Kelinci Kecil Cantik Muram
Kelinci Kecil Cantik Muram
"Cai Gua, apa yang kamu bicarakan diam-diam dengan Tuantuan? Apalagi sengaja menggunakan bahasa dialek yang tidak aku mengerti. Apa tidak bisa bicara dengan Tuantuan dengan menggunakan bahasa chinchilla biasa? Aku sama sekali tak mengerti."
Liuli Guoguo memandang Cai Gua yang tak lagi bicara bahasa manusia. Dan malah menggunakan bahasa dialek binatang dengan kelinci kecil cantik yang sama sekali tidak dipahaminya. Dia menyentuh kepala chinchilla yang bulat dengan penasaran, dan merasa kalau pasti mereka sedang membicarakan hal yang tidak baik.
Cai Gua tanpa sadar menurunkan lehernya, "Eh aku..."
"Nyonya kecil, dia bilang dia ingin jalan-jalan dan melihat-lihat di sini."
Cai Gua masih bicara terbata-bata, sedangkan kelinci kecil cantik tiba-tiba sudah menggantikan Cai Gua untuk bicara duluan.
"Em?" gumam Liuli Guoguo dengan bingung.
Cai Gua membelalakkan mata bundarnya.
Kelinci kecil cantik lalu mengedipkan mata biru dan kuningnya pada Cai Gua, "Cai Gua bilang, dia bahagia sekali dapat datang ke puncak pegunungan Cangsan ini. Dia ingin melihat-lihat dan keliling tempat ini, jalan-jalan dan bersenang-senang."
Cai Gua tertegun. Setelah menerima isyarat mata dari kelinci kecil cantik, mata bundarnya bersinar dan langsung mengerti kalau kelinci kecil cantik mungkin ingin membantunya untuk mengubah topik pembicaraan, agar Nyonya kecil tidak akan bertanya terus. Jadi, dia pun buru-buru mengikutinya dan menganggukkan kepala kecilnya seperti itik kepada Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo tersenyum dan melihat janggut Cai Gua, "Dasar tukang main."
"Situlu, hari ini adalah hari pertama kamu menjabat sebagai penjaga keempat. Sekarang, aku akan memberikan tugas pertama untukmu," kata kelinci kecil cantik yang kemudian mengalihkan matanya kepada singa besar yang ada di sampingnya, dan mengatakan hal ini padanya.
Singa besar itu langsung berdiri dan berlari ke depan kelinci kecil cantik, lalu membusungkan dada dan berkata, "Baik! Yang Mulia Yin Ni, silakan katakan perintahnya!"
"Sekarang juga bawa chinchilla ini, yang merupakan tamu penting kita untuk mengitari puncak pegunungan Cangsan. Lindungi dia dengan baik, dan buat dia bermain dengan sangat gembira." Kelinci kecil cantik melontarkan kata-kata ramah dan bersahabat di mulut kecil itu. Tapi, diam-diam dia tidak bisa menahan senyum gembira di dalam hatinya.
Puncak pegunungan Cangsan besar sekali. Jadi butuh waktu beberapa hari sampai chinchilla ini selesai mengelilingi tempat tersebut. Coba lihat saja, bagaimana dia akan rebutan pelukan Nyonya kecil denganku. Cih! batin kelinci kecil cantik.
"Siap! Hamba pasti akan membawa chinchilla, tamu penting ini bermain-main dengan senangnya!" Singa besar itu menghentakkan cakarnya dan menjawab dengan sangat gembira.
Dengan kibasan telinga hijau panjang kelinci kecil cantik, cakar kelinci itu kemudian menyentuh kepala kecil berbulu Cai Gua. Lalu dia berkata dengan suara yang sangat antusias, "Cai Gua, silakan pergi dan bersenang-senanglah."
Cai Gua yang dibesarkan oleh Liuli Guoguo sama polosnya dengan Liuli Guoguo. Dia pun tidak terlalu memikirkan banyak hal, dan hanya bersyukur atas cara pandai kelinci kecil cantik ini.
Setelah membalas dengan menyentuh kelinci kecil cantik, dan dengan senyum cerah di wajahnya. Cai Gua kemudian mengangguk dan menjawab, "Baiklah!" Lalu, dia melompat ke atas cakar singa besar.
Pada awalnya, Cai Gua memang benar-benar ketakutan kepada beberapa binatang hutan yang kuat di sampingnya. Tapi tadi, saat dia menunjukkan pukulan tinju cakarnya kepada Liuli Guoguo, dia melihat mereka sangat hormat kepada kelinci kecil cantik dan Nyonya kecilnya. Sehingga, dia pun tidak takut lagi sekarang.
Cai Gua pun melompat di atas cakar singa besar, lalu mengikuti kaki berbulu panjang singa besar itu. Merayap dengan cepat sampai ke kepala besar singa besar tersebut, lalu menggerakkan pantat kecil gemuknya ke arah Liuli Guoguo dengan sangat gembira.
"Nyonya kecil, aku akan bermain dulu. Jangan terlalu merindukanku, kamu dan Tuantuan sudah lama tidak bertemu, silakan kalian mengobrol saja."
Liuli Guoguo menatap Cai Gua yang tidak sungkan sama sekali ketika duduk di atas kepala Situlu, penjaga keempat kelinci kecil cantik. Entah mengapa, dia pun malah merasa agak jengkel.