Kita Masih Belum Boleh Menikah
Kita Masih Belum Boleh Menikah
Bibir seling Ning naik, lalu membungkuk kepada Ratu, "Iya, benar Ratu, Raja sekarang sedang berada di istana bangunan Sun Mei'er. Kemarin malam Raja telah membebaskannya untuk datang memberikan salam di hari perdamaian."
Baru saja Selir Ning Zhiqin menjawab, tiba-tiba salah satu dari sekelompok selir biasa di belakangnya, entah siapa itu bicara. "Eh, ada yang bilang bunga tidak akan bisa bertahan lama. Tapi, Selir Sun Mei'er ini dari seorang penghibur Sun Mei'er, naik menjadi nona Sun Mei'er."
"Lalu dari nona Sun Mei'er naik jadi selir biasa Sun Mei''er, dan lagi-lagi dari selir biasa Sun Mei'er naik menjadi selir istana Sun Mei'er. Bunga satu ini bisa-bisanya bertahan dan jadi semakin lebih baik selama tiga tahun ini. Saat ini, dia sibuk sekali menemani Raja, bahkan sampai tidak dapat datang di hari perdamaian Ratu. Mungkin ke depannya..."
"Diam!"
Selir Ning Zhiqin buru-buru menghentikan selir biasa dari istana bangunannya untuk berhenti bicara. Dia membungkuk kepada Ratu dan berkata, "Ratu, maaf sekali. Selir Fu Shuishan ini masih muda, tidak pandai menempatkan diri, mulutnya tidak bisa dijaga."
"Nanti begitu kami kembali ke istana bangunan hamba, hamba pasti akan memanggil seorang pengawas untuk mengawasinya membaca buku etika wanita lagi."
Sedangkan Selir An Lian yang berada di sampingnya sedari tadi, hanya diam dan menyaksikan semua ini dengan tidak mengatakan satu kata pun.
Ratu malas melihat Selir An Lian ataupun selir biasa yang ada di belakangnya itu, jadi hanya menggertakkan gigi, menaikkan alis indahnya. Kemudian memotong sebuah mawar merah di samping tulip Magnolia. Lalu, melambaikan tangan kepada sekelompok selir biasa di belakangnya, "Pergi semua."
Selir Ning Zhiqin melihat ekspresi Ratu yang tidak senang. Setelah itu muncul lekukan penuh arti di sudut bibirnya.
"Baik," jawab para selir. Lalu mereka pun pergi meninggalkan bangunan Gan Qing.
***
Di jalan panjang ibu kota kekaisaran, di dalam kereta kuda dan melaju dengan rodanya yang terus berputar.
Di dalam keranjang bunga, seekor chinchilla kecil imut berwarna coklat tua masih tertidur lelap. Sedangkan Liuli Guoguo mengeluarkan kalender dari ruang sihir di gelangnya, bersandar di pundak Xuanyuan Pofan sambil memeriksa kalender.
Ketika Xuanyuan Pofan melihat ini, sudut mulutnya agak berkedut. Dia lalu menarik daun telinga Liuli Guoguo dan berkata, "Untuk apa kamu memeriksa kalender?"
"Memilih hari," jawab Liuli Guoguo kepada Xuanyuan Pofan, tapi matanya tak beralih dari kalender itu.
"Hari apa?" telapak tangan besar Xuanyuan Pofan mengelus daun telinga lembut Liuli Guoguo.
"Hari pernikahan," jawab Liuli Guoguo dengan mata yang masih melihat ke kalender itu.
Telapak tangan besar yang menyentuh daun telinga itu langsung berhenti. Walaupun hati Xuanyuan Pofan bersinar seterang galaksi, tapi dia masih saja menahan perasaannya. Dia lalu berkata kepada Liuli Guoguo, "Liuli Guoguo, sekarang bukan waktunya."
"Hah?" Liuli Guoguo tertegun. Dia tidak mengerti kenapa Xuanyuan Pofan tiba-tiba melontarkan ucapan seperti ini.
Xuanyuan Pofan melihat Liuli Guoguo yang terkejut. Karena khawatir gadis kecilnya sedih dan kecewa, dia pun berkata lagi, "Kamu adalah milikku. Pernikahan kita adalah hal yang cepat atau lambat pasti terjadi. Hanya saja, sekarang bukan waktunya. Kita masih belum boleh menikah."
Begitu kamu kembali ke kota dewa, aku pasti akan memberikanmu pesta pernikahan yang sangat megah dan besar, batin Xuanyuan Pofan.
Kening Liuli Guoguo berkeringat, wajah kecilnya memerah, lalu dia memukul Xuanyuan Pofan dan berkata, "Siapa yang mau menikah denganmu. Kakak Po, kamu salah paham!"
Xuanyuan Pofan melihat ke arah mata anggur Liuli Guoguo yang besar, mengerutkan kening dan menaikkan alis tebalnya.
"Ini untuk Cai Gua. Aku ingin memilih hari baik. Menyiapkan Cai Gua menikah di puncak pegunungan Cang… Uh..."
Belum selesai Liuli Guoguo bicara, namun wajah kecilnya sudah dicubit oleh Xuanyuan Pofan, dan kalender di tangan kecilnya pun langsung jatuh. Bibir merah mudanya begitu saja dicium dengan arogannya oleh pria itu.
Setelah Xuanyuan Pofan mencium kelopak bibir kecil Liuli Guoguo dengan sekuat tenaga, dia masih saja tidak melepaskan tangannya dari wajah gadis kecilnya yang mungil dan lembut itu. Kemudian dia berkata dengan suara yang berat dan rendah, "Maukah menikah denganku?"
Liuli Guoguo tertegun.
"Bicaralah!" Tatapan pria itu tampak berbahaya.
"Iya mau, mau..." Liuli Guoguo mengelus kelopak bibirnya yang digigit oleh Xuanyuan Pofan, lalu menjawab dengan lemahnya.
"Ucapan seperti barusan tadi tidak boleh diucapkan lagi lain kali!" kata Xuanyuan Pofan dengan pelan. Baru setelah itu, dia melepaskan wajah kecil Liuli Guoguo.