Istri Kecilku Sudah Dewasa

Setiap Hal Kecil Dari Li Guo



Setiap Hal Kecil Dari Li Guo

1Melihat tidak ada induk kucing yang mengurusi anak kucing itu, Li Guo pun berlari dan menggendong kucing kecil tersebut. Kemudian membawanya untuk dipelihara olehnya di asrama Taohua.     

Setiap kali Wu Yunfu pergi ke asrama Taohua untuk menemui Li Guo, dia pasti akan menemani Li Guo bermain dengan kucing kecil itu dalam waktu yang lama. Setiap kali Li Guo pergi ke asrama Hongfeng menemuinya, Li Guo juga akan membawa kucing itu untuk ikut pergi bersamanya.     

Li Guo menggendong kucing kecil itu ke atas ranjang Wu Yunfu, mengelus bulu halusnya, lalu berkata kepada Wu Yunfu, "Wu Yunfu, mari kita beri kucing kecil ini nama."     

Wu Yunfu merangkul Li Guo dari belakang, lalu memeluknya. Berbisik dan bertanya di samping telinganya dengan suara penuh kasih sayang, "Iya."     

"Diberi nama apa ya?" Li Guo membiarkan Wu Yunfu memeluknya sambil berpikir dengan serius.     

"Bagaimana kalau dipanggil Cai Gua saja." Wu Yunfu tiba-tiba bicara.     

"Miaw miaw..." Kucing kecil di atas ranjang itu seolah benci dengan nama ini, dia terus bersuara seperti menunjukkan penolakannya.     

Tok! Tok! Tok!      

Tiba-tiba terdengar pintu yang diketuk sangat keras.     

Wen Yiwen mengetuk pintu ruang Wu Yunfu sambil berteriak dengan keras, "Kakak Wu Yunfu, bangun! Ini sudah siang. Kenapa kamu masih belum bangun juga? Kakak Wu Yunfu, cepat bangun, cepat bangun!!!"     

Tubuh Wu Yunfu bergetar karena terkejut. Dia mengucek matanya dan rasanya ingin menarik Wen Yiwen yang ada di luar pintu, lalu melemparkannya keluar dengan keras. Padahal adegan indah dan manis yang penuh kebahagiaan ini bisa terus berlanjut lebih lama lagi, lebih lama lagi!!! Dan masih ada yang lain! batinnya.     

Wu Yunfu mengucek matanya lagi, bangkit dan memijat pelipisnya. Dia baru sadar kalau tadi itu hanya sebuah mimpi, hanya sekedar mimpi saja. Tapi, mimpi yang indah dan bahagia sekali.     

Wu Yunfu terganggu oleh kebisingan di luar pintu. Dia pun memasukkan kepalanya kembali ke bawah selimut untuk melindungi diri dari kebisingan di luar. Dia berusaha sekuat tenaga untuk mengingat kembali mimpi itu. Lalu, dia pun tersenyum sendiri bagaikan orang bodoh.     

Di mimpi itu, Wu Yunfu berhasil menyentuh telinga kecilnya, mencium wajah bopengnya yang sangat lembut dan halus, memegang tangan putihnya yang lembut. Bahkan... Dia juga memeluknya erat dan mencium aroma manis permen yang mengelilingi tubuhnya.     

Wu Yunfu memejamkan matanya lagi, mencoba mengingat bagaimana rasanya mencium Li Guo. Bagaimana rasanya memeluk Li Guo, dan bagaimana rasanya mencubit telinga kecil Li Guo. Tapi, tidak peduli seberapa besar usahanya untuk mengingat semua itu. Namun, entah kenapa dia sama sekali tidak bisa mengingatnya. Sebenarnya, perasaan seperti apa itu...     

Mimpi, ini semua hanya sekedar mimpi, batin Wu Yunfu.     

Wu Yunfu menghela napas lelah, tapi dia juga tidak kecewa. Karena dia tahu, tidak butuh waktu lama dia akan bisa mengalami sendiri perasaan seperti itu. Gadis jelek itu cepat atau lambat akan jadi miliknya, dan hanya boleh jadi miliknya.      

Nanti, jika waktu itu sudah tiba, Wu Yunfu pasti akan melakukan seperti di mimpi itu. Setiap hari akan memeluk dan menciumnya, makan sarapan bersama dengannya, pergi bersama ke paviliun Yao Guang. Pergi bersama ke perpustakaan, dan memelihara kucing kecil imut bersama-sama.     

Tunggu dulu, siapa nama kucing kecil di mimpi itu? Sebelum aku terbangun dari mimpi itu, sepertinya aku yang memberikan nama itu… Em… Cai Gua? Sial! Beracun sekali, batinnya.     

Wu Yunfu langsung geli dengan mimpinya yang tidak masuk akal dan konyol itu. Tapi, tidak lama kemudian, dia kembali tenggelam ke dalam kolam manis mimpi, dan mengingat kembali setiap hal kecil dari Li Guo.     

Hanya saja, tidak tahu kenapa saat hendak mengingat banyak hal yang jelas-jelas telah dialaminya di dalam mimpi. Tapi, sayangnya Wu Yunfu sama sekali tidak bisa mengingat apapun, tidak peduli seberapa besar usahanya untuk mengingat.     

"Kakak Wu Yunfu, bangun! Paman raja kedua belas akan segera tiba. Cepat bangunlah dan segera rapikan diri. Lalu ikut makan siang denganku. Kakak Wu Yunfu, kamu jangan lupa ya kalau kamu datang ke sini untuk menjenguk kakak Zhan Zihao..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.