Jangan Terus Menatap Li Guo
Jangan Terus Menatap Li Guo
Li Guo menggoyangkan tangan kecilnya yang digandeng Wu Yunfu, lalu berkata dengan paniknya, "Wu Yunfu cepat, mau terlambat ini!"
"Iya." Wu Yunfu berlari sambil tetap menggandeng Li Guo.
Di dalam kelas, Li Guo dan Wu Yunfu duduk satu meja. Saat kelas dimulai, Li Guo mendengarkan pelajaran dengan sangat fokus. Wu Yunfu menoleh dan memandangnya dengan sangat fokus.
Tiba-tiba Wu Yunfu dipanggil oleh guru Niu Siguang yang sedang mengelus jenggot putihnya, diiringi dengan mengetuk keras papan batu, "Wu Yunfu, tolong dengarkan pelajaran dengan baik. Jangan terus menatap Li Guo!"
Wajah kecil Li Guo yang penuh bopeng langsung memerah, dia diam-diam memukul paha Wu Yunfu.
Wu Yunfu sangat tenang. Setelah dia menjawab singkat kepada guru Niu Siguang, dia menoleh kembali ke arah normal, lalu diam-diam menyentuh tangan kecil Li Guo untuk menunjukkan kalau dia salah. Kemudian dia akan mendengarkan pelajaran dengan serius.
Baru setelah itu, Li Guo kembali mendengarkan pelajaran dengan fokus, dan tidak memedulikan Wu Yunfu lagi.
Setelah kelas usai, Wu Yunfu membukakan bungkus permen untuk Li Guo, lalu menyuapinya ke mulut kecil gadisnya itu. Setelah itu dia membuka buku untuk menutupi kepalanya, kemudian dia pun menyungkurkan kepalanya di atas meja dan tidur.
Karena jika Wu Yunfu tidur saat kelas berlangsung, Li Guo pasti akan marah. Dia pun mengubah kebiasaan jeleknya ini, menggantinya dengan tidur begitu kelas usai. Sedangkan Li Guo mengeluarkan sebuah buku dari tasnya, dan mulai membaca dengan serius.
Setelah pulang belajar, Li Guo membereskan dan memasukkan buku, pena, tinta dan kertas ke dalam ruang sihir gelangnya, lalu berkata kepada Wu Yunfu, "Wu Yunfu, aku mau pergi ke perpustakaan, kamu pergi juga temani aku ya?"
Wu Yunfu mengelus kepada Li Guo, lalu dia berkata dengan suara penuh kasih sayang, "Iya."
Di perpustakaan, Li Guo tidak banyak bicara dengan Wu Yunfu. Dia mengambil banyak buku dari rak buku, lalu duduk dan membaca buku-buku itu dengan serius. Sedangkan Wu Yunfu duduk di sampingnya, dia bertugas untuk mengupas beberapa buah.
Setelah beberapa saat, dia mengupas anggur, lalu memberikannya kepada Li Guo. Kemudian mengupas pisang dan memberikannya juga kepada Li Guo. Hingga Li Guo sampai mengerutkan kening dan bilang kalau dia sudah tidak ingin makan lagi. Baru Wu Yunfu akan menaruh buahnya dan tidak mengupas lagi untuk Li Guo.
Wu Yunfu mengangkat satu tangannya untuk menopang dagunya, lalu memandangi dan menikmati pemandangan Li Guo yang sedang membaca buku dengan serius itu.
Li Guo memelototi Wu Yunfu, "Wu Yunfu, tidak boleh mamandangiku lagi. Kamu juga baca buku sana!"
Wu Yunfu menggaruk belakang kepalanya, Li Guo pun melemparkan sebuah buku ke depannya, "Cepat bacalah!" pintanya sambil memanyunkan bibirnya.
Wu Yunfu terpaksa mengedipkan matanya, "Baiklah." Lalu, mengambil buku di depannya, membuka buku itu dan memaksa dirinya sendiri untuk membaca buku itu dengan serius.
Muncul lesung pipi manis di wajah penuh bopeng Li Guo saat melihat Wu Yunfu yang mulai membaca dengan serius. Dia tersenyum bahagia.
Wu Yunfu juga tersenyum, dan tidak bisa menahan diri untuk maju dan mengecup pipi Li Guo. Setelah mengecupnya, dia langsung dipukul oleh Li Guo, "Wu Yunfu, ini di perpustakaan. Menyebalkan deh kamu!"
Li Guo menutupi wajah kecilnya yang memerah malu dengan buku. Wu Yunfu tertawa melihat ini.
Setelah keluar dari perpustakaan, di perjalanan kembali ke bangunan Kun Yue, Li Guo bertemu dengan seekor kucing kecil yang tampak seperti tikus dan juga tampak seperti kelinci. Kucing kecil itu tertindih batu besar. Dia pun menarik lengan baju Wu Yunfu dengan panik, "Wu Yunfu, cepat bantu kucing kecil itu!"
"Em!" Wu Yunfu mengiyakan. Dia dengan cepat berlari ke sana dan mendorong batu besar itu.
Li Guo menggendong kucing kecil itu ke dalam pelukannya, mengelus bulu halusnya dan mencoba menenangkannya, "Kucing kecil sudah tidak perlu takut, tidak perlu takut. Tidak ada batu lagi."
Kucing kecil itu bersuara 'Miaw' kepada Li Guo, lalu bersandar dengan nyaman di seragamnya.
Li Guo sangat suka sekali kucing kecil ini. Dia melihat kucing itu terluka. Setelah memerban lukanya, dia pun menarik Wu Yunfu lagi yang sedari tadi hanya mengamatinya cukup lama dari kejauhan.