Istri Kecilku Sudah Dewasa

Cai Gua Kenapa Dinamai ‘Cai Gua’



Cai Gua Kenapa Dinamai ‘Cai Gua’

3Cai Gua menghela napas dalam hati, lalu cakar kecilnya tanpa saja menjulur lagi, dan menyentuh bulu kelinci kecil cantik.     

Yin Ni tertegun. Kelinci kecil cantik hanya merasa bulunya yang berkualitas sangat bagus sekali, lembut, tebal, halus, hangat dan berwarna warni selama ribuan tahun ini. Tiba-tiba jadi kotor karena disentuh oleh cakar chinchilla yang kotor.      

Dalam sekejap, Yin Ni meragukan hidupnya, dan ingin sekali untuk menendang chinchilla gemuk itu dari lutut Nyonya kecil. Menendangnya terbang ke parit yang bau, agar tidak akan bisa kembali lagi.     

Tapi, melihat Nyonya kecil yang cukup menyayangi dan memanjakan chinchilla ini. Membuat Yin Ni pun mencoba menahan rasa marah di dalam hatinya. Kemudian dia menyeringai, dan melepaskan cakar kotor Cai Gua dari bulu kelincinya, lalu kembali mengabaikan Cai Gua.     

Liuli Guoguo mengelus kepala Cai Gua yang gemuk, lalu mengelus telinga hijau kelinci kecil cantik itu dan berkata, "Cai Gua, dia ini punya nama, namanya Tuantuan."     

"Oh, halo Tuantuan! Namaku Cai Gua. Yang tulisan mandarinnya seperti sayuran yang ada di dalam tanah." Cai Gua mengatakan ini, lalu dia mengangkat kepalanya dan melirik Liuli Guoguo. Kemudian dia menurunkan lehernya, dan mengalihkan mata bundarnya.      

Cai Gua lalu langsung menurunkan volume suaranya, dan mengubah bahasa manusianya menjadi bahasa dialek binatang. Kemudian dia berkata kepada kelinci kecil cantik, "Aku beritahu ya Tuantuan. Sebenarnya aku tidak suka namanya, terlalu kampungan! Tapi Nyonya kecil menyukainya, jadi aku juga tidak bisa apa-apa."     

Kemudian muncul ekspresi canggung yang pahit di wajah Cai Gua, "Tuantuan, apa kamu tahu kenapa Nyonya kecil memberiku nama ini? Karena kakak tertua dan kakak keduaku, serta kakak ketigaku saat dilahirkan oleh ibuku, Nyonya kecil kebetulan saat sedang lapar. Dan dapur saat itu mengirimkan setumpuk makanan kecil".     

"Makanan kecil itu semuanya berhubungan dengan Gua. Ada yang sup Dong Gua madu, ada yang daging goreng Mu Gua manis, ada yang Hua Gua gula. Oleh karena itu, Nyonya kecil tiba-tiba berpikir, menjadikan semua itu sebagai nama."     

"Kakak pertamaku dinamai Dong Gua, kakak keduaku dinamai Mu Gua, kakak ketigaku dinamai Huang Gua," jelas Cai Gua yang terus bergumam di mulutnya yang kecil. Lalu, cakarnya tanpa sadar terus mengelus bulu kelinci kecil cantik, dan membuat janggutnya bergetar.     

Yin Ni mengerutkan keningnya, lalu matanya sudah terbakar amarah. Tapi, Cai Gua malah tidak merasakannya sama sekali dan masih terus bercerita dengan riang.     

"Lalu, ketika kakak keempatku, kakak kelimaku, dan adik kecilku dilahirkan oleh ibuku, Nyonya kecil tanpa berpikir panjang menamai kami semua dengan menambahkan Gua di belakang nama kita. Lucu kan? Menyedihkan kan? hiks hiks hiks!"      

Cai Gua membuat ekspresi menangis. Lalu, cakarnya yang telah didorong agar terlepas dari bulu kelinci kecil cantik, lagi-lagi terulur dan menyentuhnya lagi, dan terus bercerita tiada henti.     

Yin Ni menggertakkan giginya yang terkatup, dan bulu kelincinya sudah berdiri semua. Kemudian, keempat binatang yang menjaga di samping melihat kelinci kecil cantik yang sudah marah dan masih berusaha menahan diri itu. Namun, hal tersebut justru membuat mereka terkejut sekali.     

Karena Yin Ni kecil mereka bisa menahan itu selama ini. Kemudian, hal tersebut benar-benar hal yang sangat jarang terjadi. Lalu, di waktu yang bersamaan, mereka juga mengagumi keberanian Cai Gua ini.     

Cai Gua sama sekali tidak peka. Dia sepenuhnya tidak merasakan keempat tatapan mata binatang besar dan kuat di sekelilingnya. Dia juga tidak merasakan kemarahan di mata kelinci kecil cantik, bahkan mulut kecilnya juga terus berbicara.      

"Eh, Nyonya kecil juga malah merasa kalau nama yang dibuatnya ini hebat sekali. Dia bahkan berkali-kali membanggakannya dan pamer kepada Tuan. Dia sama sekali tak menanyakan bagaimana perasaan kami."     

Cai Gua mengendurkan janggutnya lagi. Setelah cakarnya didorong oleh Yin Ni, dia malah menyentuh bulu kelinci Yin Ni yang lembut dan halus itu lagi. "Tuantuan, saat mendengar namamu ini, pasti nama ini juga buatan Nyonya kecil kan. Lucu sekali saat menyerukannya. Tapi, hehehe..."      

Kamu sendiri juga tahu dan merasakannya, kan, batin Cai Gua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.