Ginseng Ribuan Tahun Dijadikan Ranjang untuk Tidur
Ginseng Ribuan Tahun Dijadikan Ranjang untuk Tidur
Liuli Guoguo tentu saja bisa menebak, siapa makhluk berbulu yang tak dikenal, yang dimaksud oleh singa besar. Namun, dia mengabaikan singa besar yang menghalanginya, dan langsung melepaskan kaki singa besar yang kuat itu, lalu terus maju ke depan.
Yang barusan keluar tadi memang benar Cai Gua yang di atas kepalanya bertambah sebuah benjolan besar yang merah dan bengkak. Cai Gua sama sekali tidak tahu kalau Nyonya kecilnya sudah berada di sisinya. Sebab, suara besar yang menakutkan itu memenuhi kepala kecilnya, dan dia masih terus berteriak 'Cit' sampai menggema ke langit.
Di kamp militer puncak pegunungan Cangsan yang diawasi oleh banyak prajurit binatang yang terlatih. Ada seekor chinchilla yang menaikkan seluruh bulu ungunya, membuat seluruh telinganya berdiri tegak. Kemudian, mata biru tuanya pun menggelap.
Liuli Guoguo kesal mendengar teriakan Cai Gua, jadi dia segera berkata, "Jangan berteriak lagi."
Cai Gua sama sekali tidak mendengarkan suara Liuli Guoguo, dan hanya terus berteriak ketakutan dengan jantung yang bergetar hebat. Dia merasa bahwa dirinya akan segera mati terinjak.
Detik berikutnya, mulut kecilnya tiba-tiba sudah dibungkam oleh tangan kecil yang begitu putih, lembut dan hangat milik seorang manusia. Lalu, kakinya menginjak udara, dan tubuh gemuknya digendong oleh seseorang begitu saja.
Liuli Guoguo memandang Cai Gua yang masih terus berteriak dan sama sekali tidak memperhatikannya. Dia pun terpaksa menurunkan kelinci kecil cantik dari dekapannya dulu, lalu berjongkok dan membungkam mulut kecil Cai Gua yang tak segera berhenti itu, kemudian menggendongnya.
Mulut Cai Gua begitu saja dibungkam oleh Liuli Guoguo. Saat mata bundarnya melihat Liuli Guoguo, matanya langsung meneteskan air mata.
Sedangkan Yin Ni, kelinci kecil cantik yang diturunkan ke tanah oleh Liuli Guoguo langsung menggertakkan giginya saat melihat dirinya digantikan oleh seekor tikus besar dan gemuk seperti bola. Mata kelincinya menunjukkan ketidaksenangannya, dan melemparkan tatapan penuh permusuhan kepada chinchilla berwarna coklat tua di dalam dekapan Liuli Guoguo.
"Cai Gua, kenapa kamu bisa di sini? Bukannya aku meminta kakak Po untuk membawamu pulang bersama ke kediaman Raja Huayou, ya?" tanya Liuli Guoguo sambil menepuk debu di bulu-bulu Cai Gua. Wajah penuh bopengnya dipenuhi dengan kebingungan.
Cai Gua menggaruk belakang kepalanya, lalu menarik-narik hidungnya dengan agak sedih dan berkata, "Hiks hiks hiks! Tuan tidak suka denganku. Aku dilemparkan keluar dari cincin ruang sihirnya. Karena aku takut kamu juga tidak senang denganku dan tidak membawaku pergi bersama ke ujian latihan ini, jadi aku… Aku diam-diam masuk ke dalam gelang ruang sihirmu."
Namun, kejadian sebenarnya begini. Cincin ruang sihir Xuanyuan Pofan adalah surga bagi Cai Gua. Di dalamnya, tidak hanya ada puluhan ladang sihir dan mata air sihir saja. Saat Cai Gua dilemparkan masuk ke dalam ruang sihir Xuanyuan Pofan ini, dia kebetulan sekali jatuh di sebuah ginseng ribuan tahun.
Cai Gua sama sekali tidak tahu kalau itu adalah ginseng ribuan tahun. Dia tanpa sadar menggigitnya satu gigitan, dan merasa rasanya agak aneh hingga akhirnya memuntahkannya. Setelah melepeh dengan lidahnya, dan membangkitkan tubuhnya dari ginseng ribuan tahun itu. Lalu, yang masuk dalam pandangan matanya adalah ladang sihir dan mata air yang menggantung di langit.
Melihat rerumputan sihir yang ditanam di ladang sihir, mendengarkan gemericik air pada mata air sihir yang berirama itu. Membuat Cai Gua perlahan memiringkan kepalanya, dan kemudian tertidur dengan menjadikan ginseng ribuan tahun itu menjadi bantalnya.
Tapi, Cai Gua merasa ada sesuatu dari ginseng ribuan tahun itu, yang agak menusuk pantatnya. Lalu, dia melihat bunga yang indah dengan bentuk teratai, tapi juga terkadang tidak terlalu mirip bunga. Bunga itu agak besar bagi dia yang sangat kecil dan pendek ini.
Cai Gua pun melompat turun dari ginseng ribuan tahun, kemudian memiringkan pantat kecilnya, lalu memeluk bunga besar itu dengan sekuat tenaga sampai ke sisi ginseng ribuan tahun. Lalu, menggigit kelopak bunga itu.
Selembar demi selembar kelopak bunga pun terus digigitnya sampai terputus ke arah ginseng ribuan tahun. Lalu, dia pun melompat lagi ke ginseng ribuan tahun yang lembut itu, kemudian pergi tidur dengan nyenyaknya.