Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tuan Besar Berubah Menjadi Sangat Menakutkan lagi



Tuan Besar Berubah Menjadi Sangat Menakutkan lagi

1Benar-benar sakit, batin Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo mengusap dagu yang dicubit hingga kemerahan oleh pria itu. Tidak tahu itu karena kesakitan atau ketakutan, tapi pupil matanya yang besar seperti anggur berubah menjadi berkabut. Dia menggigit bibir merah mudanya, dan tidak berani bergerak. Dia terus bersandar di dalam pelukan pria ini seperti itu, sambil memeluk lututnya sendiri.     

Pria itu tidak bergerak, Liuli Guoguo juga tidak bergerak. Pria itu tidak berbicara, dia juga ikut tidak berbicara.     

Sebenarnya Liuli Guoguo ingin berbicara, namun dia tidak tahu apa yang harus dijelaskan. Dia juga merasa geli dan tidak adil menggunakan kata 'menjelaskan' untuk menggambarkannya. Jelas-jelas dia tidak melakukan kesalahan apapun, jadi dia tidak perlu menjelaskan sama sekali. Mengapa aku harus menjelaskan... pikirnya.     

Liuli Guogo merasa bahwa dirinya seperti tidak bersandar di tubuh Xuanyuan Pofan, melainkan di sebuah balok es besar yang dingin dan keras. Balok es besar ini sangat dingin sekarang. Perasaan takut yang tersembunyi di dalam hatinya menghalanginya, sehingga membuatnya diam, dan tidak berani berbicara...     

Udara di aula berubah menjadi sangat-sangat sunyi. Para pelayan kecil yang sedang berjaga juga dapat merasakan ada yang tidak beres dengan atmosfernya. Tubuh mereka diam-diam gemetar dan perasaan gugup menekan hati masing-masing.     

Beberapa chinchilla yang berguling-guling di atas meja tiba-tiba merasa kedinginan, hingga tidak berani berguling lagi. Mereka diam di tempat dan tubuh gemuk mereka juga ikut menggigil. Suasana sunyi seperti ini yang hampir menyesakkan dada, berlangsung sampai makan malam.     

Xuanyuan Pofan tidak banyak bicara, begitupun dengan Liuli Guoguo. Selama itu, Xuanyuan Pofan menyendokkan beberapa makanan kepada Liuli Guoguo. Lalu, setelah Liuli Guoguo mengatakan 'Terima kasih', dia langsung menundukkan kepala dan makan dengan patuh.     

Tidak lama kemudian, Liuli Guoguo yang tidak bernafsu sama sekali, tidak melanjutkan makannya. Dia menggigit bibir merah mudanya, mengangkat kepala sambil berbicara dengan Xuanyuan Pofan, "Kakak Po, aku sudah kenyang, kamu dapat makan dengan perlahan."     

Xuanyuan Pofan yang sedang makan bubur, menjawab Liuli Guoguo dengan santai, "Iya."     

Liuli Guoguo memperhatikan sikap dingin Xuanyuan Pofan, hatinya terasa seperti ditusuk sesuatu. Dia menggigit bibirnya lagi dan berkata kepada Xuanyuan Pofan, "Kakak Po, aku kembali ke bangunan Liuli Guoguo lebih dulu."     

Xuanyuan Pofan masih terus makan bubur, dan masih membalas Liuli Guoguo dengan dingin dan ringan, "Iya."     

"..." Liuli Guoguo tidak bisa berkata apa-apa.     

Alis Liuli Guoguo mengerut sepenuhnya, tangan seputih salju yang menutupi lututnya terpaksa harus ditarik dari lututnya, dan perasaan aneh menumpuk di dalam hatinya. Dia tidak segera pergi. Setelah duduk tenang selama beberapa saat, pada akhirnya dia menggigit bibirnya dengan erat, bangkit dan berlari dengan cepat sambil mengangkat roknya.     

Ding Xiang dan Xiao Denglong yang menjaga di dalam aula melihat pemandangan ini. Seluruh tubuh mereka dibuat gemetar dengan sikap Xuanyuan Pofan, dan mereka bergegas mengejar Liuli Guoguo, gadis kecil itu.     

Tapi, di tengah jalan, Xiao Denglong justru mundur. Dia segera mengalihkan tatapannya ke meja lainnya, dan berbicara dengan para chinchilla yang lucu.     

Para chinchilla itu mencium suasana yang tidak beres, sehingga tubuh mereka sudah gemetar sejak tadi. Saat melihat Xiao Denglong teringat pada mereka, mereka segera membuang kacang di tangan mereka. Mencakar-cakar dengan tangan gemuk mereka, dan segera masuk ke dalam keranjang bunga.     

Setelah Xiao Denglong menunggu para chinchilla itu masuk ke dalam keranjang bunga, dia segera mempercepat langkahnya mengangkat keranjang bunga. Kemudian melewati belakang Xuanyuan Pofan dan segera mundur keluar dari aula. Namun, sebelum sampai pintu, suara yang sangat rendah pun terdengar.     

"Berhenti."     

"..." Seluruh tubuh Xiao Denglong gemetar, para chinchilla di dalam keranjang bunga juga ikut gemetar.     

Lalu, di dalam keranjang bunga terdengar suara, "Huhuhu, sial, tuan berubah menjadi sangat menakutkan!"     

Xi Gua mengerut masuk ke dalam pelukan Yuan Bao dengan erat, suaranya pun bergetar. Nan Gua melihat lengan ayahnya yang gemuk sudah di duduki oleh tujuh adik laki-lakinya, jadi dia hanya bisa mengerut ke dalam pelukan Yuan Bao.     

Dia juga sangat hebat! puji Cai Gua.     

Ketika Tuan dan Nyonya kecil sedang perang dingin, ini merupakan waktu yang paling mengerikan!     

Tuan Bao melihat pemandangan ini, dia segera meraih keempat anak yang ada di dalam pelukannya, "Kamu sudah umur berapa! Masih tidak lebih berguna dari dua orang adikmu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.