Istri Kecilku Sudah Dewasa

Sakit, Sakit Sekali...



Sakit, Sakit Sekali...

1Seberapa senang atau bahagia Raja bertemu sesuatu, cahaya berwarna-warni di matanya itu tidak akan pernah mungkin muncul. Hanya saat mendengar nama yang terdiri dari dua kata, yakni 'Raja Huayou' inilah. Cahaya itu dengan misteriusnya muncul di mata Raja. Apalagi, jika tahu Raja Huayou sendiri yang datang.     

Sun Mei'er diam sejenak, akhirnya dia menggerakkan bibir dengan lipstik merahnya, dan berkata kepada pria yang menenggelamkan diri di puting payudaranya itu. "Yang mulia, aku merasa jika Raja Huayou benar-benar menginginkan posisi Raja kerajaan ini."      

"Dia sama sekali tidak perlu mencari perhatian atau dukungan dari Tuan guru besar negeri, apalagi sampai menyerang rintangan kecil seperti Tuan besar Situ Zhenxiong. Asalkan dia menginginkan posisi itu, ayahnya tentu saja akan memberikan posisi sebagai Raja kerajaan ini dengan senang hati."     

Kemarahan langsung melonjak ke dada Xuanyuan Pofei. Dia pun langsung mengangkat kepalanya dari bagian lembut Sun Mei'er itu. Lalu mencekik leher Sun Mei'er yang sedang tidak waspada sama sekali.      

Kemudian Xuanyuan Pofei berkata, "Kamu hanya gadis biasa, mengerti apa kamu?! Apa jangan-jangan, kamu berpikir aku sangat buruk ya? Menurutmu, aku ini bahkan satu jari pun tidak lebih baik dari adik keenamku?"     

Jangankan satu jari, bahkan sehelai rambut pun, Xuanyuan Pofei sangat tahu sendiri kalau dirinya ini sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan adik keenamnya itu.      

Adiknya yang terlahir dengan keberuntungan besar, dan juga ditakdirkan berbeda dengan yang lain. Namun, saat maksud semacam ini keluar dan diutarakan oleh seorang wanita, martabat dan harga dirinya sebagai pria sama sekali tidak bisa menerimanya.     

Mata Sun Mei'er dipenuhi air mata yang mengalir deras, dan melintas ketakutan serta rasa sakit hati di sana. Dia bergegas memegang tangan Xuanyuan Pofei yang mencekik lehernya, lalu berkata kepada Xuanyuan Pofei dengan suara yang bergetar dan agak serak, karena tenggorokannya dicekik.      

"Yang mulia, salah, salah paham. Aku tidak ingin mengutarakan hal itu… Aku… Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya merasa yang mulia terlalu banyak berpikir. Raja Huayou mungkin… Mungkin punya tujuan lain. Tu.. Tujuannya mungkin tidak ada hubungannya dengan mengambil kekuasaan. Tidak… tidak ada hubungannya dengan posisi sebagai Raja."     

Naluri wanita itu memberitahunya kalau tindakan Raja Huayou ini tidak sesederhana kelihatannya, dan tidak serumit kelihatannya.     

Walaupun Xuanyuan Pofei merasa Sun Mei'er hanya mengungkapkan pendapat sebagai wanita saja. Tapi, saat melihat wajah kecilnya yang sudah memerah sekali karena dicekik dan hampir tidak bisa bernapas. Dia pun bergegas melepaskan tangannya karena khawatir akan membunuh dan membuat keributan.     

"Uhuk uhuk uhuk..."     

Setelah Sun Mei'er terbebas, dia pun langsung batuk-batuk dengan keras.     

Mata Xuanyuan Pofei begitu dingin. Dia berpikir sejenak, lalu mengeluarkan obat pemercepat kesembuhan luka dari ruang sihir cincinnya, dan menaruhnya ke depan Sun Mei'er. "Jangan lupa oleskan obat ini agar tidak sampai meninggalkan bekas luka dan membuat ayah curiga."     

Setelah Xuanyuan Pofei melontarkan ucapan ini dengan wajah muramnya, dia pun mengibaskan lengan bajunya, lalu pergi tanpa menoleh melihat Sun Mei'er.     

Sun Mei'er tersenyum dingin. Dia mengambil botol obat yang ditaruh di tepi ranjang di depannya, lalu segera memeluknya ke dalam dekapannya dengan penuh cinta. Kemudian, dua baris air mata mengalir deras di bawah matanya.      

Kenapa aku harus jatuh cinta padanya? Sakit, sakit sekali… Karena mencintainya, setiap kali aku bersama dengan Raja, hanya diluar saja tampak menikmati dan bersuka cita. Padahal dalam hati, aku sangat jijik dan sangat merendahkan diriku sendiri.      

Karena mencintainya juga, aku bersedia merubah diriku jadi gadis bodoh dengan percaya semua ucapan bohongnya. Padahal jelas-jelas tahu kalau pemuda keluarga Raja ini sangat tidak berperasaan dan kejam. Tapi aku masih saja dengan bodohnya pura-pura memercayainya, batin Sun Mei'er.     

***     

Di bangunan Gan Qing,     

Liuli Guoguo saling meledek dengan Xuanyuan Poxi dengan senangnya. Lalu dia mengeluarkan keranjang bunga yang berisikan para chinchilla kecil dari ruang sihir gelangnya.     

"Ibu Ratu, dulu kamu bilang ingin melihat dan bertemu dengan keluarga Cai Gua, jadi aku bawa semuanya ke sini. Ibu Ratu, kamu harus menyiapkan diri ya. Mereka sangat imut dan menggemaskan. Ibu Ratu, jangan sampai sakit karena keimutan mereka ya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.