Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Tunggu Sebentar (1)



Kakak Po, Tunggu Sebentar (1)

3Liuli Guoguo buru-buru menggelengkan kepalanya. "Bukan, bukan begitu kakak Po! Kamu bisa tidak sih tidak salah paham dengan maksudku. Kemarin malam kamu kan sudah datang ke sini. Aku tidak menyangka kalau malam ini kamu juga akan datang. Awalnya, aku agak tidak percaya hal ini," ucapnya.     

Xuanyuan Pofan menundukkan kepalanya, lalu mulai mengemut telinga kecil putih dan lembut milik Liuli Guoguo ke dalam bibirnya, dan perlahan mengecupnya. "Sekarang apa sudah percaya? Em?" tanyanya.     

Wajah kecil Liuli Guoguo memerah. Mata anggurnya yang besar bersinar dengan imutnya. Saat ini, bibir tipis pria itu telah pindah ke lehernya yang ramping, putih dan lembutnya. Kemudian melepaskan ikat leher berwarna hitam di leher gadis kecilnya itu dengan menggunakan ujung lidahnya.     

Tali ikat leher berwarna hitam itu, nama aslinya adalah Qian Jigu. Merupakan salah satu dari enam belas artefak sihir kuno terbaik, yang berguna untuk menyembunyikan diri. Yang paling spesial dari tali ikat leher ini, di tengahnya ada tiga mutiara yang ada Qian Jigu ini. Lalu, salah satu mutiara itu berfungsi untuk menyembunyikan paras wajah asli.     

Tidak peduli betapa cantik atau tampannya seseorang, bahkan walaupun itu hewan, manusia, siluman, Dewa ataupun Dewi. Semua makhluk hidup setelah memakai ikat leher Qian Jigu ini, maka paras wajahnya akan jadi jelek. Apalagi jeleknya ini bukan hanya sangat jelek. Namun jeleknya sampai membuat orang takut dan jijik kepadanya.     

Tapi, benda ini akan menutupi penampilan cantik aslinya dengan berbagai bentuk kejelekan. Namun, tidak akan melukai paras aslinya sedikit pun, hanya mengubah tampilan asli jadi tampilan jelek saja. Setelah ikat leher Qian Jigu ini dilepas, maka akan langsung kembali lagi ke paras aslinya, dan tidak akan ada efek samping apapun.     

Xuanyuan Pofan meremas pantat kecil Liuli Guoguo, dan hendak mengecup bibir merah muda gadis kecilnya yang lembut itu. Namun, Liuli Guoguo menekankan jari-jarinya ke bibir tipisnya, lalu berkata dengan manis dan lembutnya, "Kakak Po, hari ini juga tidak boleh mencium mulutku. Aku baru saja makan bawang."     

Xuanyuan Pofan menepuk pantat lembut milik Liuli Guoguo, lalu melengkungkan bibir dan tersenyum. "Aku tidak masalah jika pun bau," ucapnya dengan jujur.     

Liuli Guoguo masih terus menghentikan bibir tipis Xuanyuan Pofan dengan melanjutkan, "Aku yang merasa diriku sendiri bermasalah dengan ini. Uh..."     

Tanpa menunggu Liuli Guoguo selesai bicara, Xuanyuan Pofan terus memandangi bibir merah muda yang membuka dan menutup itu. Dia tak bisa lagi menahan diri, jadi langsung mencondongkan tubuhnya dan mencium bibir gadis kecilnya.     

Liuli Guoguo bergegas mendorong Xuanyuan Pofan. Wajah kecilnya memerah, lalu dia berkata, "Itu… Em… Itu kakak Po, tunggu sebentar ya..."     

Selesai bicara, Liuli Guoguo turun dari tubuh Xuanyuan Pofan dan kembali ke ranjangnya yang lembut. Lalu berjongkok ke samping bantalnya, yang sarung bantalnya berbentuk kelinci. Kemudian dia mengeluarkan permen dari bawah bantal kelincinya.      

Tapi, ketika hendak membuka dan memasukkannya ke dalam mulut, Liuli Guoguo melihat kalau permen itu rasa stroberi. Sehingga dia mengembalikannya lagi ke tempatnya semula.     

Liuli Guoguo lalu membuka bantal kelincinya, kemudian membolak-balikannya, seperti tengah mencari sesuatu. Sayangnya, dia menyadari kalau telah memakan semua permen rasa delima di bawah bantal kelincinya. Setelah itu, dia bergegas melompat dari ranjang, menarik sepatu botnya, dan bergegas berjalan ke sebuah kotak di sisi kiri lemari.     

Xuanyuan Pofan menaikkan alisnya yang tebal dan indah itu, mengibaskan lengan bajunya, lalu duduk di ujung tepi ranjang Liuli Guoguo. Dia melihat gadis kecilnya yang sekarang seolah seperti kelinci kecil putih yang melompat ke sana kemari. Namun, dia sama sekali tidak mengerti apa yang ingin dilakukan oleh Liuli Guoguo ini. "Liuli Guoguo, apa yang mau kamu lakukan?" tanyanya.     

"Kakak Po, tunggu sebentar. Sebentar lagi selesai kok," jawab Liuli Guoguo sambil membuka kotaknya sendiri, lalu mulai merogohnya.      

Setelah mencari cukup lama, akhirnya Liuli Guoguo mengeluarkan sebuah kantong di bawah tumpukan bajunya. Dia membuka kantong itu, lalu menuangkan seluruh isi di kantong tersebut.      

Setelah memilih permen rasa delima, Liuli Guoguo langsung membuka bungkusnya dan memasukkannya ke dalam mulut kecilnya. Menyesap kelezatan itu dengan gembira. Lalu dia bergegas kembali ke dalam pelukan pria berjubah hitam di samping ranjang tersebut.     

Setelah menyesap habis permen rasa delima di mulutnya, baru Liuli Guoguo mendekati Xuanyuan Pofan. Dia lalu mengangkat kepala kecilnya, memajukan bibirnya seperti moncong bebek. Kemudian tergantung awan merah di wajah kecilnya. Setelah itu dia berkata kepada Xuanyuan Pofan, "Sudah kakak Po, sekarang mulutku rasa buah delima yang kamu sukai. Kamu sudah boleh menciumnya."     

Xuanyuan Pofan tercengang mendengar ucapan Liuli Guoguo ini, seketika hatinya terasa hangat. Ternyata si kucing kecilnya ini sibuk sedari tadi, hanya untuk ini. Bibir tipis pria itu terangkat dan membentuk lengkungan kebahagiaan. Lalu dia merangkul seluruh tubuh gadis kecil berbaju merah muda di depannya. Kemudian, bibir tipisnya perlahan-lahan mendekat ke bibir merah muda yang lembab milik gadis itu.     

Lalu, tepat ketika bibirnya mau menyentuh bibir merah muda itu, terdengar suara pintu diketuk, 'Tok tok tok'.     

Pundak Liuli Guoguo bergetar, dan dia langsung mendorong pria itu. Membuat Xuanyuan Pofan seketika merasa tak berdaya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.