Istri Kecilku Sudah Dewasa

Cemburu Pada Kenangan Itu



Cemburu Pada Kenangan Itu

3Xi Gua mengedipkan matanya yang bulat. Da menatap mata Xuanyuan Pofan yang sepertinya sudah tidak begitu dingin. Suaranya juga sama, sudah tidak begitu dingin lagi.      

Tubuh gemuk yang tadi bergetar seketika menghilang dan sudah tidak bergetar begitu hebat lagi. Tapi, Xi Gua masih sedikit ketakutan dan masih meringkuk menjadi lingkaran kecil dan berusaha mengurangi keberadaannya.     

"Tidak perlu takut padaku."     

Xuanyuan Pofan memeluk chinchilla kecil itu ke dalam pelukannya lagi, membelainya dengan lembut, dan berbicara dengan suara yang lembut, tanpa sedikitpun penekanan. Berbeda dengan sikap dingin dan tatapan jahat pria itu barusan.     

Xi Gua tercengang, dia sedang mencoba membuka mata bulatnya dan tubuhnya gemetar. Karena pria itu membelai bulu-bulunya dan membuatnya terlalu nyaman, namun Xi Gua tetap ketakutan.      

Perlahan-lahan Xi Gua menemui hal baru pada diri Xuanyuan Pofan, seolah membuka pintu Xuanyuan Pofan. Cakarnya yang gemuk itu bergetar, dan tubuh kecilnya meringkuk, dan lambat laun merasa sangat senang.      

Xuanyuan Pofan tidak memperhatikan perubahan pada chinchilla kecil di pelukannya itu. Sepasang mata elang yang tajam dan dalam, hanya terpaku pada suatu tempat di dalam aula. Hatinya sedikit demi sedikit menegang, lalu melepaskannya lagi.     

Dalam benaknya, bagaimanapun caranya, sosok merah muda itu tidak bisa menghilang. Bahkan... Di kehidupan terakhir, Xuanyuan Pofan merasa seperti sedang bersama dengan orang itu.     

Barusan, saat mendengar Liuli Guoguo membicarakan tentang teman yang tinggal bersamanya, dan bersama dengan dua anak muda yang seumuran dengannya. Tepatnya yang menghabiskan waktu setengah bulan bersama di puncak pegunungan Cangsan.      

Xuanyuan Pofan jadi tidak bisa mengendalikan pikirannya, jadi dia terus membayangkan gambaran Liuli Guoguo bersama dengan pria lain. Dia terus dilema dengan hal ini. Sebab, itu adalah kenangan yang membuatnya iri. Jika dia ingin menghilangkan kenangan itu, justru malah membuatnya semakin larut ke dalamnya.      

Karena perasaan suka, Xuanyuan Pofan jadi cemburu, dia benar-benar sangat cemburu. Kenangan yang membuatnya cemburu itu… Namun, yang lebih menakutkan, jika suatu hari kenangan itu akan muncul kembali...     

***     

Sedangkan Liuli Guoguo justru tidak tahu dilema yang sebenarnya ada di dalam hati Xuanyuan Pofan. Dia kembali ke bangunan Guoguo setelah menjauh diri dari pertengkaran di antaranya dan Xuanyuan Pofan. Rasa ketakutan aneh yang melayang-layang di dalam pikirannya sudah perlahan menghilang, dan dia berhasil mengubah kesedihannya.     

Liuli Guoguo pikir Xuanyuan Pofan marah padanya karena dia pernah berbicara dengan teman pria sekelasnya, dan berada di dalam satu kelompok untuk menjalankan ujian latihan. Memikirkannya saja, membuat hatinya juga terasa tidak nyaman.     

Padahal, Liuli Guoguo berubah menjadi sangat jelek karena tali di lehernya itu, sehingga tidak ada orang yang ingin satu kelompok dengannya. Kemudian dia tidak sengaja dipilih oleh Wu Yunfu dan Bai Yu.     

Jika tidak ada Wu Yunfu, mungkin sudah akan ada anak panah di bahunya sekarang. Tubuhnya sangat lemah, Liuli Guoguo benar-benar tidak mampu menahan anak panah. Lalu, tidak pasti apakah dia bisa bertahan di tempat yang sangat berbahaya atau tidak.     

Selain itu, Liuli Guoguo merasa Xuanyuan Pofan juga tidak perlu begitu marah. Dia juga sudah berusaha mematuhi peringatan yang diberikan oleh Xuanyuan Pofan padanya. Tapi... Tapi, di dalam sekolah, selain murid perempuan, juga ada murid laki-laki dan sangat sulit untuk tidak berhubungan.     

Semakin berpikir, hal tersebut semakin membuat Liuli Guoguo merasa emosi dan kesal.     

"Cui Le, aku ingin tidur sebentar."     

Liuli Guoguo terus memikirkan hal ini di dalam hatinya. Setelah Cui Le selesai mengoleskan obat di dagunya, dia mengerutkan bibir, bangkit dan berjalan ke sisi tempat tidur.     

"Baik, saya akan memanggil seseorang untuk menyiapkan air untuk Nyonya kecil."     

Setelah Cui Le mengobati dagu Liuli Guoguo, dia meletakkan kembali botol obat merah ke dalam laci dan berjalan keluar. Setelah beberapa saat, Ding Xiang dan Mo Li berjalan kembali ke dalam kamar, lalu melayani Liuli Guoguo untuk berganti baju.     

Setelah hampir selesai mengganti pakaian tidur, Zhu Ju, Wei Lan, dan beberapa pelayan lainnya masuk ke ruangan dengan tertib. Masing-masing memegang baskom untuk membersihkan wajah dan kaki, serta sapu tangan dan pemijat batu giok.     

Setelah Liuli Guoguo membersihkan wajahnya, dia merendam kakinya di dalam baskom. Kemudian Cui Le mengambil pemijat batu giok dari pelayan di bawah dan memberikan kepada hadapan Liuli Guoguo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.