa menolak atau melawan, dia langsung berdiri dan menerima sup jahe itu, lalu meminumnya dengan patuh.      

Setelah pelayan dapur menyajikan obat yang telah selesai direbus. Para pelayan mengira, mereka akan membujuk Liuli Guoguo cukup lama untuk mau meminum obat tersebut. Bahkan mereka menantikan Nyonya kecilnya yang cemberut dan manja sebelum minum obat, kemudian akan bilang dia tidak mau minum obatnya.     

Lalu mereka akan berusaha keras membujuknya hingga berhasil minum obat. Tapi, anehnya Liuli Guoguo saat ini mengambil mangkuk obat yang diserahkan padanya dengan patuhnya, kemudian meminum sesendok demi sesendok obat itu ke dalam mulutnya. Tidak mengeluh dan tidak ribut sama sekali, hanya sedikit mengernyit. Namun, ini malah membuat yang lain tidak tega melihatnya.     

Setelah selesai minum obat, Liuli Guoguo menyerahkan mangkuk obat itu ke mereka, lalu menyeka bibirnya dengan sapu tangan. Setelah itu, kembali berbaring di dalam selimut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.