Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kisah Manis Cai Gua dan Du Shengyu (2)



Kisah Manis Cai Gua dan Du Shengyu (2)

1Tujuh hari yang lalu, saat Cai Gua baru keluar dari gelang ruang sihir Liuli Guoguo, barulah dia bertemu lagi dengan Liuli Guoguo. Setelah itu, dia menerima perlakuan yang sangat ramah dari kelinci kecil cantik yang menyuruh singa besar untuk membawanya berkeliling di puncak pegunungan Cangsan hari itu.     

Situlu, penjaga keempat membawa Cai Gua jalan-jalan, lalu kebetulan sekali mereka jalan sampai ke sebuah tepian pagar besi besar. Kemudian, mendengar suara latihan yang nyaring dan serempak, "Satu, dua, tiga, empat."     

Cai Gua penasaran, lalu bertanya pada singa besar itu, apakah di dalam pagar besi tersebut ada binatang sihir yang sedang bertarung. Singa besar pun menjawab tidak ada, dia bilang itu adalah barak militer puncak pegunungan Cangsan, yang mana di dalamnya ada para prajurit yang sedang berlatih, bukan berkelahi atau bertarung.     

"Oh!" Cai Gua pun menjawab singkat, lalu mengangguk. Tapi, dia masih saja tidak bisa menahan rasa penasaran di dalam hatinya. Jadi, dia pun meminta singa besar untuk mengantarkannya sampai ke ujung pagar besi itu. Tepatnya di sebuah pohon besar, untuk bisa mengintip lebih tinggi. Sebab, dia ingin berjalan ke pohon besar itu, lalu mengintip ke dalam.     

Singa besar mengerutkan kening, dan ekspresinya menggelap. Tapi, karena Cai Gua adalah tamu penting dan chinchilla yang harus dijaga olehnya atas perintah Yin Ni, kelinci kecil cantik itu. Jadi, dia pun tidak berani menolaknya.     

Kemudian, Singa besar pun melambaikan cakar singa besarnya, sesuai dengan permintaan Cai Gua. Lalu, menaruh Cai Gua dengan begitu mudahnya ke cabang pohon di samping pagar besi yang besar itu.     

Cai Gua mengucek mata chinchillanya yang bulat, lalu meraba-raba dan menggerakkan tubuh gemuknya sendiri untuk pindah ke cabang pohon yang paling dekat dengan pagar besi besar itu, untuk melihat situasi yang ada di dalamnya.     

Namun, begitu Cai Gua mencoba mengintip, tiba-tiba terdengar teriakan yang keras dan serius, "Siapa?!"     

Entah karena Cai Gua yang terlalu gemuk atau cabang pohonnya yang ditunggangi terlalu tipis. Sehingga saat cabang pohon itu ditindih dengan keras oleh tubuh gemuknya, dan akhirnya malah terdengar suara patahan cabang pohon itu. Lalu...     

Di sisi lain pagar besi besar, untungnya adalah panggung pelatih utama barak militer ini. Raja kedua puncak pegunungan Cangsan, Du Shengyu, yang merupakan pelatih utama itu. Kebetulan tengah duduk di panggung tinggi tersebut, sedang mengawasi para prajurit yang sedang latihan di masing-masing area.      

Oleh karena itu, tubuh gemuk Cai Gua pun jatuh dari cabang pohon besar itu, dan setelahnya langsung jatuh ke dalam pelukan Du Shengyu.     

Du Shengyu tidak menyangka kalau tiba-tiba akan ada sebuah kelembutan yang masuk ke dalam dekapannya. Hatinya terdiam, mata biru tuanya menjadi serius, "Pengawal! Tolong! Ada mata-mata pembunuh!"     

Setelah Cai Gua jatuh ke dalam dekapan Du Shengyu, dua prajurit serigala hitam yang menjaga panggung pelatih utama pun langsung meraung dengan suara keras. Kemudian, mereka hendak menyerang kelembutan yang ada di dalam dekapan Du Shengyu.     

Cai Gua sangat ketakutan oleh prajurit serigala hitam yang bergegas ke arahnya, sehingga dia hampir melompat terbang. Dua cakar gemuknya, dengan cepat memeluk leher Du Shengyu, lalu memekikkan suaranya, "Huwaaaahh! Jangan makan aku! Aku sudah beberapa hari tidak mandi! Dagingku bau dan busuk sekali!"     

Du Shengyu tertegun.     

Tepat ketika cakar dari prajurit serigala hitam hendak mengambil daging chinchilla dari dalam dekapan Du Shengyu. Hal itu membuat mata biru tua Du Shengyu membelalak. Lalu, dia menggunakan kekuatan sihirnya untuk menghentikan cakar prajurit serigala hitam tersebut.     

"Raja Du Shengyu, kamu..." Serigala hitam membelalakkan mata serigalanya karena terlalu terkejut. Bukannya chinchilla kecil ini mata-mata pembunuh, ya? batinnya.     

Tapi, betapapun terkejutnya, mereka tetap tidak berani melanggar perintah Raja kedua ini. Semua prajurit serigala hitam pun mundur, dan tidak lagi menyerang chinchilla kecil yang tak dikenal, yang tiba-tiba jatuh di dalam dekapan raja kedua itu.     

Cai Gua tidak tahu kalau para serigala hitam besar yang mengelilinginya tadi sudah mundur. Sebab, mata kecil chinchillanya masih terpejam karena ketakutan, serta dua cakar kecilnya masih memeluk erat leher Du Shengyu.     

Du Shengyu tidak melepaskan cakar gemuk Cai Gua, tapi dia malah membiarkannya terus memeluknya. Kemudian, ada senyuman di mata biru tuanya, "Suara teriakan yang dulu itu, juga suaramu ya?"     

Cai Gua masih belum mengerti apa yang dimaksud Du Shengyu ini. Sebab, dia masih memeluk erat leher Du Shengyu, dan hati kecilnya merasa sangat ketakutan sekali. "Em?"     

"Bodoh." Du Shengyu melengkungkan bibirnya dan tidak tahu kenapa, anehnya dia sangat menyukai aroma chinchilla gemuk di dalam dekapannya ini. Bulunya sangat lembut, matanya sangat indah, dan kumisnya juga sangat mempesona.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.