Istri Kecilku Sudah Dewasa

Nyonya Kecil Datang!



Nyonya Kecil Datang!

0Jantung tua pelayan Hua sudah berdegup kencang tidak karuan karena panik. "Ratu, mulut Selir Fu Shuishan itu memang busuk. Bagaimana kalau hamba mengirim orang untuk..."     

Pelayan Hua melihat Ratu yang benar-benar sudah sangat marah, lalu muncul kekejaman di matanya.     

Pyaaarrrrr!!!      

Ratu memecahkan vas bunga di tangannya, mengerutkan kening dan menaikkan alis indahnya. "Fu Shuishan, dasar jalang! Hanyalah seekor anjing yang mengikuti Selir Ning saja. Untuk apa juga aku harus menghabiskan pikiran dan waktuku melawannya? Yang membuatku sangat marah adalah Raja!"     

"Aduh Ratu, tidak boleh, tidak boleh! Dinding pun punya telinga!" kata pelayan Hua sambil langsung menepuk paha Ratu.     

"Dasar pria hidung belang gila. Babi besar tua! Aku bunuh kamu! Mati saja kamu!" Ratu marah bagaikan induk singa yang sedang murka. Dia mengambil vas bunga kaca berwarna hijau, dan lagi-lagi melemparnya ke lantai sampai pecah.     

Seluruh tubuh pelayan Hua gemetar ketakutan. Dia buru-buru menyuruh para pelayan kerajaan untuk menutup pintu ruangan itu. Jika suara makian Ratu ini tersebar keluar, maka itu merupakan kejahatan besar di keluarga besar kerajaan.     

Setelah Ratu memecahkan barang, dia tiba-tiba duduk dengan lemas di bangkunya, dan bergumam, "Dasar pria tua hidung belang! Aku tahu dia sangat jijik dan membenciku. Dia benci padaku karena telah membunuh Ratu Yin yang paling disayanginya."      

"Walaupun dia tidak pernah menanyakan tentang kejahatan ini padaku. Tapi dia sangat tahu sejelas cermin tentang masalah ini. Jadi, selama bertahun-tahun ini, setelah dia selesai memanjakan dan membelai seorang selir, dia pasti akan pergi ke selir yang lain dan hanya mengabaikanku."      

"Jika bukan karena memiliki Xuanyuan Pofan, lalu menghadapi temperamenku yang meledak-ledak dan suka marah ini. Dia pasti sudah lama mengambil posisiku sebagai Ratu dan memberikan posisi sebagai Ratu ini kepada An Lian atau Ning Zhiqin."     

"Aduh Ratu, jangan bicara seperti ini lagi! Hal-hal semacam ini tidak boleh diucapkan dengan asal-asalan. Kita berada di dalam istana kerajaan, ada mata di mana-mana!"     

Saat mendengar Ratu bicara omong kosong dan hal-hal kacau ini, pelayan Hua yang mendengarnya sangat ketakutan. Seluruh tubuhnya berkeringat. Dia panik sekali.     

Pyarrr!!!     

"Aku mau mengatakannya! pokoknya mau mengatakan ini semua! Dasar pria tua hidung belang. Jika punya kemampuan, ayo cepat penggal kepalaku!"     

Ratu tiba-tiba beranjak dan berdiri lagi dari bangkunya, lalu mengambil ceret teh dan langsung melemparnya hingga pecah. Air teh panas pun langsung mengotori karpet yang mewah itu. Daun teh sudah berserakan di lantai. Semuanya pun hening.     

"Ibu Ratu!"     

Tiba-tiba, terdengar lagi suara kecil yang manis dan jernih dari luar ruangan. Suara ini seperti angin hangat di ruang bawah tanah yang dingin. Seperti mata air yang dingin di bawah terik matahari, yang langsung menyapu dan memadamkan api kemarahan di hati Ratu. Hati Ratu pun bergetar.     

"Eh? Kakak Po, kenapa pintu gerbangnya ditutup? Apa jangan-jangan Ibu Ratu masih tidur ya??"     

"Tidak tahu."     

"Hehe, tidak disangka Ibu Ratu suka tidur malas-malasan."     

"Ibu Ratu, aku Liuli Guoguo! Aku dan kakak Po datang mengunjungimu. Ayo cepat bangun!"     

Satu persatu pelayan kerajaan di dalam ruangan tampak senang sekali. Seperti memperoleh seorang penyelamat. Mereka buru-buru berlari ke depan pintu dan hendak membuka pintu ruangan. Tapi langsung dihentikan Ratu.     

"Tunggu dulu!"     

Setelah Ratu menghentikan pelayan yang hendak membuka pintu itu, dia langsung memerintahkan kepada pelayan kerajaan yang lain. "Ayo cepat, cepat, Fei Er, Fang Er, Xiao Lizi, Xiao Duzi, cepat kalian bereskan dan bersihkan semua ini!     

"Laksanakan!" jawab pelayan kerajaan dengan serempak.     

Pelayan Hua juga sangat bersemangat, dia pun terus meminta beberapa pelayan kerajaan ini untuk mempercepat gerakannya. "Percepat gerakan kalian!"     

Setelah semuanya selesai dibersihkan dan dibereskan, pintu ruangan pun dibuka. Ratu sendiri yang langsung keluar dan menyambut mereka. Kemudian, ketika baru saja menginjakkan kaki keluar dari ruangan, tiba-tiba seorang manusia kecil berbaju merah muda yang empuk langsung berlari dan masuk ke dalam pelukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.