Istri Kecilku Sudah Dewasa

Em, Itu… Biar Aku Sendiri Saja yang Melakukannya



Em, Itu… Biar Aku Sendiri Saja yang Melakukannya

1Wu Yunfu kemudian melirik lagi ke pergelangan tangan Liuli Guoguo, lalu melihat ada bekas merah yang cukup mencolok di pergelangan tangan itu. Hal tersebut membuat rasa tidak tega pun meningkat lebih lagi di dalam dirinya.      

Kemudian, Wu Yunfu pun bergegas menggenggam tangan kecil yang begitu putih dan lembut, yang terus bergerak itu. "Aku benar-benar minta maaf untuk tadi. Sini, cepat, biar aku oleskan obatnya," katanya.     

"Oh, tidak apa-apa kok. Em... Kamu juga karena belum sadar tadi, jadi menggenggamku dengan erat begini. Karena kamu telah menyelamatkanku, aku tidak akan mempermasalahkan ini denganmu. Aku juga bukan orang yang berpikiran sempit kok," jawab Liuli Guoguo sambil merapatkan bibir kecilnya yang merah dan lembab itu.     

Wu Yunfu memandangnya, dan jadi semakin menyukainya. Dia juga telah menaburkan bubuk obat ke pergelangan tangan Liuli Guoguo. Lalu, saat hendak menyentuh kulit lembut Liuli Guoguo, lautan perasaan di dalam hatinya bergetar. Hanya saja, detik berikutnya, tangan kecil yang putih itu melepaskan diri dari telapak tangannya.     

Liuli Guoguo mengedipkan matanya, lalu mengambil botol giok putih yang ada di telapak tangan Wu Yunfu. "Em, itu… Biar aku sendiri saja yang melakukannya," katanya.     

Di dalam hatinya, Liuli Guoguo langsung menyalahkan dirinya yang bereaksi terlalu lambat sekali. Sebab, tangannya ini tidak boleh sembarangan disentuh oleh pria lain. Karena dia sangat ingat sekali kata-kata Xuanyuan Pofan.     

Tadi, Liuli Guoguo tidak keberatan jika Wu Yunfu terus menggenggam pergelangan tangannya. Karena Wu Yunfu saat itu sedang pingsan. Tapi, sekarang dia tidak boleh sembarangan lagi seperti tadi.     

"Oh!" Wu Yunfu melengkungkan bibirnya, lalu dia berkata singkat kepada Liuli Guoguo, dan tersenyum di dalam hati. Ternyata gadis ini bisa malu juga. Sungguh imut sekali, batinnya.     

Liuli Guoguo mengoleskan obat pemercepat kesembuhan luka ke pergelangan tangannya sendiri, lalu mengalihkan pandangannya ke pundak Wu Yunfu yang diperban. Mata anggurnya bergetar, kemudian dia kembali bersandar di samping ranjang dan melihat ke bagian tubuh Wu Yunfu yang terluka itu.      

Setelah itu, Liuli Guoguo berkata dengan penuh perhatian, "Apa sudah merasa agak baikan? Hari ini terima kasih ya. Kalau tidak ada kamu, mungkin aku yang akan terbaring di ranjang ini. Aku tidak menyangka, ternyata kamu si Raja iblis ini, bisa jadi pahlawan penyelamat wanita cantik."     

Wu Yunfu seketika menyeringai, "Aku memang adalah pahlawan. Tapi kamu bukan wanita cantik. Yang benar itu, aku ini pahlawan penyelamat wanita jelek."     

Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, karena dia tidak menyangka kalau mulut Raja iblis masih saja begitu berbisa, padahal sedang terluka begini. Namun, karena Wu Yunfu terluka seperti ini karena menyelamatkannya, dia pun tidak membantah apapun.      

Jadi, Liuli Guoguo hanya mengoleskan obatnya dengan sesegera mungkin, menutup mulutnya, lalu mengembalikan botol giok putih itu kepada Wu Yunfu. Kemudian dia menjulurkan lidahnya dan berkata, "Cih, malas sekali memedulikan mu. Kamu istirahat baik-baik saja di sini."     

Mata Wu Yunfu jadi panik, lalu dia bergegas menggenggam pergelangan tangan Liuli Guoguo. Hanya saja, dia tidak menggenggam pergelangan tangan Liuli Guoguo yang agak merah itu. "Marah ya?" tanyanya.     

Liuli Guoguo menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Tidak kok, aku tidak semanja itu kali."     

"Sebenarnya kamu tidak jelek, hanya saja banyak kotoran di wajah kecilmu itu. Bukan, bukan, maksudku..." kata Wu Yunfu yang tiba-tiba ingin menampar dirinya sendiri. Entah mengapa semakin berbicara, dia jadi semakin sembarangan bicaranya.     

"Wajahmu itu yang banyak kotorannya. Cih! Cepat lepaskan aku!" kata Liuli Guoguo sambil mengerutkan keningnya. Awalnya dia ingin langsung menghempaskan tangan Wu Yunfu. Tapi dia khawatir, nanti malah akan mengguncang luka di pundaknya. Jadi dia menggunakan tangannya yang lain untuk meraih jari-hari Wu Yunfu, lalu melepaskan satu persatu jari itu dari tangannya.     

Jari-jari ramping, lembut, dan hangat itu menyentuh jari-jari Wu Yunfu. Seketika, membuat seluruh tubuh pemuda itu terasa seperti mata air yang telah lama disinari oleh lautan hangat.     

Setelah tangannya benar-benar berhasil dilepaskan oleh gadis itu, sentuhan yang sangat berharga itu pun langsung menghilang. Wu Yunfu lalu mengerutkan keningnya, dan rasa senangnya terasa belum selesai.     

"Wu Yunfu, tubuhmu terluka. Lebih baik kamu jangan sembarangan bergerak. Berbaringlah dan istirahatlah baik-baik," kata Liuli Guoguo setelah melepaskan tangan Wu Yunfu. Setelah bicara, dia hendak berbalik dan pergi dari sana. Namun, tiba-tiba terdengar lagi suara anggun dari pemuda itu, "Kamu mau pergi ke mana?"     

Baru saja hati dan matanya dipenuhi oleh sosok Liuli Guoguo. Lalu, setelah diam sejenak, baru Wu Yunfu mengalihkan perhatiannya ke lingkungan aneh di sekitarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.