Kakak Po, Aku Beritahu Kamu Ya... (2)
Kakak Po, Aku Beritahu Kamu Ya... (2)
Xuanyuan Pofan memejamkan mata elangnya yang indah, lalu bersenandung ringan kepada Liuli Guoguo, "Cih!"
"Aduh, kakak Po pelit sekali. Bukankah kemarin malam itu karena salahmu?!" kata Liuli Guoguo. Ketika mengatakan sampai sini, wajah kecilnya semakin memerah. Dia buru-buru menyerahkan mangkuk kecil di tangannya ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan dan melanjutkan, "Kakak Po, cuacanya panas sekali, ayo kita minum jus semangka ini."
Tidak mau minum ini, aku mau minum punyamu, batin Xuanyuan Pofan. Dia berpikir seperti ini di dalam hati, tapi dia tidak berani mengatakannya. Hanya membiarkan Liuli Guoguo melepaskan tangan besarnya yang memegang dagu kecilnya, lalu melengkungkannya ke dalam dekapannya.
"Kakak Po... Ayo buka mulutmu," ucap si kelinci kecil berbaju merah muda yang tengah bersandar di dalam dekapan pria itu sambil meneguk jus semangkanya. Lalu dia mengambil satu sendok lagi dan menyuapkan jus semangka itu ke dalam mulut pria tersebut.
Xuanyuan Pofan mencium pipi lembut Liuli Guoguo, lalu dia meminum jus semangka yang diberikan Liuli Guoguo di dekat bibirnya. Setelah menaikkan alisnya, kemudian dia menerima jus semangka yang diberikan oleh si kucing kecil ke dalam mulutnya. Setelah itu, yang masuk ke dalam mulutnya adalah rasa yang dingin dan segar.
Begitu Liuli Guoguo selesai menyuapi kakak Po, kemudian dia memasukkan satu sendok berisi jus semangka itu ke dalam mulutnya sendiri. "Bagaimana kakak Po? rasanya enak, kan?" tanyanya.
Tidak seenak rasamu, batin Xuanyuan Pofan. Dia berpikir seperti ini, tapi tidak menjawab ucapan Liuli Guoguo. Dia hanya mengiyakan saja sambil menyentuh telinga kecil milik Liuli Guoguo yang lembut dan putih itu.
Liuli Guoguo lalu bergumam sendiri, "Kakak Po aku beritahu kamu ya, keahlian memasak teman seasramaku ini hebat sekali. Tidak lebih buruk dari pada Cai Yinan, Fang Mici, dan Nenek Ye. Aku benar-benar suka sekali masakan buatannya. Aku sangat senang sekali begitu membayangkan hari-hari kedepannya bisa memperoleh kebahagiaan masakan buatannya ini."
"Oh iya ada lagi, kakak Po, apa kamu tahu..."
Pria berjubah hitam yang tampan itu memeluk si kelinci putih kecilnya yang imut dan lembut itu. Kemudian dia mulai mendengarkan semua pikiran yang tiada hentinya dari si kelinci putih kecilnya itu.
Terkadang Xuanyuan Pofan menggigit daun telinga si kelinci putih kecil. Terkadang juga mengelus hidung si kelinci putih kecil dengan hidungnya. Lalu terkadang mengecup bibir kecil si kelinci putih kecilnya itu.
Liuli Guoguo dengan berada di dalam pelukan Xuanyuan Pofan seperti ini, mulai menyuapi Xuanyuan Pofan sambil terus bicara banyak hal yang telah dialaminya di perguruan tinggi Namun, dia sengaja mengabaikan dan tidak memberitahu mengenai Wu Yunfu yang telah mengganggunya.
Walaupun tiga tahun yang lalu Liuli Guoguo masih berusia sepuluh tahun dan masih menjadi gadis kecil yang lugu. Namun dia tetap mengingat kejadian tersebut setelah kejadian itu berlalu.
Chen Chengcheng yang dulu pernah menghentikan Liuli Guoguo dan bilang kalau dia menyukainya. Pada akhirnya, dia telah disingkirkan dengan mengerikan oleh kakak Po-nya. Bahkan ayahnya yang mantan gubernur Penglaizhou, akhirnya juga meninggal dengan sangat mengenaskan.
Sejak saat itu, Xuanyuan Pofan mengangkat ayah teman sekelas Liuli Guoguo di kelas Jianjia, yaitu ayah Lin cantik untuk menjadi gubernur Penglaizhou. Tapi, setelah ada pembantaian yang digunakan oleh seseorang yang jahat untuk mengambil posisi ini.
Liuli Guoguo sama sekali tidak sempat untuk memohon ke kakak Po, sehingga akhirnya Lin cantik dan keluarganya, semuanya dipenggal kepalanya hingga musnah. Oleh karena itu, dia sangat ingat sekali hal ini. Bahkan dia menangis untuk waktu yang sangat lama bersama Xuanyuan Pofan. Menangis karena merasa ketakutan dan bersalah.
Lin cantik itu adalah teman sekelasnya, juga bisa dibilang teman yang menyenangkan untuk bermain. Namun, Liuli Guoguo malah tidak bisa membantunya pada saat yang paling penting bagi temannya itu.
Walaupun kakeknya memang bersalah atas tindakan korupsi. Tapi, jika Liuli Guoguo waktu itu sempat memohon kepada Xuanyuan Pofan. Mungkin dia masih bisa menyelamatkan nyawa Lin cantik pada saat itu.
Liuli Guoguo terus menangis, menangis lagi dan lagi sampai membuat Xuanyuan Pofan tidak tega melihatnya. Bahkan Xuanyuan Pofan sampai harus menghiburnya dalam waktu yang sangat lama sekali, sampai akhirnya dia berhasil dibujuk.