Istri Kecilku Sudah Dewasa

Manusia Kecil Cantik yang Anggun



Manusia Kecil Cantik yang Anggun

0"Tuan, orang yang memelihara kadal hijau itu, guru besar perguruan tinggi Xing Yun telah menemukannya. Pelakunya memang seorang guru, dia..."     

"Bunuh."     

Setelah Xi Gua dibawa keluar oleh Ding Xiang, pengawal keenam tiba-tiba masuk ke ruangan dan melapor. Tapi, belum sempat menyelesaikan ucapannya, dia mendengar suara dingin Xuanyuan Pofan.     

Pria itu seakan sama sekali tidak peduli siapa orang itu, dan juga tidak peduli orang itu kenapa memelihara kadal hijau, binatang menjijikan seperti itu untuk membuat olesan api glasir. Bahkan mata elangnya hanya dipenuhi dengan kehampaan dan dingin.     

Lukisan yang dicoret tanpa sengaja oleh chinchilla kecil imut tadi pun, Xuanyuan Pofan masih terus melanjutkan menggoreskan pena bambu ke lukisan itu dan tidak berniat menggantinya dengan kertas yang lain.     

Pengawal kedua belas dipenuhi dengan kebingungan di dalam hatinya saat melihat ini. Ada dua hal yang tidak dia mengerti. Dia tidak mengerti tentang kejadian kadal hijau itu terjadi di perguruan tinggi Xing Yun, dan itu terjadi di jalan yang sangat terpencil.     

Karena itu cukup jauh dari asrama Taohua, tempat tinggal Nyonya kecil, bahkan tidak ada hubungannya dengan Nyonya kecil. Lalu, Tuannya ini entah kenapa sangat serius dalam menangani masalah ini.     

Selanjutnya, jika hal seperti ini terjadi. Perguruan tinggi tentu akan menghukum pelakunya, dan tentu saja akan dihukum seberat-beratnya. Lalu, kemungkinan akan mengeluarkan guru yang memelihara kadal hijau itu dari perguruan tinggi tersebut. Tapi, entah kenapa Tuannya ini malah terlalu berlebihan menanyakan hal ini, dan bahkan...     

Pengawal kedua belas benar-benar tidak bisa memahami hal ini.     

Walaupun pengawal keenam juga bingung seperti pengawal kedua belas. Tapi dia tidak berani bertanya banyak, hanya membungkuk kepada Liuli Guoguo dan menjawab, "Laksanakan."     

Melihat Xuanyuan Pofan yang tidak mau mendengarkan lebih banyak hal lagi, dia pun mundur dan keluar. Setelah pengawal keenam keluar tidak lama, lukisan Xuanyuan Pofan pun telah selesai dilukisnya.     

Lukisan rerumputan di daratan hijau berubah menjadi sebuah lukisan bambu yang indah dengan naungan yang mendalam. Tapi, lukisan bambu indah ini bukanlah lukisan yang lain.      

Di samping bambu dalam lukisan itu, ada manusia kecil cantik yang anggun. Manusia kecil cantik yang anggun ini berbaju merah muda, dan tubuhnya sangat ramping. Dia sedang bersandar dengan santai di bambu dengan senyum manis di wajahnya.     

Di dalam dekapannya, dia memeluk seekor kelinci kecil dengan tujuh warna bulu.     

***     

Mari kembali lagi ke puncak pegunungan Cangsan di lembah ribuan makhluk buas.     

Harimau besar yang sedang berjongkok menjaga di belakang Liuli Guoguo sambil melihat beberapa kelopak bunga osmanthus beraroma manis ini jatuh ke kepala kecil Liuli Guoguo. Dia lalu mengangkat kaki besarnya dan mengambil beberapa daun yang jatuh di kepala kecil Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo mengobrol dengan kelinci kecil yang cantik di dekapannya dalam waktu yang sangat lama, sambil terus mengelus kepala kecil berbulu itu. Lalu, ada sebuah adegan ajaib yang terjadi tiba-tiba.     

Wesss…     

Seekor makhluk tak dikenal berwarna coklat tua yang sangat bulat, kecil, tapi sangat gemuk. Terbang keluar dari gelang Liuli Guoguo, dan jatuh dengan keras ke tanah yang tak jauh dari mereka.     

Keempat telinga penjaga itu langsung menegak, dan mereka segera berkumpul menuju makhluk yang tak dikenal, yang tiba-tiba terbang itu dengan penuh waspada. Mereka ingin mengalahkan makhluk tak dikenal itu demi keselamatan kelinci kecil cantik dan Nyonya kecil.     

Cai Gua mengusap pantat gemuknya, lalu bangkit. Kemudian dia mengelus benjolan merah besar di kepalanya, lalu mengangkat kepalanya, dan mengangkat kepalanya lebih tinggi lagi. Bahkan terus mengangkat kepalanya lebih tinggi lagi.     

Tak ada cara lain, karena Cai Gua terlalu pendek dan kecil. Jadi, tidak peduli seberapa keras dia berusaha mengangkat kepalanya, namun masih saja hanya dapat melihat delapan kaki berbulu besar yang kuat dan gemuk, dengan warna serta panjang pendek kaki yang berbeda-beda.     

Cai Gua semakin mengangkat kepala kecilnya lebih tinggi lagi, baru akhirnya dia melihat macan tutul, serigala putih, harimau besar dan singa besar di sekelilingnya. Segera setelah itu, dia langsung menjerit dengan cempreng sampai mengguncang langit, karena dia sangat ketakutan sekali. "Ciiiiiittttt!"     

Bahkan, jika pun suara teriakan 'Cit'-nya ini jadi bergelombang, Liuli Guoguo tetap saja akan sangat mengenal sekali suara ini. Jadi, dia pun langsung berdiri, lalu bergerak ke arah keempat penjaga yang mengepung seekor makhluk itu dengan masih menggendong kelinci kecil cantik di dalam dekapannya.     

"Nyonya kecil, jangan ke sana. Makhluk berbulu itu tidak jelas asalnya, sangat berbahaya!"     

Singa besar menghentikan Liuli Guoguo dengan ekspresi yang sangat serius sekali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.