Kelinci Kecil Cantik Marah (2)
Kelinci Kecil Cantik Marah (2)
Mata kelelawar beracun sangat suram sekali. Lalu dia menggertakkan giginya dan hanya bisa menekukkan kepalanya dengan berat sambil menjawab, "Iya..."
Tangan kecil Yin Ni mengepal dengan erat, dan dia mulai menjatuhkan hukuman, "Na Lun, aku ingin kamu melepaskan jabatan sebagai penjaga keempat!"
Mata ular piton raksasa langsung membelalakkan matanya ketika mendengar ini, Seberat ini hukumannya? batinnya.
Kelinci kecil cantik lalu mengalihkan pandangannya ke seluruh binatang. Setelah menemukan targetnya, dia kemudian berkata, "Situlu! Mulai sekarang, kamu yang akan mengambil posisi sebagai penjaga keempat!"
Begitu mendengar perintah ini, tatapan seluruh binatang langsung satu persatu tertuju pada singa besar yang tinggi dan kuat. Matanya juga sangat spesial karena berwarna biru air. Saat mendengar hal ini, singa besar sangat senang sekali seolah baru jatuh dari langit.
Dua telinga bulat yang tersembunyi di rambut singanya bergetar, lalu dengan cepat menggoyangkan janggut singanya yang lebih panjang dari sapu. Kemudian dia berjalan keluar dari kerumunan binatang dan melompat ke atas teras. Setelah itu memberi hormat kepada Yin Ni yang duduk di atas bangku, "Siap! Terima kasih atas kasih besar Yang Mulia Yin Ni!"
Mata ular piton raksasa menyipit membentuk garis lurus, dan kulit ularnya terasa dingin sekali.
Setelah menghukum ular piton raksasa, Yin Ni, kelinci kecil cantik mengalihkan pandangannya ke kelelawar beracun yang ada di samping ular piton raksasa. "Mengenai kamu kelelawar Ca Erde..."
Mata kelinci kecil cantik jadi kosong, lalu dia melanjutkan, "Keluar dari puncak pegunungan Cangsan! Tidak diizinkan untuk melangkah setengah langkah pun untuk masuk ke dalam puncak pegunungan Cangsan! Na Lun, dia adalah bawahanmu, silakan, terserah kamu mau bagaimana membereskan masalah ini!"
Ular piton raksasa tertegun, lalu dia mengiyakan, "Baik..."
"Jangan Yang Mulia Yin Ni! Aku tidak mau pergi meninggalkan puncak pegunungan Cangsan! Aku tidak mau! Aku sudah berlatih puluhan tahun dengan keras sekali hingga akhirnya bisa menjadi salah satu anggota puncak pegunungan Cangsan. Aku mohon padamu, jangan usir aku dari sini! Aku tidak mau!"
Kelelawar beracun memohon dengan begitu getir, hatinya seolah ditusuk oleh pisau yang tajam.
Yin Ni, kelinci kecil cantik pun melompat turun dari bangkunya, lalu memalingkan kepalanya tanpa menghiraukan kelelawar beracun sama sekali. Dia hanya berbalik dan kembali pergi ke gua raja.
Melihat hal tersebut, wajah kelelawar beracun yang terus memohon itu tiba-tiba berubah jadi muram sekali. Matanya penuh dengan kebencian dan sikap tidak terima. Lalu, sayap yang banyak lubang itu mengencang dengan sekuat tenaga.
Beberapa gajah yang ada di kerumunan binatang menyaksikan pemandangan ini. Hati mereka pun dipenuhi dengan kelegaan, rasa terima kasih, dan kegembiraan. Yang mulia Yin Ni sangat mahir menilai binatang. Kelelawar beracun binatang yang begitu keji dan jahat ini, akhirnya diusir juga dari puncak pegunungan Cangsan! Tuhan tahu kalau sudah berapa banyak gajah yang telah dianiaya olehnya! batin mereka.
Selain memiliki air liur yang beracun, kelelawar beracun juga punya senjata lain, yaitu gading panah kecil yang dibuat olehnya lima tahun yang lalu. Dia merasa kalau kayu terlalu rapuh, dan besi terlalu sulit dipoles. Sehingga dia fokus pada gading gajah, milik gajah-gajah yang tingkatan sihirnya lebih rendah darinya di puncak pegunungan Cangsan.
Diam-diam kelelawar beracun meracuni gajah yang lebih lemah darinya, memaksa gajah untuk mencabut gadingnya, dan memberikan gadingnya untuk dijadikan gading panah kecil. Lalu, nanti ditukar dengan obat penawar racun untuk menyelamatkan hidup mereka. Kalau tidak, mereka terpaksa mati keracunan.
Bukannya tidak ada gajah yang melaporkan masalah ini pada atasan. Tapi, karena kelelawar beracun ini adalah jenderal favorit Na Lun, penjaga keempat. Jadi, semuanya pun terpaksa bersikap dan menganggap bahwa tidak melihat semua hal ini. Maka dari itu tidak ada yang berani memedulikan keinginan dan permintaan dari para gajah.
Lama kelamaan, para gajah hanya bisa menahan rasa marah mereka. Oleh sebab itu, saat kelelawar beracun diusir keluar dari puncak pegunungan Cangsan dengan tak berperasaan oleh Yin Ni. Maka binatang yang paling bahagia dan senang adalah keluarga gajah.
***
"Aku yang lebih wangi darimu!"
"Aku yang lebih wangi darimu kok!"
"Aku yang wangi!"
"Aku yang wangi!"
Seekor macan tutul dan serigala putih yang baru saja mandi di mata air danau, tak henti-hentinya berdebat dengan begitu sombong sambil membusungkan tubuh mereka masing-masing.
Mereka terus berdebat, tapi tidak benar-benar berkelahi. Lalu, mereka pun kembali ke gua raja. Namun, sebelum mereka sampai di gua raja, mereka melihat kelinci kecil cantik yang membuat mereka tak bisa tidur semalaman itu sedang duduk di teras.