Istri Kecilku Sudah Dewasa

Makan Malam yang Lezat



Makan Malam yang Lezat

3"Tuan, ini... "Dua pelayan yang khusus bertanggung jawab mengirimkan makan malam untuk Liuli Guoguo itu mengedipkan mata. Sebab, ini bukan pertama kalinya mereka menghadapi situasi itu.     

Setiap kali Nyonya kecil lapar dan berteriak minta makan tengah malam, dan saat mereka mengantarnya, Nyonya kecil pasti sudah tertidur. Kemudian, makan malam tersebut dibawa kembali oleh pelayan, dan dibagikan kepada orang-orang yang ada di dapur. Kali ini, rasa takutnya juga sama.     

"Mundur."     

Xuanyuan Pofan menundukkan kepala dan memperhatikan seseorang yang sedang tidur nyenyak di atas pahanya. Dia tertawa licik, dan kemudian melambaikan tangannya kepada pelayan.     

"Baik."     

Dua pelayan yang mengantar makan malam segera pergi, sekaligus membawa makan malam itu kembali.     

Entah bagaimana para pelayan itu tahu, saat mereka baru saja keluar, Xuanyuan Pofan bersiap untuk menggendong istri kecil yang tertidur di atas pahanya, dan akan mengantarnya ke dalam kamar untuk tidur. Namun, istri kecil itu menggosokkan kepalanya dan bangun kembali.     

Dia memutar kepalanya dan melihat meja yang kosong dengan tatapan kecewa dan raut wajah yang sedikit tidak senang. Seolah dia berkata, 'Apakah serigala buas sudah mencuri makan malamku'. Kemudian dia bertanya, "Kakak Po, di mana makan malamku?" Aku jelas-jelas mendengar suara para pelayan dapur yang mengantarkan makan malam barusan, mungkinkan aku sedang mimpi?     

"..." Xuanyuan Pofan terdiam.     

"Tuan, aku akan mengejar kedua pelayan dan meminta mereka untuk kembali."     

Xiao Denglong yang menjaga di samping, begitu melihat kejadian ini, dibuat tertawa oleh sikap Liuli Guoguo. Bahkan, dia hampir saja mengeluarkan suara tertawanya. Setelah izin dengan Xuanyuan Pofan, dia segera berlari keluar.     

Liuli Guoguo menguap, meregangkan pinggangnya, dan kemudian bersandar dalam pelukan Xuanyuan Pofan sambil menantikan makan malamnya. Makan malam yang diantarkan dari dapur istana kali ini adalah pangsit Wufu dan teh telur madu.     

Xuanyuan Pofan khawatir Liuli Guoguo akan mengalami flu karena duduk di tangga depan kamar mandi untuk waktu yang lama. Jadi, dia terus terang memerintah dapur istana untuk membuat teh telur madu yang bisa mengusir rasa dingin, meredakkan panyakit dan menyehatkan wajah.     

Liuli Guoguo segera mendekat. Dia mengambil sendok besar dan segera memasukkan makanan itu ke dalam mulut kecilnya. "Wah! Kakak Po, ini benar-benar sangat lezat!"     

Xuanyuan Pofan meremas belakang leher Liuli Guoguo. Setelah beberapa saat, Liuli Guoguo bersandar lagi di lengan Xuanyuan Pofan. Dia mendorong piring celup pangsit Wufu di sebelah dengan jijik dan menggerutu. "Mengapa cuka, bukan gula? Aku tidak ingin mencelupkan pangsit ke dalam cuka, aku ingin mencelupkannya ke dalam gula..."     

Liuli Guoguo minum teh telur madu, karena dia sangat tidak menyukai pangsit Wufu yang dihidangkan dengan cuka di sebelahnya.     

"Berapa banyak makanan manis yang kamu makan dalam dua hari terakhir? Ini sudah tengah malam, tidak boleh." Xuanyuan Pofan memindahkan piring cuka kecil itu ke hadapan Liuli Guoguo lagi.     

"..."     

Mulut kecil Liuli Guoguo cemberut, dia dengan keras kepala mendorong piring cuka itu menjauh lagi. "Tidak! Aku ingin mencelupkan ke dalam gula, tidak mau cuka, tidak mau cuka!"     

"Tidak ada gula, hanya ada cuka, patuhlah" Xuanyuan Pofan menarik kedua telinga kecil Liuli Guoguo.     

"Tidak mau! Aku ingin mencelupkan ke dalam gula!" Kepala Liuli Guoguo yang sedang menggeleng berubah menjadi gelombang.     

"Patuhlah."     

"Tidak mau, tidak mau, jika tidak gula, aku tidak akan makan!"     

"Baik." Xuanyuan Pofan mengalihkan pandangannya ke pelayan kecil di samping, "Xiao Denglong, bawa pergi pangsit ini."     

"Baik Tuan." Xiao Denglong melangkah maju.     

"Jangan!" Liuli Guoguo segera menarik kembali dan meletakkan piring berisi pangsit Wufu ke dalam pelukannya dan menyentuh hidungnya. "Um… Baiklah. Aku akan mencelupkannya ke dalam cuka..."     

"Hehe..." Xiao Denglong tidak bisa menahan tawanya.     

"Xiao Denglong apa yang kamu tertawakan?" Liuli Guoguo memelototi Xiao Denglong.     

"Bukan apa-apa." Xiao Denglong segera melambaikan tangan dan menutup mulutnya.     

"Huh..." Xiao Denglong, dasar kamu pengkhianat, aku sudah tidak menyukaimu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.