Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kelinci Kecil Cantik Marah (1)



Kelinci Kecil Cantik Marah (1)

0Liuli Guoguo menggelengkan kepalanya tak berdaya, dan hanya bisa membiarkan pemuda itu menggenggamnya. Namun, ada gagasan penuh imajinasi d dalam hatinya saat ini. Seandainya yang berbaring di ranjang batu itu adalah kakak Po-nya, dia tentu saja sangat bersedia untuk digenggam seperti ini. Tapi sayang bukan dia.     

Sebab, Liuli Guoguo adalah istri seseorang. Jika kakak Po tahu pergelangan tangannya digenggam seperti ini dengan cukup lama oleh seorang pria, tentu saja dia akan marah sekali.      

Tapi, Wu Yunfu terluka separah ini karenanya. Jadi Liuli Guoguo terus memikirkan hal ini, dan terpaksa hanya bisa membiarkan Wu Yunfu menggenggamnya.     

Setelah tabib monyet selesai merawat luka pasien, dia pun memberi hormat pada A Duo, harimau penjaga ketiga. Lalu mengucapkan kata-kata pamit dan pergi dengan penuh hormat, pergi meninggalkan gua raja.     

Bai Yue melihat punggung tabib monyet itu. Tangan hitamnya kemudian menggaruk leher belakangnya, dan merasa kalau dunia ini semakin lama semakin misterius saja. Dia baru tahu jika ternyata, binatang juga dapat menyelamatkan dan merawat yang terluka.     

Setelah memandangi punggung tabib monyet yang pergi, Bai Yue pun melihat ke Lie Nieduo yang mendekat ke belakangnya. Lalu, dia pun menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya. Karena setelah Liuli Guoguo pergi ke samping ranjang, orang yang didekati oleh Lie Nieduo pun berubah jadi Bai Yue.     

Karena di dalam gua tersebut masih ada harimau besar, gemuk, kokoh dan kuat itu. Lalu, ketika harimau besar memandang manusia gemuk yang takut padanya, dia jadi tidak bisa menahan diri untuk tertawa.     

***     

Di sisi lain,     

Di teras, seorang rubah pelayan memindahkan sebuah bangku yang ada sayur hijaunya. Yin Ni, kelinci kecil cantik ini melompat dengan keempat cakarnya, dan duduk di bangku itu, mengalihkan tatapannya jadi tatapan penuh kemarahan. "Kalian berani sekali! Berani-beraninya melukai Nyonya kecilku!" katanya dengan marah.     

"Nyonya kecil?" teriak ular piton raksasa karena terkejut. Walaupun saat berada di gua raja dia mendengar kalau kelinci kecil cantik sedari tadi memanggil manusia berbaju merah muda itu dengan panggilan Nyonya kecil. Tapi dia masih saja bingung dan tidak mengerti.     

Yin Ni, mereka ini siapa coba? Raja dari seluruh puncak pegunungan Cangsan! Mana mungkin dia mengakui seorang manusia yang bela dirinya begitu jelek untuk menjadi Nyonyanya. Apalagi manusia kecil itu lemah sekali. Dililit asal-asalan olehku saja sudah bisa membuat manusia kecil itu bahkan tak tersisa tulangnya, batin ular piton raksasa.     

"Benar sekali! Dia adalah Nyonya kecilku!" jawab Yin Ni. Dia langsung mengalihkan matanya ke seluruh binatang yang berkumpul di bawah teras, dengan matanya yang masih terus menajam.      

"Kalian semua dengarkan aku baik-baik! Manusia kecil berbaju merah muda yang wajahnya penuh bopeng yang ditangkap oleh penjaga keempat dan kelelawar Ca Erde itu adalah Nyonya kecilku, yang berarti juga Nyonya kalian!"      

"Kalian harus menghormati dan menyayanginya, sama seperti kalian menghormati dan menyayangiku! Dengus baik-baik aromanya dengan hidung kalian, dan ingat baik-baik aroma tubuhnya. Jika hidung kalian tidak mengenalinya, kalau begitu ingat suaranya!"     

Awalnya, kelinci kecil cantik itu ingin berkata 'Jika hidung tidak bisa mengenalinya, maka ingat nama dan juga rupa wajahnya'. Tapi, dia tiba-tiba ingat wajah kecil Liuli Guoguo yang berubah jadi jelek dan penuh bopeng itu. Lalu, namanya juga sepertinya sulit untuk diingat. Jadi, setelah merasa ada yang salah, dia pun mengubahnya.     

"Siap!" jawab seluruh binatang dengan serempak sambil memandang ke atas, benar-benar pemandangan yang sungguh spektakuler.     

Raja Yin Ni mendengar seluruh binatang menjawabnya, lalu matanya pun kembali ke ular piton raksasa dan kelelawar beracun yang berlutut di depannya. Dia pun dengan sangat serius kemudian berkata, "Na Lun, kelelawar Ca Erde, apa kalian tahu kalian salah?"     

Hati ular piton raksasa bergetar hebat saat melihat keindahan mata biru dan kuning kelinci kecil cantik itu. Lalu dia buru-buru menjawab, "Aku tahu aku salah!"     

Pandangan mata Kelelawar beracun menjadi dingin, kemudian dia berkata, "Yang mulia Yin Ni, aku tahu kalau aku salah. Aku tidak seharusnya melukai Nyonya kecil dari Yang Mulia Yin Ni. Tapi, itu semua terjadi di bawah situasi yang tidak kami ketahui dengan pasti!"      

"Saat aku menyerangnya, aku sama sekali tidak tahu dia begitu penting untuk Yang Mulia Yin Ni. Yang Mulia Yin Ni, anda berkata dengan jelas sekali kalau meminta kami semua tidak melukai gadis yang berkulit putih, bermata besar, berwajah imut, punya suara manis dan senyumnya seperti..."     

Telinga kelinci Yin Ni langsung tegak, dan beberapa sayuran hijau langsung terbang begitu saja. Tanpa menunggu kelelawar beracun selesai bicara, suara marahnya pun terdengar, "Yang namanya salah tetap saja salah! Tidak peduli kamu tahu situasinya atau tidak. Kamu yang telah melukainya, itu tetap saja kamu salah!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.